drg. Milla Yoefianda Himbau Masyarakat Kota Lhokseumawe Jaga Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini

/ Minggu, 28 April 2024 / 22.27.00 WIB

Proses Pemeriksaan Kesehatan gigi secara teratur bagi anak-anak 

POSKOTASUMATERA.COM | MUARA DUA -- Kesehatan gigi pada anak sangatlah penting dijaga sejak dini. Terkadang kita lengah dan menganggap gigi anak masih gigi susu, dan belum memerlukan perawatan. Hal-hal yang perlu diketahui dalam pertumbuhan dan perkembangan gigi anak: Seperti diketahui email gigi anak sangat rentan terhadap kerusakan  karena tidak sekuat emailpada gigi dewasa. 

Gigi pertama pada bayi biasanya muncul pada usia 6-8 bulan , gigi anak akan  terus tumbuh sampai ia berusia 3 tahun dan berjumlah 20 buah, demikian diutarakan oleh drg. Milla Yoefianda Kepala Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe kepada Poskota belum lama ini di Lhokseumawe.

Menurutnya, fungsi gigi susu adalah membantu kelancaran pertumbuhan gigi permanen. Gigi susu sebaiknya dipertahankan  selama mugkin sampai tiba waktunya untuk tanggal sendiri. Mengapa penting karena gigi susu akan memberikan ruang kepada gigi permanen yang akan tumbuh dibawahnya. 

Gigi susu yang dirawat denga baik akan membantu merangsang perkembangan rahang. Membantu proses pengunyahan pada anak. Sehingga kebutuhan akan nutrisi pada anak dapat terpenuhi dalam masa tumbuh kembangnya. Gigi susu juga berpengaruh pada perkembangan wajah dan otot rahang.  Menjaga rasa percaya diri pada anak. Gigi yang bersih dan tidak berlubang akan membuat penampilan anak semakin menarik, ujar drg. Milla Yoefianda.

Lanjutnya, dengan fungsi yang sangat penting tersebut, kita perlu menjaga kesehatan gigi anak sejak dini. Cara yang harus dilakukan :  Bersihkan gigi dan gusi anak anda saat gigi pertamanya tumbuh. Tidak hanya membersihkansisa makanan dan bakteri, namun juga membantu menciptakan kebiasaan menyikat gigi pada pagi dan malam hari untuk anak anak.

Bersihkan gigi dan gusi pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur, gunakan kassa basahatau sikat gigi yang berbulu lembut. 

Hindari kebiasaan memberikan minum susu atau minuman manis pada anak menjelang tidurmenggunakan dot karena akan menyebabkan gigi berlubang.

Batasi pemberian jus pada anak. Memberikan jus buah pada anak memang baik. Namun, ternyata jus  juga dapat memicu kerusakan gigi jika dikonsumsi secara berlebihan. Terlebih jika ditambahkan dengan bahan-bahan pemanis buatan. Batasi konsumsi jus pada anak untuk tidak lebih dari 400 ml per hari. 

Beri anak penghargaan. Apabila Si Kecil menunjukan sikap sudah terbiasa untuk merawat gigi, tidak ada salahnya kalau Anda memberikan sedikit penghargaan kepadanya. Misal, berikan anak cemilan sehat yang sudah pasti ia sukai.

Periksalah secara rutin dan berkala ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Ada beberapa gangguan gigi dan mulut yang umumnya dialami anak antara lain :1. Gigi berlubang Kondisi gigi berlubang disebut juga sebagai karies gigi. Anak harus dibiasakan untuk membersihkan rongga mulut, lidah, dan giginya maka kecil kemungkinan si kecil akan mengalami gigi berlubang.

2. Radang gusiGangguan pada gusi bisa terjadi akibat kebersihan gigi dan mulut tidak terjaga. Umumnya radang gusi dapat terjadi pada anak yang mengalami kekurangan vitamin C  disertai dengan perawatan gigi yang buruk. Radang gusi biasanya ditandai dengan adanya gusi berdarah dan sariawan. Tidak berbeda jauh dengan karies gigi, radang gigi juga disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi. 

3. Infeksi gusiGangguan pada gusi bisa semakin parah, terutama jika anak tidak terbiasa menyikat gigi dengan baik dan benar dan kebersihan mulut yang buruk seperti periodontitis. Kondisi ini merupakan infeksi gusi serius yang merusak jaringan lunak, menyebabkan gigi kendur dan tanggal. Gejala periodontitis ditandai dengan gusi bengkak, berwarna merah kehitaman, atau sakit ketika mengunyah. 

4. Sariawan 

Saat anak belum memiliki gigi susu, orang tua akan memilih makanan cair untuk dikonsumsi anak. Hal ini tak jarang disertai dengan asumsi orang tua bahwa membersihkan rongga mulut anak dirasa tidak perlu. Padahal sangat penting untuk dilakukan, sebab gusi dan lidah anak rentan menjadi sarang bakteri dan jamur. Nah hal ini dibiarkan begitu saja, dapat menimbulkan masalah mulut seperti sariawan yang membuat anak tidak nyaman.  

5. Gigi patah Sebagai orang tua, Anda pasti tidak ingin hal buruk terjadi pada si kecil bukan? Namun, sebagai anak kecil, mengalami gigi patah mungkin saja terjadi. Jika terjadi, segera bawa anak ke dokter gigi untuk mengetahui apakah gigi yang patah sudah mencapai sarafnya atau masih di bagian dentin.

Kapan Sebaiknya Anak diajak ke Dokter Gigi ?Sejak dini sebaiknya anak diajak berkunjung ke dokter gigi, menurut Stanford Children Health, kunjungan dokter gigi pertama direkomendasikan pada usia 12 bulan atau dalam 6 bulan sejak gigi pertama tumbuh.

Kunjungan pertama biasanya memakan waktu tidak lebih dari 30 – 45 menit. Kunjungan mungkin termasuk pemeriksaan gigi, rahang, gusi, dan jaringan lain yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan gigi anak. 

Untuk kunjungan berikutnya, sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak sebaiknya ke dokter gigi setiap 6 bulan. 

Beberapa dokter gigi mungkin dapat menjadwalkan kunjungan 3 bulan sekali. Selain dapat membangun kepercayaan diri anak, kunjungan yang lebih sering juga dapat membantu mengawasi masalah perkembangan gigi anak.  Nah, sudah saatnya sebagai orang tua paham betul seperti apa cara terbaik untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut anak Anda, demikian terang drg. Milla Yoefianda Kapus Muara Dua. (ADV)

Komentar Anda

Terkini: