“Pompanisasi dan Pipanisasi Dengan Target Jutaan Hektar Lahan di Setiap Daerah”
POSKOTASUMATERA.COM – DAIRI – Kementerian Pertanian (kementan) bersama Kementerian Dalam Negeri (kemendagri) akan mengoptimalisasi lahan tadah hujan untuk memperluas areal tanam dengan pompanisasi dan pipanisasi dengan target jutaan hektar lahan di setiap daerah. Hal ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi dampak inflasi yang semakin berat.
Hal
tersebut disampaikan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam Rakor
Perluasan Areal Tanam melalui program cetak sawah dirangkai dengan
Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara
Kementerian Pertanian bersama Kementerian Dalam Negeri, yang diikuti Gubernur
dan bupati seluruh Indonesia, yang digelar di Gedung F , Kantor Pusat
Kementerian Pertanian, Jumat (7/6/2024) yang dihadiri oleh Pejabat (Pj) Bupati
Dairi, Surung Charles Bantjin didampingi Kadis Pertanian Ketahanan Pangan Dan
Perikanan yang diwakili oleh Kabid Penyuluhan dan Pelatihan, Suka Edah Angkat.
“Terima
kasih kepada Kemendagri sebagai pengontrol inflasi terbaik. Kita membayangkan
hari ini kita bisa tersenyum karena inflasi kita terkendali. Kami ingin
sampaikan soal pertanian kita yang tidak baik-baik saja. Krisis pangan terjadi
di berbagai negara seperti Vietnam dan Thailand. Fenomena ini harus kita
mitigasi risikonya. krisis didepan mata, 59 negara, 1 miliar jiwa alami
kelaparan,” kata Amran.
Itulah
sebabnya, kata Amran, kenapa dilakukan penandatangan MoU dimana semua pemangku
kepentingan terlibat dan bekerja sama semua atas instruksi presiden Maret lalu,
bahwa jika krisis terjadi, semua wajib ambil bagian. Lebih jelasnya, krisis
pangan atau ketidaktersediaan pangan akan berbahaya bagi suatu negara.
Perlu diinformasikan, pengusulan calon lokasi dan calon penerima (CPCL) untuk kegiatan cetak sawah secara swakelola ini dapat mengirimkan surat permohonan ke dinas terkait. (PS/K.TUMANGGER/KANSIOM).