Kapus Mon Geudong Edukasikan Penyakit Polio, Penyebab, Gejala dan Pencegahannya

/ Selasa, 07 Mei 2024 / 12.27.00 WIB
Penyakit Polio 

POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE --- Poliomyelitis atau lebih dikenal dengan sebutan penyakit polio adalah salah satu penyakit menular yang menyerang sistem saraf dalam tubuh. Mengingat pemerintah Indonesia sempat menetapkan penyakit ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) akhir-akhir ini, Masyarakat di kota Lhokseumawe perlu tahu mengenai kondisi tersebut selengkapnya. Lantas, seperti apa penyakit ini?

Demikian disampaikan oleh Kepala Puskesmas Mon Geudong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe dr. Amroellah kepada Poskota baru baru ini di Lhokseumawe. Menurutnya 

Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini disebut juga dengan poliomyelitis (poliomielitis).

Virus polio dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf motorik. Kondisi ini dapat mengakibatkan kelumpuhan pada otot, baik yang bersifat sementara maupun permanen. Pada kasus yang lebih berat, polio dapat memengaruhi kemampuan bernapas dan menelan pada anak.

Penyakit ini tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, sekarang sudah ada vaksinasi yang dapat mencegah penularan polio. Menurut World Health Organization (WHO), virus polio sering kali menyerang balita atau anak berusia di bawah 5 tahun, terutama apabila belum melakukan vaksinasi polio, ujar dr. Amroellah.

Apa Penyebab Penyakit Polio pada Anak?

Polio adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus polio yang bernama poliovirus yang masuk melalui rongga mulut, hidung, dan menyebar ke dalam aliran darah. Penyakit polio sangat mudah menular melalui kontak langsung dengan feses penderita polio, atau lewat konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus. 

Cara lain adalah virus dapat menyebar melalui percikan air liur (droplet) yang keluar dari mulut penderita polio saat bersin ataupun batuk dan terhirup oleh anak yang berada di dekatnya, tetapi ini lebih jarang terjadi.

Ciri-Ciri dan Gejala Polio?​​​​​​​

Sebagian besar penderita polio tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi polio, Ma. Karena virus polio awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala, atau bahkan tidak menimbulkan gejala apa pun. Terdapat 3 jenis gejala infeksi yaitu abortif, nonparalisis, dan paralisis. Ketiganya memiliki tanda dan gejala yang sedikit berbeda, berikut penjelasannya. Selain itu, terdapat pula, serta sindrom pascapolio yang baru muncul bertahun-tahun setelah infeksi polio.

1. Abortif

Tanda-tanda dan gejala polio dari jenis abortif dapat berlangsung selama 2-3 hari. Gejala yang muncul mungkin menyerupai flu biasa, dan disertai pula dengan: Demam tinggi. Sakit kepala. Nyeri otot atau linu. Sakit tenggorokan.

Sakit perut. Hilangnya nafsu makan. Mual dan muntah. 

2. Nonparalisis

Gejala polio nonparalisis bersifat ringan dan cenderung tidak mengakibatkan kelumpuhan. Selain memiliki gejala seperti flu yang lebih parah, gejala polio nonparalisis disertai dengan tanda-tanda berikut ini: Nyeri atau kekakuan leher.  Sakit atau kaku pada lengan atau kaki. 

Sakit kepala parah. 

3. Paralisis 

Gejala polio paralisis awalnya tampak tidak jauh berbeda dengan nonparalisis. Namun, gejala yang timbul selanjutnya umumnya akan lebih parah. Tanda-tandanya di bawah ini.

Rasa sakit yang hebat. Kesemutan atau sensasi seperti ada yang menusuk. Kejang otot atau kedutan. Hilangnya refleks tubuh. Ketegangan otot yang terasa nyeri. Tungkai atau lengan terasa lemah.

4. Sindrom Pascapolio

Ada kemungkinan gejala kembali lagi muncul atau kemungkinan terjadinya perburukan bertahun-tahun setelah anak terinfeksi polio, Ma. Berikut adalah beberapa tandanya:

Lemah otot dan sendi. Lebih mudah merasa lemah atau lesu. Nyeri otot yang semakin memburuk. Penyusutan otot. Kesulitan bernapas dan menelan (disfagia).

Bagaimana Cara Mengobati Polio?​​​​​​​

Perlu diketahui, polio adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan secara total. Pengobatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk meredakan gejala, mempercepat proses penyembuhan, dan pencegahan komplikasi. 

Berikut adalah beberapa pengobatan polio pada anak yang umumnya direkomendasikan oleh dokter:

Obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau acetaminophen. Antibiotik untuk mengobati infeksi saluran kencing. Perbanyak istirahat sampai demam berangsur turun.  Penggunaan hot packs untuk mengatasi nyeri otot. 

Ventilator atau alat bantu pernapasan.

Terapi fisik untuk meringankan rasa sakit.

Rehabilitasi paru untuk memperpanjang ketahanan fungsi paru-paru. (ADV).


Komentar Anda

Terkini: