Peringati Hardiknas, SMKN 1 Tano Tombangan Angkola Gelar Upacara Bendera

/ Kamis, 02 Mei 2024 / 22.15.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2024, Sekolah Menengah Kejuruan  (SMK) Negeri 1 Tano Tombangan Angkola  melaksanakan upacara bendera di halaman SMKN 1Tano Tombangan.Angkola, Kamis (2/5/2024).


Dalam amanat pembina upacara Wakil Kepala Sekolah Rekson Simanjuntak S.Pd menyampaikan Pidato
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim akan menyampaikan pidatonya dalam rangka peringatan Hardiknas.
Menteri Pendidikan  Lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar
semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia.


"Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.
Kemudian, ketika langkah kita mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis. 

Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat.
Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama. Kini, kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar.

Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi.

Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh. 


"Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan.

Waktu yang bergulir membawa pada akhir masa pengabdian saya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Namun, ini bukanlah titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar. Dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan yang Ibu dan Bapak lakukan. Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan.

Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan Merdeka Belajar.

Usai Upacara Hardiknas Kepala SMKN 1 Tano Tombangan Angkola  Syarif Muda Harahap S.Pd  menyampaikan agar siswa-siswi SMKN 1 Tano Tombangan Angkola terus menumbuhkan semangat belajar, sesuai dengan tema Hardiknas 2024 yakni Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar.



“Saya mengingatkan sosok Bapak Pendidikan Nasional Indonesia Ki Hajar Dewantara, dengan usaha beliau, kita sekarang dapat menikmati pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu saya berharap generasi sekarang dapat melaksanakan merdeka belajar untuk mewujudkan pelajar pancasila.



Menurut  Syarif Muda Harahap S.Pd  Kurikulum Merdeka menjadi bukti untuk terus mewujudkan cita-cita Ki Hajar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat dan potensi peserta didik.

Pantas kita Jalankan semboyan dari Ki Hajar Dewantoro bahkan digunakan sebagai simbol pendidikan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Berikut adalah 3  semboyan Ki Hajar Dewantoro 

1.Ing ngarsa sung tulada yaitu seorang guru adalah pendidik yang harus memberi contoh atau menjadi panutan. Ing berarti “di”, ngarsa artinya “depan”, sung berarti “jadi”, dan tulada yang merupakan “contoh” atau “panutan”.


2.Ing madya mangun karsa yaitu ing madya mangun karsa. Di mana artinya seorang guru adalah pendidik yang selalu berada di tengah-tengah para muridnya dan terus-menerus membangun semangat dan ide-ide mereka untuk berkarya. Ing artinya “di”, madya memiliki arti “tengah”, mangun berarti “membangun” atau “memberikan”, dan karsa memiliki arti “semangat”, atau “niat”.


3. Tut wuri Handayani yang bermakna seorang guru adalah pendidik yang terus-menerus menuntun, menopang, dan menunjuk arah yang benar bagi hidup dan karuya anak-anak didiknya. Tut wuri artinya “di belakang” atau “mengikuti dari belakang” dan handayani yang berarti “memberikan semangat”.


 Pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan, yaitu upaya konkret untuk memerdekakan manusia secara utuh dan penuh. Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan merupakan salah satu cara menuju kemerdekaan secara lahir dan batin manusia. Baik secara personal maupun secara kelompok atau masyarakat. Berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan menjadi wadah untuk membangun otonomi intelektual, eksistensial, dan sosial," ujar Syarif Muda Harahap S.Pd.

Di akhir acara Seluruh warga sekolah menyampaikan yel yel Yaitu SMKN 1 Tano Tombangan Angkola bisa......, SMKN 1 Tano Tombangan Angkola Luar Biasa.......
(PS/BERMAWI)





Komentar Anda

Terkini: