Keadilan yang Tertunda: Misteri Pembunuhan Hermansyah di Sergai Menanti Jawaban

/ Minggu, 26 Mei 2024 / 22.00.00 WIB

Nur Ainun (43) Kakak Almarhum Hermansyah
POSKOTASUMATERA.COM, SERGAI - Hampir delapan tahun telah berlalu sejak Hermansyah, seorang warga Dusun II Desa Sei Ngalawan Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, ditemukan tewas mengenaskan di Jembatan Pantai ATP pada 12 Juli 2016. 

Kematiannya tragis, diwarnai dengan luka parah di wajah, kepala bagian belakang, dan kanan akibat penganiayaan brutal.

Keluarga Hermansyah, terutama kakaknya Nur Ainun (43), masih diselimuti duka mendalam. Luka kehilangan terasa semakin perih karena kasus pembunuhan ini seolah mandek di Polsek Perbaungan Polres Serdang Bedagai. 

Meski Identitas pelaku berinisial J alias Jalal, sudah diketahui, namun ia masih berkeliaran bebas hingga hari ini.

Nur Ainun (43) tak henti-hentinya bertanya-tanya. Apakah karena mereka keluarga miskin, keadilan untuk Hermansyah terabaikan? Pertanyaan itu terus menggerogoti hatinya, memicu rasa frustrasi dan ketidakberdayaan, Sabtu (25/5/2024).

Di tengah keputusasaan, Nur Ainun (43) dan keluarganya masih menaruh secercah harapan. 

Ia terus memohon keadilan bagi adiknya, mencari pertolongan dari siapapun yang bisa membantunya. Ia hanya ingin satu hal: pelaku pembunuh adiknya segera ditangkap dan diadili.

Surat Tanda Terima Bukti Laporan/Pengaduan
Sementara itu, Polsek Perbaungan melalui Kanit Reskrim Ipda Raja Kaya Haloho memberikan pernyataan yang tak melegakan. 

Ia hanya mengatakan akan "segera melakukan penangkapan kalau ada pelakunya dan akan mengecek kembali berkas-berkasnya." Ucapannya seakan tak berbobot, tak mampu meredakan kekecewaan keluarga Hermansyah.

Kronologi Kejadian yang dihimpun Pada 12 Juli 2016, sekitar pukul 15.00 WIB, Hermansyah dianiaya dengan sadis oleh J di Jembatan Pantai ATP. 

Penganiayaan brutal itu merenggut nyawanya di tempat kejadian perkara. Motif pembunuhan masih belum diketahui, menambah pilu keluarga yang ditinggalkan.

Kasus Hermansyah tak hanya menyisakan duka bagi keluarga, tapi juga memicu keresahan di masyarakat. Banyak yang mempertanyakan kinerja penegak hukum dan menuntut agar keadilan ditegakkan. 

Media massa pun turut mengangkat kasus ini, menyuarakan keprihatinan dan tuntutan masyarakat.

Perjalanan keluarga Hermansyah dalam mencari keadilan masih panjang dan terjal. Kepercayaan mereka pada penegak hukum mulai goyah, digerogoti oleh keraguan dan kekecewaan. Namun, mereka tak akan menyerah. 

Di tengah keputusasaan, mereka terus berjuang, mencari secercah harapan agar keadilan bisa ditegakkan untuk Hermansyah.

Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya penegakan hukum yang adil dan transparan. Kita harus terus menyuarakan suara dan mendesak agar keadilan ditegakkan bagi semua orang, tanpa pandang bulu.

Kisah Hermansyah menjadi simbol perjuangan melawan ketidakadilan. Sebuah kisah tragis yang membuka mata kita tentang realitas pahit yang masih menyelimuti banyak kasus di Indonesia. Kita harus bersatu dan terus berjuang agar keadilan benar-benar ditegakkan.(PS/Siddik).

Komentar Anda

Terkini: