Dinkes Lhokseumawe Himbau Masyarakat Waspadai Batuk 100 Hari Yang Menyerang Balita

/ Minggu, 07 April 2024 / 16.29.00 WIB

Waspadai Pertusis alias Batuk 100 Hari

POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lhokseumawe mengingatkan masyarakat untuk selalu mewaspadai dari penyakit batuk 100 hari yang mulai menyerang ansk anak balita usia dua tahun ke bawah dan terpapar pertusis atau batuk rejan (batuk 100 hari) selama awal tahun 2024 sampai memasuki bulan Ramadhan tahuni ni.

“Jumlah kasus konfirmasi laboratorium pertusis mulai banyak bahkan meningkat,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe, Zulfikar M.Kes  kepada Poskota di Lhokseumawe.

Zulfikar mengatakan, ciri-ciri anak yang sudah terpapar pertusis adalah batuk secara terus menerus selama dua minggu. Juga ditandai batuk panjang disertai bunyi “whoop” serta muntah setelah batuk.

Cara Cegah Batuk 100 Hari

Menurut Zulfikar, cara mencegah batuk rejan atau penyakit pertusis dapat dengan pemberian imunisasi. “Di Indonesia, bayi usia 0–11 bulan mendapat vaksin DPT-HB-Hib untuk mencegah pertusis,” sebutnya.

Vaksin DPT-HB-Hib, kata Zulfikar, terbukti aman dan memiliki efikasi yang tinggi. Tingkat kekebalan yang protektif akan terbentuk pada bayi yang sudah mendapatkan tiga dosis imunisasi DPT-HB-Hib.

Namun hasil penelitian, kata Zulfikar, menunjukkan titer antibodi yang terbentuk setelah tiga dosis pertama DPT HB-Hib menurun pada usia 15-18 bulan, sehingga dibutuhkan imunisasi lanjutan pada usia bayi umur dua tahun (Baduta).

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) sudah menunjukkan bahwa kurang dari 10 persen balita di Indonesia yang memiliki kekebalan terhadap toksin pertusis. Lalu sejak tahun 2018 cakupan Imunisasi DPT HB-Hib terus menurun di bawah 50 persen.

Itulah sebabnya sudah mulai bermunculan kembali penyakit pertusis yang sudah sekitar 20 tahun tidak pernah ada lagi di bumi Aceh.

Ada pun, anak-anak yang paling rentan terpapar adalah bayi berusia di bawah satu tahun, karena batuk terus menerus bisa menyebabkan kesukaran bernafas sehingga menyebabkan kematian.

Untuk mengantisipasi agar anak tidak terpapar, dia mengimbau kepada masyarakat kota Lhokseumawe Provinsi Aceh agar mengikuti Geurakan Ba Aneuk Imunisasi (GeuBAI) yaitu gerakan membawa anak-anak untuk diimunisasi termasuk Imunisasi DPT-HB- Hib lengkap sesuai jadwal pada bayi dan Baduta.

“Segera berobat ke puskesmas atau ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) bila ada gejala batuk yang lama dan terus menerus. Laporkan juga ke puskesmas terdekat bila ditemukan kasus tersebut,” imbaunya. (ADV)

Komentar Anda

Terkini: