Kapus Muara Dua drg. Milla Yoefianda Promosikan Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

/ Jumat, 03 Mei 2024 / 08.18.00 WIB
drg. Milla Yoefianda menerima langsung tim kesehatan dari Dinkes Provinsi Aceh terkait pelayanan kesehatan dan stunting. FOTO | Dok Istimewa 

POSKOTASUMATERA.COM | MUARA DUA -- Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh, artinya tubuh yang sehat tidak terlepas dari memiliki gigi dan mulutyang sehat. Oleh karena itu, untuk melaksanakan pembangunan di bidang  kesehatan, pembangunan di bidang kesehatan gigi tidak boleh ditinggalkan. 

Gigi berlubang atau disebut karies ditandai dengan kerusakan struktur gigi sehingga menyebabkan terbentuknya lubang pada gigi. Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh demineralisasi email dan dentin yang erat hubungannya dengan konsumsi makanan yang kariogenik. 

Terjadinya karies gigi akibat peran dari bakteri penyebab karies yang secara kolektif disebut Streptoccocus mutans. Karies gigi banyak terjadi pada anak-anak karena anak-anak cenderung lebih menyukai makanan manis yang bisa menyebabkan terjadinya karies gigi, demikian diutarakan oleh Kapus Muara Dua drg. Milla Yoefianda kepada Poskota baru baru ini di Lhokseumawe.

Sebutnya, pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sangat erat kaitannya dengan kontrol plak. Kontrol plak yang paling sederhana yang dapat kita lakukan di rumah adalah dengan cara menyikat gigi. Apabila tidak ditangani segera, penyakit ini lama kelamaan dapat menimbulkan nyeri, rasa sakit, dan kehilangan gigi bahkan menjadi pemicu timbulnya berbagai penyakit berbahaya. 

Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang yang jika tidak ditangani akan menyebabkan nyeri, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian. Terdapat beberapa hal yang mendukung terjadinya karies gigi, yaitu permukaan gigi, bakteri kariogenik (penyebab karies), karbohidrat yang difermentasikan, dan waktu. Anatomi gigi juga berpengaruh dalam pembentukan karies. 

Pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut

Beberapa tindakan pencegahan yang dapatdilakukan antara lain adalah menjaga kebersihanmulut, pendidikan  kesehatan  gigi,  diet  dankonsumsi gula, penggunaan fluor, dan mengetahuistatus kesehatan gigi dan mulut, yaitu :

Menjaga Kebersihan Mulut, Penyikatan gigi, penggunaan benang gigi (flossing), dan tindakan profilaksis professional disadari sebagai komponen dasar dalam menjaga kebersihan mulut. Keterampilan dan metode penyikatan gigi harus lebih ditekankan agar setiap orang mampu membersihkan seluruh giginya. 

Setiap individu sebaiknya menyikat gigi dua kali sehari segera sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam dengan pasta gigi yang mengandung fluor. Pemakaian benang gigi juga diperlukan untuk membersihkan daerah celah (interdental) gigi. Tindakan profilaksis profesional seperti skeling danroot planning dilakukan oleh dokter gigi.

Pendidikan Kesehatan Gigi. 

Pendidikan  Kesehatan  adalah  upaya untuk mempengaruhi atau mengajak orang lain agar melaksanakan  perilaku  hidup sehat. Dalam hubungannya dengan perilaku hidup sehat itu penting karena tingkat kesehatan merupakan salah  satu  faktor  yang  menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).  

Pendidikan kesehatan gigi tentang kebersihan mulut, diet,konsumsi gula, dan kunjungan berkala ke doktergigi lebih ditekankan pada anak yang berisiko tinggi terhadap penyakit gigi seperti karies dan penyakit periodontal. Informasi ini sebaiknya bersifat individual dan dilakukan secara terus menerus serta harus menimbulkan motivasi dantanggung  jawab  anak  untuk  memelihara kesehatan mulutnya.

Diet dan Konsumsi Gula.

Tindakan pencegahan karies gigi lebihmenekankan ke anak pengurangan konsumsi danpengendalian frekuensi asupan gula yang tinggi. Hal  ini  dapat  dilaksanakan  dengan  caramemberikan nasehat tentang diet yang baik dandiet bahan pengganti gula. 

Diet yang dianjurkanadalah memakan makanan yang cukup jumlah protein dan fosfat yang dapat menambah sifatbasa dari saliva, memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan yang berserat dan berair yang bersifat membersihkan dan merangsang sekresisaliva, menghindari makanan yang manis danlengket, membatasi frekuensi makan menjadi tigakali sehari serta menekan keinginan untuk makandi antara jam makan.

Penggunaan Fluor

Penggunaan fluor dapat dilakukan melalui fluoridasi air minum, pasta gigi dan obat kumur yang mengandung fluor, tablet fluor serta topikal aplikasi fluor. Fluoridasi air minum merupakan cara yang paling efektif untuk menurunkan masalah karies di masyarakat secara umum. 

Penggunaan obat kumur disarankan untuk anak yang berisiko tinggi atau selama terjadi kenaikan karies. Topikal aplikasi fluor dianjurkan bila penggunaan pasta gigi mengandung fluor, tablet fluor, dan obat kumur tidak cukup untuk mencegah atau menghambat perkembangan karies. Topikal aplikasi fluor diberikan setiap empat atau enam bulan sekali pada anak yang mempunyai risiko karies tinggi. 

Karies gigi atau yang lebih dikenal dengan gigi berlubang merupakan salah satu penyakit kronik yang paling sering mempengaruhi individu. Karies gigi pada anak usia sekolah memiliki prevalensi yang cukup tinggi dari tahun ke tahun. 

Karies merupakan penyakit multifactorial yang melibatkan kerentanan gigi, microflora kariogenik, dan lingkungan oral yang sesuai. Karies gigi dimulai dengan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam microbial dari makanan yang tersisa di gigi dan menimbulkan destruksi komponen organis yang akhirnya terjadi kavitasi atau pembentukan lubang gigi, tutur drg. Milla Yoefianda Kapus Muara Dua. (ADV)

 

Komentar Anda

Terkini: