Kader Posyandu Harus Bisa Layani Ibu Hamil Hingga Lansia

/ Senin, 01 April 2024 / 17.41.00 WIB

Alur kader Posyandu untuk semua siklus 

POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE-- Kader posyandu harus bisa memberikan pelayanan di Posyandu pada seluruh siklus hidup manusia, yakni mulai dari dalam kandungan hingga lanjut usia (lansia).

Selama ini pelayanan kader posyandu lebih terfokus pada ibu hamil dan balita. 

Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe melalui Kabid Kesmas Cut Fitri Yani kepada Poskota baru baru ini di Lhokseumawe. Menurutnya, populasi masyarakat di Lhokseumawe yang lebih dewasa semakin banyak. 

Kita menyadari kader Kesehatan pemenang kuis kompetensi kader seputar pemberian makanan tambahan (PMT) dan penimbangan bayi dan balita.

“Kami meminta kader posyandu bukan hanya melayani ibu hamil dan balita, tapi seluruh siklus hidup, yaitu ibu hamil, balita, remaja, dewasa, dan lansia,” kata Cut Fitri seperti yang diharapkan oleh Menteri Kesehatan RI.

Lanjutnya, Kader posyandu harus mengikuti pembelajaran untuk dapat melayani seluruh siklus hidup manusia. Kelas-kelas digital akan diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas kader posyandu. 

Sebagaimana kita ketahui, sebanyak 1,5 juta kader posyandu akan didata untuk mendapatkan edukasi oleh Kementerian Kesehatan RI. Dimana nantinya Kementerian Kesehatan berencana melakukan digitalisasi di posyandu. 

Hal ini sejalan dengan tujuan dari transformasi kesehatan pilar keenam, yakni transformasi teknologi kesehatan. Nantinya, semua posyandu akan melakukan pencatatan secara digital, ungkap Kabid Kesmas Dinkes Lhokseumawe ini.

“Posyandu bisa punya data orang-orang di bawahnya, jadi tahu yang darah tinggi mana, yang kolesterol mana, jadi harus diingatkan supaya diobati,” tambah Cut Fitri sebagaimana harapan Menkes Budi.

"Penetapan target-target kesehatan harus disertai dukungan yang memadai bagi para pelaksana di lapangan. Peningkatan peran kader dalam akselerasi pencapaian target-target kesehatan, termasuk penurunan angka stunting, memerlukan pelatihan yang efektif, supervisi yang memadai, kompensasi yang adil dan infrastruktur yang mendukung," kata Cut Fitri.

Ia juga menegaskan pentingnya peran pemerintah untuk memperkuat instrumen-instrumen kebijakan yang lebih mendukung pemberdayaan kader.

Organisasi nirlaba 1000 Days Fund yang juga merupakan mitra Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut bekerja sama dengan berbagai sektor untuk memberdayakan 1,5 juta kader posyandu yang ada di Indonesia.

Menurut Direktur Operasional atau Chief Operating Officer (COO) 1000 Days Fund dr. Rindang Asmara, pemberdayaan kader menjadi peluang bagi pemerintah untuk mencegah dan menurunkan angka stunting secara nasional, tutur Cut Fitri. (ADV)

Komentar Anda

Terkini: