Dinkes Lhokseumawe Bersinergi Tingkatkan Kesehatan Masyarakat

/ Rabu, 27 Maret 2024 / 16.27.00 WIB

Kadis Kesehatan Safwaliza melakukan Penyerahan pengelolaan UPTD Banda Sakti dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. FOTO | DAHLAN AMRY 

POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE- Kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi. Namun saat ini masalah stunting dan kesehatan lingkungan masih menjadi masalah besar yang ada di Indonesia bahkan di Kota Lhokseumawe. 

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menunjukkan bahwa 24,4 persen atau kurang lebih satu dari empat anak di Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini diperparah dengan minimnya pola hidup bersih dan sehat di masyarakat karena hampir 25 juta orang di Indonesia tidak menggunakan toilet yang berdampak pada risiko pencemaran lingkungan hingga kesehatan anak dan masyarakat menjadi terganggu.

Demikian dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza belum lama ini di Lhokseumawe. Menurutnya membangun kesadaran dan edukasi masyarakat luas. Sebuah upaya membangun kesehatan nasional dan daerah melalui sinergi dan kolaborasi antara pihak swasta maupun organisasi kemasyarakatan. 

Sebagai upaya yang yang bergerak pada hidrasi dan nutrisi berkomitmen memastikan kualitas kesehatan masyarakat, pihaknya berkomitmen untuk memberikan dampak positif pada lingkungan serta kesehatan masyarakat khususnya dalam beberapa hal seperti upaya edukasi dan intervensi pentingnya gizi seimbang.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. ''Hal ini sesuai dengan visi Danone yaitu One Planet One Health, bahwa kesehatan manusia dan lingkungan merupakan hal yang saling berkaitan,” ujar  Safwaliza.

Kita memiliki visi yang sama yakni memiliki tujuan sosial objektif, di mana seluruh usaha dan kolaborasi yang dilakukan oleh semua pihak akan kembali ke masyarakat.

Lanjut Safwaliza, berbicara tentang inklusivitas, bekerja sama dengan semua stakeholder di Kota Lhokseumawe  merupakan salah satu bagian dari inklusivitas yakni membantu masyarakat secara luas. 

''Saya juga melihat, kita mempunyai kesempatan yang cukup luas untuk melakukan berbagai hal yang dapat menyasar masyarakat. Saya berharap setelah ini ada program yang lebih konkret yang akan kita jalankan bersama dan dapat membawa manfaat bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan,” kata Safwaliza.

Peningkatan edukasi kesehatan masyarakat  yang dilakukan adalah dengan peningkatan kesadaran akan pencegahan dan intervensi tentang stunting dan gizi seimbang hingga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), peningkatan akses air bersih dan sanitasi di sekolah dan pesantren.

Selain itu, ada pula upaya pengembangan produk kredit mikro untuk air dan sanitasi bersama Lembaga Keuangan (LK) peningkatan kapasitas UMKM berbasis produk sehat melalui edukasi, inkubasi bisnis dan akses pelayanan bisnis. Tak ketinggalan, upaya menjaga kesehatan lingkungan melalui edukasi pengelolaan sampah dan proses pengelolaan dan pengumpulan sampah di lingkungan dalam wilayah kota Lhokseumawe.

Seluruh program dalam kerja sama ini juga sejalan dengan inisiatif Danone Indonesia dalam menyehatkan masyarakat dan menjaga lingkungan, seperti yang tergambar dalam payung program ‘Bersama Cegah Stunting’.

Tujuan program tersebut adalah untuk membantu edukasi dan intervensi nutrisi dalam mendukung target pemerintah untuk turunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024. 

Tak hanya itu,  ada juga pilar perlindungan lingkungan seperti yang dilakukan dalam gerakan Bijak Berplastik yang bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah. 

“Semoga Nota Kesepahaman ini, dapat ditindaklanjuti dengan kerja sama yang lebih konkret dimana kami dapat menyasar ada beberapa aspek kesehatan masyarakat yang penting di antaranya edukasi dan intervensi nutrisi, akses bersih, PBHS, dan pengelolaan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat,''kata Safwaliza menutupkanya. (ADV)


Komentar Anda

Terkini: