Kadinkes Kota Lhokseumawe, Kenali Bahaya Stroke dan Penyebabnya

/ Selasa, 09 April 2024 / 10.03.00 WIB

Kondisi orang yang terkena Stroke . (dok_Istimewa)

POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE-- Stroke dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia. Mungkin saja stroke dapat berulang atau baru terjadi pada orang yang Anda kenal dan sayangi. Stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga di dunia setelah penyakit jantung dan kanker, baik di negara maju maupun berkembang. 

Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza dalam wawancara dengan wartawan Poskota, 8 April 2024 di kota Lhokseumawe. Menurutnya, sesuai dengan data yang dirilis oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) menunjukkan stroke sebagai penyebab kematian utama di Indonesia (19,42% dari total kematian).

Sambungnya, Stroke adalah tanda-tanda klinis yang terjadi secara cepat atau mendadak berupa defisit fokal (atau global) pada fungsi otak, dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa penyebab yang jelas selain penyebab vaskuler.

Dari persoalan mendasar di atas, Safwaliza menghimbau kepada seluruh masyarakat kota Lhokseumawe untuk menjaga pola makan dan gaya hisup yang sehat sesuai dengan petunjuk kesehatan. Pola makan yang benar dan teratur untuk mencegah stroke. Sebab Stroke sesuai dengan tingkatannya bisa sampai menyebabkan kematian atau kecacatan yang otomatis bisa menurunkan status kesehatan dan kualitas hidup penderita stroke. 

Jadi dibanding mengobati, akan jauh lebih baik jika mencegahnya sejak dini. Jalani pola hidup yang sehat agar tubuh bugar dan semua penyakit termasuk stroke enggan menyerang, papat Kadinkes Kota Lhokseumawe ini.

Stroke sebenarnya dapat dicegah, untuk itu penting mengetahui faktor risiko atau faktor-faktor yang memudahkan terjadinya stroke. Faktor risiko ini terdiri dari faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi. 

Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain riwayat keluarga, umur, dan jenis kelamin. Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi yaitu merokok, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik, konsumsi minuman beralkohol, obesitas, hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia dan gangguan irama jantung. 

Kegiatan pemulihan pasca Stroke.

Faktor risiko yang dapat dimodifikasi ini dapat kamu perbaiki atau hindari dengan mulai menjaga pola makan dan pola hidup sehat, yaitu dengan menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Sudah paham faktor risikonya? Untuk mencegah dampak buruk stroke ketahui juga gejala atau tanda-tanda stroke. Ingat gejala stroke, ingat SeGeRa Ke RS, terang Safwaliza.

Gejala Gejala stroke; 

Stroke ringan adalah kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh, seperti wajah, lengan, atau kaki. Cara berbicara menjadi kacau, cadel, dan tidak jelas. Kebingungan atau kesulitan memahami perkataan orang lain. Pandangan mata kabur atau bahkan mengalami kebutaan di salah satu atau kedua mata.

Penyebab stroke ringan sama dengan stroke secara umum. Kondisi ini terjadi akibat berkurangnya suplai darah ke otak akibat penyumbatan di pembuluh darah otak. Bedanya, penyumbatan darah pada stroke ringan hanya terjadi sebentar dan suplai darah akan kembali normal sebelum ada kerusakan di otak.

Biasanya gejala stroke memang diawali dari mati rasa sebelah pada wajah, tangan, atau kaki. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa vertigo dan pusing juga merupakan faktor umum yang dialami pasien stroke. Keadaan kebingungan dan kelelahan pun bisa menjadi tanda bahwa ada sisi otak yang terkena.

Jawabannya bisa. bisa sembuh total jika penanganannya segera dilakukan, yaitu pada masa golden hour. Seperti diketahui, stroke adalah penyakit yang terjadi karena ada sumbatan pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah di otak.

Berbagai Penyebab Stroke Ringan

Stroke merupakan penyakit yang terjadi ketika adanya penyumbatan pada pasokan darah yang mengalir menuju otak. Penyakit ini juga bisa terjadi karena pecahnya pembuluh darah. Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati.

Seseorang yang gaya hidupnya tidak sehat lebih berisiko untuk mengalami stroke ringan. Kebiasaan atau gaya hidup tidak sehat yang dimaksud adalah merokok, jarang berolahraga, sering mengonsumsi makanan berlemak dan asin, sering mengonsumsi alkohol, dan menggunakan narkoba.

Stroke ringan juga lebih berisiko terjadi pada orang yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti: Hipertensi atau darah tinggi

Diabetes Kolesterol tinggi Kadar asam urat tinggi Obesitas, Masalah pada jantung, seperti gagal jantung, penyakit jantung, dan aritmia, Memiliki riwayat serangan TIA atau stroke sebelumnya, Kelainan darah, seperti penyakit sel sabit dan darah mudah membeku. (ADV)


Komentar Anda

Terkini: