POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Kepulan
asap hitam terpantau keluar dari cerobong Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Desa
Berangir Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labura. Hasil rekaman video amatir sumber
wartawan, kejadian ini berlangsung, Selasa (19/12/2023).
Sumber
wartawan menyebutkan, asap hitam pekat diduga penyebab polusi udara ini kerap
keluar dari cerobong asap PKS Berangir yang merupakan perusahaan di bawah
naungan PTPN 4 yakni perusahaan di bawah Kementerian BUMN RI.
“Udah
sering lah keluar asap hitam pekat seperti itu bang. Mau kekmana lagi, komplain
pun kami tak ada artinya. Tak ada pedulinya pemerintah di bidang lingkungan
hidup atas fenomena yang bisa berdampak ke kesehatan masyarakat ini,” kata
sumber wartawan, Selasa (19/12/2023) via sambungan ponselnya.
Dugaan
pencemaran udara atas dibuangnya asap hitam pekat dari PKS Berangir ini membuat
aktivis lembaga masyarakat geram. Ketua DPW Mahasiswa LIRA (MAHALI) Aji Lingga
SH meminta, Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Kemen LHK Wilayah I Sumatera dan
Polda Sumut melakukan pemeriksaan atas dugaan pelanggaran UU Perlindungan
Lingkungan Hidup tersebut.
“Balai
Gakkum Kemen LHK Sumut, Dinas Lingkungan Hidup Sumut dan Ditreskrimsus Polda Sumut
harus berkolaborasi memeriksa pembuangan asap hitam tebal itu. Kalau ada
terbukti melakukan pencemaran udara harus diperiksa intensif sesuai aturan
berlaku,” tegas Aktivis dikenal vokal ini, Kamis (21/12/2023).
Aji
Lingga menjelaskan, sebagai perusahaan pengolahan kelapa sawit milik negara
yakni PTPN 4 seharusnya manajemen PKS Berangir mampu menunjukkan contoh baik
dalam menjaga kelestarian lingkungan bukan malah asal buang asap saja yang
diduga bisa membahayakan kesehatan masyarakat karena polusi.
Manajer
PKS Berangir Agusman menanggapi enteng masalah kepulan asap hitam yang kelar
dari Pabrik Kelapa Sawit yang dipimpinnya. Saat konfirmasi wartawan, Rabu (20/12/2023)
via sambungan Whats App, Agusman tak menampik asap hitam yang keluar dari
cerobong PKS itu.
Dia
yang mengaku berdalih, asap hitam tersebut karena dalam proses maintendence alat
operasional pabrik pengolah kelapa sawit
itu karena pengolahan tak rutin.
“Itu
karena proses pengorekan kerak abu. Setiap 4 jam. Kalau dia proses olahnya tak
rutin. Maka star olah pertama. Kita 4 hari sekali saja olah. Jadi kalau tak
rutin maka selalu dilakukan prefentif maintandence. Sebentar nya itu,” bebernya.
Dia
juga mengaku, saat akhir olah jika tak pernah bersih-bersih maka saat
pengolahan pertama akan dilakukan pembersihan yang berakibat mengeluarkan asap
hitam. “Kalau pengolah pertama bersih bersih. Biasalah bang, yang komplain
kalau tak kenal maka tak sayang,” katanya sembari mengatakan beberapa waktu
lalu menggelar bhakti sosial dengan masyarakat sekitar Pabrik Kelapa Sawit.
Sementara Kepala Balai Gakkum Kemen LHK Wilayah I Sumatera Subhan dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sumut Yuliani Siregar dikonfirmasi wartawan, Rabu (20/12/2023) bungkam.
Mohon
difasilitasi konfirmasi ke Pj Gubernur Sumut Hassanudin dan Kepala Inspektorat
Sumut Lasro Marbun dan Kadis Kominfo Sumut Ilyas Sitorus pun tak membuahkan
hasil. Ketiga pejabat itu dilayangkan mohon difasilitasi konfirmasi ke Dinas
LHK Sumut, Rabu (20/12/2023) tak merespon wartawan.
Sementara
sumber wartawan di Balai Gakkum Kemen LHK Wilayah I Sumatera merespon wartawan
dengan menyatakan akan menyampaikan informasi asap tebal di PKS Berangir ke
bagian data guna dilakukan Verifikasi Lapangan. “Kukasitau bagian data biar
didata dulu baru verlap. Terimakasih ya,” jawabnya singkat, Rabu (20/12/2023).
Sementara
para Kepala Bidang di DLHK Sumut saling lempar bola menerima informasi adanya
asap tebal dilepas dari PKS Berangir. Kabid Lingkungan Hidup DLHK Sumut Akmal
Nasution mengaku menunggu intruksi pimpinan guna mengambil langkah menangani
hal itu. Sementara Kabid Perlindungan DLHK Zainuddin meminta wartawan
menghubungi Akmal Nasution saat keduanya dikonfirmasi, Rabu (20/12/2023).
Pabrik Kepala Sawit Berangir di Labuhan Batu Utara pada tahun 2019 lalu sempat digruduk masyarakat karena dugaan limbahnya mencemari lingkungan. Dalam postingan Face Book akun bernama LaburaKu 27 Maret 2019, terlihat foto puluhan berkerumun di depan PKS milik negara itu.
Dalam postingannya, akun LaburaKu menulis :
Warga demo PKS Berangir
Hari ini 27/3/19 masyarakat kec. Marbau melakukan aksi didepan Pabrik Kelapa Sawit Kebun Berangir, menindaklanjuti dan meminta pertanggungjawaban kepada pihak pengelola atas limbah yg dibuang ke sungai Marbau beberapa hari yg lalu.
Disaat masyarakat membutuhkan banyak air sungai dikarenakan musim kemarau, Pabrik ini malah dengan gampangnya membuang limbah di sungai Marbau.
Repost Garbi Labura
Belum diperoleh informasi tindak lanjut manajemen PKS Berangir dan pemerintah atas aksi masyarakat Kecamatan Merbau itu. (PS/RED)