Dinkes Lhokseumawe : Waspadai Serangan Diabetes, Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

/ Senin, 08 Januari 2024 / 10.24.00 WIB
SAFWALIZA  | KADIS KESEHATAN 

POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE  Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe kembali mengingatkan masyarakat se Kota Lhokseumawe agar dapat mewaspadai serangan dari penyakit diabetes yang sangat banyak kasus ditemukan ketika masyarakat melakukan pemeriksaan di sejumlah layanan rumah sakit dan Pukesmas.

Untuk mengatasi banyaknya kasus diabetes di masyarakat, jajaran Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe memberikan sosialisasi terhadap bahaya diabetes dan penanganan yaitu dengan menjaga pola makan yang baik dan benar, demikian disampaikan oleh Safwaliza Kadis Kesehatan kota Lhokseumawe.


Dikatakannya, diabetes merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah) yang seiring waktu menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.


Sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes, sebagian besar tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. 1,5 juta kematian disebabkan oleh diabetes setiap tahunnya. Jumlah kasus dan prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade terakhir, ungkap Safwalizal


Lanjutnya, diabetes dibedakan menjadi dua tipe, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.  Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.


Sehingga mereka harus menerima supply insulin dari luar tubuh secara rutin. Biasanya didiagnosis pada orang dewasa muda atau anak-anak. Terapi insulin sangat penting untuk kelangsungan hidup dan pemeliharaan kesehatan Penyandang diabetes tipe 1 tersebut.


Sementara diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dalam tubuh akibat resistensi insulin atau produksi insulin yang tidak adekuat. 


Kondisi ini memengaruhi cara tubuh menggunakan gula (glukosa) sebagai sumber energi. Diabetes melitus tipe 2 merupakan bentuk diabetes yang paling umum dan biasanya terjadi pada orang dewasa, meskipun dapat juga terjadi pada anak-anak dan remaja.


Gejala diabetes tipe 1: sering buang air kecil, rasa haus, rasa lapar terus-menerus, penurunan berat badan perubahan penglihatan, kelelahan,

terang Safwaliza.


Untuk gejala pada diabetes tipe 1 gejala dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa hari saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderita yang tidak sadar bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak spesifik, diabetes termasuk ke dalam salah satu penyakit yang disebut silent killer.


Gejala diabetes tipe 2: umumnya mirip dengan diabetes tipe 1, namun sering kali tidak terlalu kentara. Akibatnya, penyakit ini dapat didiagnosis beberapa tahun setelah timbulnya penyakit, setelah timbul komplikasi. Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai faktor risikonya, harap Kadis Kesehatan Lhokseumawe.


Pengobatan dan Pencegahan

Sementara itu, sebut Safwaliza, untuk kategori Diabetes tipe 1 saat ini tidak dapat dicegah. Karena tidak dapat disembuhkan total, dokter biasanya akan menangani diabetes tipe 1 dengan tujuan agar kadar gula darahnya tetap stabil serta gejala yang ditimbulkan tidak parah seperti terapi insulin.


Sedangkan cara mencegah diabetes tipe 2:

1. Tingkatkan konsumsi sayur dan buah

Sebuah penelitian besar di Eropa baru-baru ini menemukan bahwa setiap penambahan konsumsi sayur dan buah sebanyak 66 gram, dapat menurunkan risiko diabetes sebanyak 25%. 


Selain kandungan serat yang tinggi, kandungan vitamin serta antioksidan dalam sayur dan buah juga dapat membantu penurunan risiko diabetes. Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu mengisi setengah isi piringmu dengan sayur dan buah setiap kali makan.


2. Batasi konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL). Banyak makanan dan minuman kekinian yang memiliki kandungan gula, garam, dan lemak melebihi anjuran Kementerian Kesehatan. Batasan konsumsi GGL menurut Kementerian Kesehatan dalam satu hari adalah sebagai berikut: 4 sendok makan gula (50 gram), 1 sendok teh garam (5 gram), 5 sendok makan lemak (67 gram).


Kunci paling mudah dalam membatasi GGL adalah dengan membatasi konsumsi makanan dan minuman kemasan yang tinggi gula (minuman kemasan, soda) dan tinggi lemak (gorengan, makanan beku). Selain itu, coba lebih perhatikan makanan camilanmu. Yuk, ganti camilan Biotizen dengan sayur dan buah yang sudah pasti rendah GGL! 


Memiliki berat badan ideal adalah salah satu cara mencegah diabetes di kemudian hari. Pasalnya, obesitas (kelebihan berat badan) menjadi salah satu faktor penyebab utama dari diabetes. Obesitas mengganggu kerja metabolisme yang akhirnya membuat sel-sel dalam tubuh tidak dapat merespons insulin dengan baik.  


Tubuh Anda jadi kurang atau sama sekali tidak sensitif terhadap insulin. Akibatnya, resistensi insulin yang berujung pada diabetes.

Hasil uji klinis yang dilakukan oleh National Institutes of Health (NIH) pun menyarankan hal ini sebagai tindakan pencegahan diabetes. Pada laporannya, NIH mengatakan dengan menurunkan berat badan, mencegah diabetes hingga 58 persen.


Selama ini kebanyakan orang cenderung terbiasa makan makanan cepat saji, berlemak, dan bergula tinggi. Nah, untuk mencegah diabetes, Anda perlu mengatur kembali pilihan makanan ini.


Untuk mencegah diabetes, pastikan piring makan Anda selalu mengandung nutrisi lengkap dan seimbang, yaitu karbohidrat, protein, serat, lemak baik, serta vitamin dan mineral.

Anda perlu menghindari beberapa jenis makanan sekaligus meningkatkan asupan makanan tertentu.


Makanan yang harus dihindari yaitu makanan tinggi lemak jenuh, seperti susu sapi berlemak, keju, es krim, sosis, nugget, kue, dan gorengan. Makanan dan minuman kemasan. Makanan tinggi natrium, seperti garam, bumbu masak instan, dan mi instan. Makanan dan minuman tinggi karbohidrat sederhana, seperti permen, kue kering, minuman ringan, jajanan manis (martabak).


Makanan yang baik bagi kesehatan

Karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, buah, sayur, dan biji-bijian. Makanan tinggi serat, seperti kacang merah, kacang polong, buah, dan sayur. Sumber lemak baik, seperti daging ikan (tanpa kulit dan tidak digoreng), alpukat, zaitun, dan kacang almond.


Langkah pencegahan diabetes selanjutnya yakni menakar porsi makan sehari-hari. Apalagi jika Anda terbiasa makan dalam porsi besar.

Makan dengan porsi berlebih membuat Anda mengonsumsi lebih banyak kalori. Ini bisa meningkatkan berat badan dan risiko diabetes.


Menggunakan piring yang lebih kecil bisa menjadi salah satu cara menjaga porsi makan dalam rangka mencegah diabetes. Makan dengan piring kecil membuat Anda secara tidak sadar jadi harus mengurangi porsi makan lebih sedikit dari biasanya, demikian ungkap sang Kadis Kesehatan Safwaliza. (ADV)

Komentar Anda

Terkini: