Acara dibuka dengan penampilan Tari Tor-Tor Naposho Nauli Bulung, tarian adat Batak yang sarat nilai moral dan penghormatan kepada leluhur. Penampilan ini menjadi simbol pembuka yang memperkuat nuansa budaya dalam forum tersebut.
Forum ini menjadi ajang strategis untuk membahas pemulihan UMKM pascabencana, mencakup pendataan kerugian, penyediaan modal usaha, peningkatan legalitas dan standarisasi produk, hingga penguatan akses pemasaran. Kehadiran para menteri menegaskan perhatian pemerintah terhadap keberlangsungan UMKM di Mandailing Natal.
Acara ini turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri UMKM RI Maman Abdurrahman. Selain itu hadir pula Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay, Anggota Komisi IX DPR RI Surya Utama (Uya Kuya), Komisaris Utama PT PNM Drajad Hari Wibowo, Bupati Mandailing Natal Saipullah Nasution, Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution, serta sejumlah pejabat lainnya, termasuk Kapolres Madina AKBP Arie Sofandi Paloh dan Kasubsi I Intelijen Kejari Madina Yamofozu Telaumbanua.
Ribuan pelaku UMKM, khususnya ibu-ibu binaan PNM Mekaar, turut memadati area kegiatan, menandai besarnya minat terhadap program penguatan usaha mikro.
Pada puncak acara, dilakukan penyerahan simbolis sejumlah program penguatan UMKM, mulai dari legalitas usaha, sertifikasi halal, perlindungan tempat usaha, hingga akses permodalan dan asuransi usaha. Penyerahan dilakukan oleh Menteri UMKM RI bersama Ketua Komisi VII DPR RI, Bupati Madina, serta pejabat lainnya.
Penerima manfaat berasal dari berbagai lembaga pendukung seperti PNM (NIB), LP3H EWI (sertifikasi halal), Jamkrindo (bantuan pengembangan usaha), BRINs (perlindungan tempat usaha), BPD Sumut, BNI, dan BSI (KUR), Askrindo (asuransi usaha), hingga BPJSTK (santunan jaminan kematian).
Forum ini diharapkan menjadi momentum penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi UMKM di Mandailing Natal dan memperkuat ketangguhan pelaku usaha di Sumatera Utara. (PS/210)
