Dinkes Lhokseumawe Bahas Strategi Pencegahan dan Penularan HIV dan AIDS

/ Kamis, 07 Maret 2024 / 07.23.00 WIB

Ilustrasi HIV | AIDS 

POSKOTASUMATERA.COM --- Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe kembali mempromosikan tentang penyakit HIV/AIDS kepada masyarakat mengingat hingga sekarang belum ada yang tahu obat untuk HIV tersebut Namun ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan virus ini, yaitu  pengobatan yang bisa membuat orang terinfeksi untuk hidup lebih lama sehingga bisa menjalani hidup dengan lebih baik dan normal.

Di Indonesia sendiri faktor penyebab dan penyebaran virus HIV/AIDS terbesar ialah melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian jarum suntik saat menggunakan narkotika. Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS, demikian ungkap Kadis Kesehatan kota Lhokseumawe Safwaliza kepada Poskota belum lama ini di Lhokseumawe.

Sebutnya, AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. HIV merupakan virus yang tergolong sangat mematikan, kematian yang yang disebabkan oleh virus HIV pada umumnya membutuhkan jangka waktu sedikit panjang dari mulai terserang virus sampai dengan terkena AIDS, akan tetapi penyebab paling tidak manusiawi adalah penurunan kehidupan sosial penderita karena merasa tersingkir dari kehidupan masyarakat kebanyakan.  

Penderita AIDS lebih sering ditemukan pada orang dengan hubungan sosial yang buruk. Penderita pada umumnya akan mengalami fase kehidupan yang sangat rumit dan mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari di masyarakat seperti kehilangan pekerjaan, kehilangan kasih sayang dari orang-orang yang dicintai, teman dan bahkan dijauhi oleh lingkup pergaulan dan lingkungan sosial, ujar Safwaliza.

Tekanan sosial akan membuat penderita virus HIV  memiliki kehidupan yang kurang baik dan memberi tekanan khusus kepada penderita. Virus HIV/AIDS ini menyebabkan komplikasi yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Ketika penderita AIDS tidak bisa memiliki kehidupan yang terbilang produktif dan meras kehidupanya terhenti ketika vonis dijatuhkan oleh dokter, namun harus tetap mendapatkan perawatan. 

Hal inilah yang membuat penderita AIDS akan merasa depresi dan tidak berharga, dampaknya akan terasa menyerang sisi psikologis penderita. Bahaya AIDS menjadi salah satu hal yang paling menakutkan di dunia, bahkan tingkat depresi akibat penyakit penyebaran virus HIV ini sangat tinggi, seru kepala Dinas Kesehatan Lhokseumawe ini.

Gejala HIV AIDS 

Untuk menghindari semua jenis bahaya AIDS maka kita harus menghindari semua jenis faktor penyebab AIDS serta tahu berbagai jenis upaya pencegahan agar tidak terkena virus mematikan tersebut. AIDS dan virus HIV merupakan salah satu jenis penyakit paling mematikan di dunia jadi kewaspadaan wajib anda lakukan.  Dalam pembahasan kali ini, akan menjabarkan bagaimana cara virus HIV dapat menular. Dan berikut ini adalah pemaparanya:

Hubungan Seks Tanpa Alat Pengaman (Kondom)

Cara Penularan AIDS yang pertama adalah berhubungan seks tanpa menggunakan kondom atau pengaman. Virus HIV akan sangat mudah menular ketika seseorang dengan latar belakang terkena virus HIV melakukan hubungan suami istri dengan pasangannya tanpa menggunakan alat pengaman berupa kondom. Karena pertukaran cairan yang terjadi ketika berhubungan seks akan menjadi penyebab utama virus itu bisa berpindah dan menyebar.

Berbagi Alat Suntik dengan Orang yang positif Mengidap HIV

Salah satu cara penularan virus HIV selain berhubungan seks tanpa alat pengaman adalah dengan cara berbagi alat suntik dengan orang yang positif mengidap HIV, khususnya pada para pengguna narkoba. Penularan melalui alat suntik ini dikarenakan ketika memakai jarum yang bergantian maka cairan dalam tubuh orang yang positif terkena HIV akan meyebar ke lawannya, hal ini sangat berbahaya karena merupakan salah satu cara penularan HIV yang paling mudah terjadi.

Ibu Hamil Positif HIV Kepada Bayinya Selama Masa Kehamilan, Persalinan.

Ibu hamil yang positif HIV sebaiknya tidak memberikan asupan ASI kepada anaknya, bahkan sejak didalam kandungan anak tersebut memiliki potensi besar tertular virus yang di derita oleh ibunya. Maka dari itu ibu hamil yang positif HIV berpotensi menularkan virus ini kepada bayinya ketika  persalinan, atau pun menyusui.

Melalui Transfusi darah

Salah satu penyebab penularan virus HIV selain dua contoh yang telah dijelaskan adalah melalui transfusi darah, virus HIV dapat menyebar melalui donor darah yang dilakukan oleh pendonor yang positif terkena virus HIV atau bisa melalui transfusi darah yang sudah tercemar virus HIV.

Melakukan Seks Oral

salah satu penyebab lain dari penyebaran virus HIV adalah dengan cara melakukan hubungan seks dengan berbagai macam cara. melakukan seks oral bisa menjadi penyebab tersebarnya virus HIV. Sex oral adalah suatu aktivitas yang memberikan stimulasi atau rangsangan pada alat kelamin pasangan dengan menggunakan mulut, ludah, gigi, atau lidah. Sex oral yang dilakukan seseorang kepada wanita disebut dengan Cunnilingus, sedangkan sex oral yang dilakukan seseorang kepada pria disebut dengan fellatio.

Terkena atau Tertukarnya Cairan Vagina atau Sperma. Cara Penularan AIDS selanjutnya adalah terkena atau bertukarnya cairan vagina dan sperma. Biasanya dalam memilih toilet umum orang harus berhati-hati karena jika saja secara tidak sengaja terkena cairan berupa sperma dan cairan vagina bisa saja orang yang belum terinfeksi kemudian tertular. Maka dari itu, kita semua harus berhati-hati dalam menjaga kesehatan. Selain itu pula terjadinya hal ini kadang saat melakukan hubungan sexual yang akan mengakibatkan terkenanya cairan vagina atau sperma.

ASI (Air Susu Ibu) Kepada Bayi

Jika difikirkan kembali, seorang ibu pengidap penyakit HIV AIDS yang sedang mengandung anaknya, anaknya bisa tertular virus yang sangat mengerikan ini. Apalagi jika ibunya memberikan ASI kepada anaknya.  Untuk melindungi bayi dari infeksi AIDS maka ibu hamil tidak boleh memberikan air susu ibu kepada bayi yang telah dilahirkan. Konsumsi beberapa jenis obat pencegah HIV  melindungi janin dari infeksi HIV dan AIDS.

Cara Pencegahan Tertular AIDS

HIV  merupakan jenis virus yang rapuh. Virus ini tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang terinfeksi virus HIV. Cairan yang dimaksud merupakan cairan sperma, cairan vagina, cairan anus, darah, dan juga ASI. Akan tetapi perlu juga diketahui bahwa HIV tidak bisa menyebar melalui keringat atau urine. Dan berikut adalah cara pencegahan virus HIV diantaranya adalah:

Untuk mencegah penyebaran virus HIV adalah dengan melakukanhubungan seks secara aman, yaitu hubungan seks setelah menikah dan tidak pernah berbagi jarum suntik atau peralatan menyuntik atau apapun yang dapat menyebabkan berpindahnya virus HIV. Orang yang sering melakukan hubungan seks dengan bergonta ganti pasangan memiliki resiko terinfeksi terkena HIV.

Pencegahan HIV selain tidak berganti ganti pasangan adalah dengan mengkonsumsi obat yang dihasilkan oleh para peneliti untuk bertahan dan memiliki waktu lebih lama, mengingat virus HIV adalah virus yang sangat berbahaya, maka kita harus bisa melindungi diri agar tidak terinfeksi virus HIV.

Pencegahan yang paling mudah dilakukan adalah dengan setia pada Pasangan. Salah satu upaya yang sangat umum dilakukan untuk mencegah virus HIV adalah setia dengan pasangan. Hubungan seks yang sudah didasari dengan pernikahan jauh lebih aman daripada seks bebas. 

Pemeriksaan infeksi HIV sangat perlu dilakukan oleh pasangan yang akan menikah untuk melindungi diri dari infeksi HIV. Hindari semua jenis hubungan seksual yang bebas dan tidak dengan pasangan.

Lakukan Seks Aman. Upaya untuk melakukan seks aman hanya bisa dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah. Namun jika Anda memiliki beberapa pemikiran yang lain mengenai budaya ini misalnya seks bebas, maka tetap harus memakai kondom atau pengaman saat berhubungan seksual.

Virus HIV juga bisa disebabkan oleh hal-hal seperti kontak Fisik tidak Menyebabkan AIDS. Ciuman dan belaian tangan tidak akan menyebabkan penularan AIDS atau virus HIV. Akan tetapi bisa melakukan langkah ini sesuai dengan adat dan budaya yang Anda pahami atau anut.


Cara pencegahan lainnya adalah dengan menghindari Narkoba. Bahaya narkoba memang sudah menjadi rahasia umum sangat mematikan. Narkoba yang dikonsumsi dengan cara suntikan menjadi salah satu penyebab AIDS yang sangat besar. Anda bisa melindungi diri Anda sendiri dengan tidak memakai narkoba. Pemakaian jarum suntik secara bergantian telah meningkatkan angka penularan AIDS.

Ibu hamil yang dinyatakan positif HIV memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menularkan AIDS pada janin. proses penularan dapat terjadi dari plasenta atau ASI. Bahkan bayi juga bisa terkena AIDS selama proses persalinan. Untuk melindungi bayi dari infeksi AIDS maka ibu hamil tidak boleh memberikan air susu ibu kepada bayi yang telah dilahirkan. Konsumsi beberapa jenis obat pencegah HIV  melindungi janin dari infeksi HIV dan AIDS.

Cara mencegah Virus HIV salah satunya adalah dengan melindungi proses pertukaran cairan, dalam hal ini adalah transfusi darah. Darah merupakan salah satu jenis penyebab infeksi HIV dan AIDS yang sangat tinggi. Jika Anda terpaksa harus melakukan transfusi darah karena kondisi kesehatan maka pastikan bahwa darah yang Anda pakai sehat dan telah mendapatkan uji HIV AIDS.

Salah satu upaya spiritual yang dapat dilakukan dalam mencegah virus HIV adalah dengan bimbingan Moral dan Sosialisasi. Salah satu upaya pencegahan AIDS yang perlu dilakukan saat ini adalah melakukan berbagai jenis kegiatan dan kampaye untuk memberikan bimbingan moral kepada remaja dan anak muda. 

Sosialisasi ini bermanfaat untuk memberikan ilmu-ilmu tentang apa itu AIDS, penularan AIDS dan metode untuk mencegah penularan AIDS. Bagi ramaja yang masih dalam kondisi labil, sebaiknya menghindar dari pergaulan yang bebas. Pergaulan bebas yang terjadi pada remaja dan anak-anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor. 

Namun bagian yang lebih penting dari akibat pergaulan bebas seperti seks bebas dan pemakaian narkoba telah meningkatkan jumlah penderita AIDS. Untuk melindungi diri maka sebaiknya jika Anda tidak masuk ke dalam pergaulan bebas dan memakai waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat.

Menggunakan pelindung tangan jika Anda harus merawat penderita AIDS. Pelindung tangan akan melindungi Anda dari virus yang terdapat pada darah, muntah atau urin. Hal ini pada umumnya dianjurkan kepada para petugas medis.

Cara menghindari virus HIV salah satunya jika Anda memiliki luka maka pastikan untuk selalu menutup luka dengan perban atau bahan lain yang aman untuk melindungi dari infeksi HIV.

Tidak menggunakan produk-produk yang memungkinkan kontak darah dengan penderita seperti sikat gigi, pisau cukur dan peralatan lain. Cara terakhir adalah dengan semua jenis perlengkapan kesehatan yang digunakan untuk kontak fisik dengan penderita, terang Kadinkes Lhokseumawe Safwaliza. (ADV)

Komentar Anda

Terkini: