Diskop UMKM Medan Ogah Dituding Telantarkan Gedung Sakasanwira, Polisi Janji Cek

/ Jumat, 21 Juni 2024 / 21.54.00 WIB

 

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Tudingan terlantarnya Gedung Pusat UMKM Sakasanwira di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan yang biaya pembangunannya 2,85 miliar di APBD 2023 lalu itu disanggah petinggi Dinas Koperasi (Diskop) dan UMKM Medan. 

Padahal gedung Pusat UMKM Sakasanwira terlihat nyata terbengkalai. Terlihat kondisi kupak kapik disana sini. Banyak aset gedung pusat UMKM ini yang hilang. 

Aset yang hilang diantaranya, Akrelik Papan Nama Sakasanwira, Pagar Besi, Gerbang Besi, Kabel-kabel listrik, puluhan lampu penerangan, puluhan meja dan kursi, kloset dan pintu kamar mandi,kran-kran air dan banyak aset lainnya. 

Jika ditaksir, kerugian kehilangan aset Gedung Pusat UMKM Sakasanwira Medan Marelan ini mencapai ratusan juta rupiah. Angka yang fantastis dan terkesan mubajir.

Namun pejabat di Diskop UMKM Medan kompak ogah dituding telantarkan gedung gagasan mulia Walikota Medan Bobby Nasution itu. Namun dua pejabat di Diskop UMKM Medan yang berbeda soal kondisi gedung saat serah terima dari Perumahan Kawasan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (PKPCKTR) Kota Medan pada Januari 2024 lalu. 

Kadiskop UMKM Medan Benny Iskandar Nasution kepada wartawan, Jumat (21/6/2024) mengaku, saat serah terima Gedung Pusat UMKM Sakasanwira Medan Marelan dilaksanakan dengan baik dan sesuai. 

Namun dihari yang sama Kabid UMKM Diskop UMKM Medan Anwar Syarif malah mengaku, saat serah terima kondisi aset di gedung dikerjakan CV Tri Prima Nusantara dengan total Harga Penawaran Sendiri (HPS) Rp. 2.286.515.000,- sudah banyak yang hilang.

“Saat serah terima ke kami baik baik saja bang. Yang ada ada tenggat waktu kita menerbitkan SPT saat akan menempatkan pegawai, itulah berhilangan. Saat serah terima ada juga yang hilang,” kata Benny Iskandar bernada ragu. 

Bak pepatah, lempar batu sembunyi tangan, statemen kedua pejabat bergaji besar ini diduga berinotasi keraguan saat ditanya adakah dinas lain yang bertanggungjawab. Baik Kadis maupun Kabid, kompak mengaku belum mengetahui detail barang-barang yang merupakan aset Gedung Sakasanwira yang hilang. 

Anehnya lagi, kasus raibnya aset-aset di gedung mewah itu belum dilaporkan ke polisi. “Ini saya sudah perintahkan Kabid untuk melaporkan ke Polisi bang. Atau untuk detailnya, saya minta abang hubungi Kabid saya aja ya,” tutup Benny Iskandar. 

Kabid UMKM Diskop Medan Anwar Syarif dalam wawancara dengan media ini via ponselnya, Jumat (21/6/2024) juga mengaku belum mengetahui detail aset yang hilang maupun nilai kerugiannya. Alasannya klasik, ada pegawai bidang barang barang dan harga barang tak diketahuinya karena urusan dinas lain. 

“Kan itu diserahkan ke kita Januari 2024 kalau tak salah. Kondisi nya berhilangan lah. Besi besinya itu, sekat sekatnya lah. Makanya kita antisipasi, kita tempatkan jaga malam. Aku lupa ini bang tanggal serah terima nya. Kan serah terima itu penerima barang,” jawabnya dibalik ponselnya. 

Ditanya detail laporan, baik jumlah dan nilai kerugian Pemko Medan, Anwar Syarif tak tahu. “Kan pengurus barang kan posisinya disana. Aku Kepala Bidang Koperasi UKM bang. Yang bangun lah yang tahu. Serah terima lebih dari Januari. Mengapa saya tak tahu bang, karena dinas yang bangunlah yang tahu harganya,” bebernya. 

Dituding, Diskop UMKM Medan cuek dalam mengelola gedung Sakasanwira, Anwar Syarif menuding wartawan mengarahkan dengan mengemop (ngancam,red) sembari mengatakan, gedung itu dijaga personil Diskop UMKM Medan setiap malam.

“Kalau kami cuek takkan kami tempatkan personil di situ. Berhujan hujan anak-anak disitu, begadang-begadang. Abang jangan mengarahkan kekgitu. Ada SPT nya bang. Kan aku udah sampaikan informasi ada personil kita yang jaga malam, tiba-tiba abang bilang masyarakat yang jaga. Jadi seolah-olah abang kayak ngemop aku,” katanya lagi.

Dimintai tanggapan bahwa gedung Sakasanwira hanya dijaga relawan dari Masyarakat Kelurahan Terjun setelah banyak barang yang hilang, Anwar Syarif membantahnya dan masih mengaku ada staff Diskop UMKM Medan yang menjaga siang dan malam.

“Itu tak betul bang. Aku punya bukti foto personil kita tiap malam berjaga disitu,” jawabnya membantah gedung Sakasawira dijaga relawan dari masyarakat di Kelurahan Terjun. 

Dimintai langkah Diskop UMKM Medan atas hilangnya aset, dikatakannya, ada personil yang menjaga Gedung Sakasanwira yakni disiang hari pegawai wanita dan malam pegawai pria. Dikatakanya juga mereka kordinasi dengan Lurah Terjun dan Camat Medan Marelan membuat posko. 

Namun atas raibnya aset, Anwar Syarif hanya mengaku akan melaporkan ke polisi. “Kita pastikan dulu serah terima dari Perkim ke Dinas Koperasi di bagian penerima barang. Karena aku bidang UMKM, maka aku didelegasikan Pak Kadis untuk menjawab abang,” jawabnya. 

Menanggapi statemen Ketua DPRD Medan Hasyim SE yang meminta Walikota Medan dan Aparat Penegak Hukum (APH) mengusut masalah itu, Anwar Syarif hanya menjawab singkat dengan mengatakan hak yang menyampaikan statemen. 

Dicecar hingga kini belum melaporkan ke polisi atas raib nya aset di gedung Sarasanwira, dia mengaku akan melaporkan ke polisi. “Itu yang akan kita bikin (lapor polisi,red) abang ku,” pungkasnya.

POLISI AKAN CEK

Dugaan terlantarnya gedung Sakasanwira Medan Marelan direspon Polres Pelabuhan Belawan. Polisi berjanji akan mengecek informasi itu. 

“Siap bang terima kasih informasinya segara kami cek,” kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan Iptu Rifi Noor Faizal menjawab wartawan, Jumat (21/6/2024) via Whats App nya.   

Lebih detail, wartawan mendapatkan keterangan dari Kanit Tindak Pidana Korupsi Satreskrim Polres Pelabuhan Belawan Iptu Hamzar Doni atas klarifikasi polisi atas proyek pembangunan Pusat UMKM Sarasanwira Medan Marelan senilai Rp. 2,85 miliar di biayai APBD Medan 2023 lalu.

“Ya bang, masih kita lakukan klarifikasi. Kita masih konfirmasi karena seminggu sebelum ini ada yang memformalkan, maka kita lakukan konfirmasi dulu,” pungkas Iptu Hamzar Doni yang juga jurubicara Kapolres Belawan ini. 

Diberitakan sebelumnya, Gedung Sakasanwira sebagai sarana promosi produk UMKM yang dibangun di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan berbiaya 2,8 miliar diduga terbengkalai sebelum digunakan. 

Data diperoleh dari LPSE pemkomedan.go.id, Jumat (21/6/2024) Proyek Pembangunan Pusat UMKM Sakasanwira ini dilaksanakan dilelang Agustus 2023 dari Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (PKPCKTR) Kota Medan yang dimenangkan CV Tri Prima Nusantara dengan total Harga Penawaran Sendiri (HPS) Rp. 2.286.515.000,-. 

Mungkin niat Walikota Medan Bobby Afif Nasution, pembangunan Pusat UMKM Sakasanwira ini guna memajukan usaha mikro, kecil dan menengah di Kota Medan guna peningkatan ekonomi masyarakat. Namun realisasinya diduga tak sesuai ekspestasi. 

Pantauan wartawan, Jumat (21/6/2024) Gedung Pusat UMKM Sakasanwira terlilat terbengkalai. Terlihat kondisi kupak kapik disana sini. Banyak aset gedung pusat UMKM ini yang hilang. 

Aset yang hilang diantaranya, Akrelik Papan Nama Sakasanwira, Pagar Besi, Gerbang Besi, Kabel-kabel listrik, puluhan lampu penerangan, puluhan meja dan kursi, kloset dan pintu kamar mandi,kran-kran air dan banyak aset lainnya. 

Jika ditaksir, kerugian kehilangan aset Gedung Pusat UMKM Sakasanwira Medan Marelan ini mencapai ratusan juta rupiah. Angka yang fantastis dan terkesan mubajir. 

MINTA DITINDAK TEGAS

Dugaan terbengkalainya Gedung Pusat UMKM Sakasanwira di Medan Marelan disikapi tegas Ketua DPRD Medan Hasyim SE. Kepada wartawan, Jumat (21/6/2024) Ketua DPC PDIP Medan ini meminta, Walikota Medan dan Kepala Inspektorat memeriksa masalah itu dan menindak instansi tekhnis yang lalai hingga terbengkalainya gedung berbiaya miliaran itu.

“Kita minta gedung itu segera digunakan. Akibat terbengkalai dan hilangnya aset. Walikota Medan dan Inpektorat diminta selidiki instansi yang bertanggungjawab. Kalau terbukti ada kelalain segere ditindak,” tegasnya.

Hasyim yang juga Caleg Sumut terpilih ini menyatakan, pembangunan berbiaya miliaran rupiah dari uang rakyat jangan jadi mubajir. Segera gunakan dan kelalaian tak digunakan hingga kini, harus adan yang bertanggungjawab.

Kepada Aparat Penegak Hukum, Hasyim SE juga berharap melakukan pengawasan dan pemeriksaan menyeluruh atas proyek Pusat UMKM Sakasanwira di Medan Marelan itu. 

“Inspektorat periksa, Aparat Penegak Hukum juga diharapkan turun. Agar tak mubajir pembangunan pakai uang rakyat miliaran rupiah ini,” pungkasnya. (PS/RED)

 

 

 

 

   

 

 

Komentar Anda

Terkini: