POSKOTASUMATERA.COM – PAKPAK Bharat – Tokoh Pemekaran Koting Tumangger apreisasi pernyataan Junedy Tumangger,dimana disebutkan dalam bahasa Pakpak menyebutkan,“Oda ngo dos pemilihan caleg,dekket bupati coooo,caleg lot ikatan keluarga,belajar ko lbbe da coooo,asa i bttoh ko ki bedaken”.
Status yang
disampaikan Junedy Tumangger di Fb itu telah banyak mendapat tanggapan atau
komentar,apalagi diterjemahkan dalam bahasa Indonesia demikian bunyinya “Tidak
sama pemilihan Calon Legislatif (Caleg) dan pemilihan Bupati coo..Kalau
pemilihan Caleg ada ikatan keluarga,belajar dulu kau coo, biar bisa kau
bedakan”, itulah penegasan yang disampaikan putra Mungkur itu dalam status
fbnya.
Juga
menyampaikan kepada Ka.Biro Papak Bharat Poskotasumatera.com dalam beritanya
belum lama ini.
Selaku tokoh pemekaran,juga saat itu jabatan selaku Sekretaris pemekaran.dengan sebutan Komite Pemekaran Kabupaten Dairi (KPKD), ketika pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat saat itu, dan sebagai Bupati Dairi bapak DR.Master Parulian Tumanggor saat itu.
Pernyataan
Junedy Tumangger sebagai putra Desa Mungkur Kecamatan Siempat Rube Kabupaten Pakpak
Bharat-Provinsi Sumatera Utara, sangat diapreisasi,kerna pemilihan Calon angota
legislative (Caleg) tidak sama dengan pemilihan Bupati.
Siapapun yang
Calon Bupati-Calon Wakil Bupati Pakpak Bharat nantinya untuk Pilkada yang
direncanakan pemilihannya pada Nopember 2024 yang akan datang,tentu penuh
dengan melelahkan untuk mencapai sampai kemenangan dalam kontestasi dalam
Pilkada itu sendiri.
Kalau
pemilihan Caleg memang cukup melelahkan juga,namun meraih kemenangan adalah
hanya pedapil saja.Sedangkan memenagkan itupun harus berjibaku untuk meraih
kemenagan tersebut. Termasuk mengkerahkan dengan timnya dengan penuh
keseriusan,juga memerlukan tenaga secara fisik,memberikan waktunya untuk
memenagkan calegnya tersebut.Termasuk melihat secara kekeluargaan,dan minimal
menjumpai dalam satu marganya sendiri terlebih dahulu,kerabat,satu organisasi dan
sebaginya. Itulah dalam pemilihan caleg yang sesungguhnya.
Apalagi untuk
Pilkada akan lebih repot,dan kita bayangkanlah,untuk satu Kabupaten harus kita
jalani bersama tim.Dan ini sudah kita buktikan beberapa Pilkada di Republik
kita ini,termasuk Pilkada Pakpak Bharat tahun 2019 yang lalu,cukup melelahkan
dan akan bisa terjadi kontra atau berbeda pandangan antara saudara karena
berbeda pilihan ujar Sekretaris KPKD itu.
Jadi yang
paling utama disini adalah pembentukan tim solit,memeberikan pemahaman kepada
seluruh tim termasuk memeberikan pemahaman,program apa yang disampaikan oleh si
Cabup-Cawabup itu sendiri.Apalagi si Cabup-Cawabupnya adalah Incumbent
deidaerah itu.
Tentu
masyarakat melihat incumbent itu apa yang sudah dia lakukan selama
kepemimpinannya,atau sesuaikah dengan visi-misinya pada waktu kampanye Pilkada
sebelumnya.
Jangan-jangan
setelah sudah menang mejadi Bupati dan Wakil Bupati,apa yang disampaikan tidak
dilaksanakan alias lupa dengan janji yang disampaikannya.Bagaimana Incumben
bisa meraih kemenagan lagi ? ungkap Sekretaris KPKD itu,juga Ka,Biro
Poskotasumatera.com Pakpak Bharat dan Dairi itu. (PS/K.TUMANGGER/KANSIOM). , BERITA BERSAMBUNG….