Acara tersebut dilaksanakan Kementerian
Pertanian Republik Indonesia bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB)
dan International Fund for Agricultura Development (IFAD).
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah agenda yang
dilaksanakan diantaranya, pelaksanaan dukungan HDDAP dari perwakilan bupati,
penandatangan naskah dukungan/kesanggupan dari kepala daerah, offtaker dan
mitra perbankan. Lalu, ada paparan grand design HDDAP oleh lembaga pelaksana
dari Dirjen Holtikultura.
Pj Bupati Dairi Surung Charles Bantjin mengaku
bersyukur Kabupaten Dairi terpilih sebagai lokasi pengembangan holtikultura
pertanian di lahan kering yang dikenal dengan Horticulture Development Dryland
Area Project (HDDAP).
Pj Bupati Dairi mengatakan Kabupaten Dairi
siap mengikuti program ini untuk pengembangan hortikultura nantinya di Dairi
“Kami siap mendukung, demi perkembangan dan
kemajuan Kabupaten Dairi kedepannya,” katanya.
Menurut Pj Bupati mengatakan, program ini
bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan secara khusus di lahan kering.
“Pemkab Dairi berkomitmen untuk melaksanakan program
ini. Pemerintah Kabupaten Dairi juga berkomitmen untuk meningkatkan pendapatan
petani. Apalagi Kabupaten Dairi merupakan Kabupaten Dairi yang sektor
unggulannya bergerak di bidang pertanian,” ungkapnya.
Sementara Kepala Bidang Holtikultura Dinas Pertanian
Ketahanan Pangan, dan Perikanan Dairi, Sorta Dewi Panggabean menjelaskan, total
luasan program HDDAP di Kabupaten Dairi mencapai 606 ha yang dimulai tahun
2025.
“Di Dairi akan dilakukan kegiatan penanaman
perdana seluas 10 hektar dengan komoditas cabai yang berlokasi di Desa Kalang
Simbara,” ujarnya.
Sorta Dewi Panggabean menjelaskan, bentuk
kegiatan HDDAP meliputi peningkatan kelembagaan petani, penguatan proses
pertanian yang baik, peningkatan infrastruktur, dan pemasaran produk.
“Outputnya kegiatan ini terbentuknya
Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) yang kuat di kabupaten/kota penerima program
kegiatan,” jelasnya. (PS/K.TUMANGGER/KANSIOM).