Ketua TP PKK Kota Lhokseumawe Hadiri Rakon TP PKK se-Aceh Tahun 2024 Bahas Prevalensi Stunting

/ Jumat, 03 Mei 2024 / 08.31.00 WIB
Ketua TP PKK Kota Lhokseumawe Ny Ainal A Hanan menghadiri rapat konsultasi (rakon) TP PKK se Aceh yang mengusung tema membangun sinergi dalam meningkatkan kualitas keluarga.  FOTO | Dok Istimewa 

POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE – Ketua TP PKK Kota Lhokseumawe Ny Ainal A Hanan, menghadiri Rapat Konsultasi (Rakon) Tim Penggerak PKK se-Aceh tahun 2024 yang menekankan proses Prevalensi Stunting di seluruh Aceh.

Kegiatan yang bertemakan “Membangun Sinergi dalam Meningkatkan Kualitas Keluarga” tersebut, di buka oleh Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah yang diwakili Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh Dr H Iskandar AP SSos MSi, di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Rabu (24/4/2024) pagi kemarin.

Dalam sambutannya, Dr H Iskandar AP SSos MSi, membacakan amanat Pj Gubernur Aceh yang menekankan pentingnya peran PKK dalam memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat merasakan manfaat dari pembangunan yang berkelanjutan. “Kami merasa bangga dan bersyukur atas dedikasi serta semangat kerja keras ibu-ibu tim pengurus PKK dalam memajukan kesejahteraan masyarakat Aceh,” ungkapnya.

Menurutnya, salah satu fokus utama rakon tersebut merupakan penanganan stunting dan pelayanan kesehatan dasar melalui Posyandu. “Kolaborasi antara pemerintah, tim penggerak PKK, masyarakat, dan sektor swasta adalah kunci utama dalam mencapai eliminasi stunting di Aceh,” tambahnya.

Selain itu, dalam amanatnya Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah turut menyampaikan pesan-pesan penting terhadap tim penggerak PKK. Mereka diharapkan menjadi garda terdepan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di Aceh. 

“Kami mengharapkan agar tim penggerak PKK dapat menjadi garda terdepan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di Aceh, termasuk upaya meningkatkan pendapatan keluarga, akses kesehatan, akses pendidikan, dan kebutuhan dasar lainnya,” paparnya.

Rapat konsultasi ini juga menjadi wadah untuk merumuskan strategi baru. “Kami mengajak seluruh tim penggerak PKK untuk bersama-sama merumuskan strategi yang inovatif dan berkelanjutan dalam memperluas jangkauan program-program PKK, memastikan bahwa setiap program yang dilaksanakan dapat memberikan dampak nyata bagi kemajuan Aceh,” tambahnya.

Tidak hanya itu, di akhir amanatnya, Pj Gubernur Aceh mengingatkan pentingnya pengembangan Posyandu sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat juga tidak bisa diabaikan.

 “Posyandu memiliki peran strategis dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan lansia,” tuturnya.

“Saya berharap program atau kegiatan yang dilaksanakan dapat memiliki kesinambungan dan sejalan dengan tujuan pembangunan Aceh,” tambah Pj Ketua TP PKK Aceh. 

Sementara itu Ny Ainal A Hanan ketua TP PKK Kota Lhokseumawe mengatakan Stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang balita yang di akibatkan oleh kekurangan gizi mulai dari 1000 hari pertama kehidupan yang ditandai dengan tumbuh badan tidak sesuai denagn usia. 

Kunci pencegahan stunting dan penanganan stunting dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan/kelahiran (HPK) yaitu dari hari pertama kehidupan, sehingga perhatian ibu hamil dan balita melalui intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitive. 

Perlu terus kita upayakan dan dibutuhkan keterlibatan semua pihak yang terkait dan berkomitmen menangani stunting. Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas hidup masyarakat, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. 

Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (Bertubuh Pendek/ Kerdil) saja, melainkan juga anak mudah terkena penyakit, terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. 

Ketua TP-PKK kota Lhokseumawe berharap Sosialisasi stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan untuk memastikan sejauh mana pengetahuan dari Pengurus dan Anggota PKK dalam upaya intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan, Kecamatan, Pekon, Sektor/Lembaga Non-Pemerintah dan masyarakat, yang dilaksanakan melalui musrenbang sehingga upaya kita dalam penurunan stunting dapat terealisasi, demikian harap Ny Ainal A Hanan. (ADV)

Komentar Anda

Terkini: