Prevalensi Angka Stunting, Tim Kesehatan Puskesmas Kandang Rutin Turun ke Gampong dan Sekolah-sekolah

/ Senin, 26 Februari 2024 / 10.17.00 WIB
Tim kesehatan Puskesmas Kandang memeriksa dan memberikan vitamin A kepada balita di Meunasah Mee saat turun ke Gampong Gampong. FOTO | DAHLAN AMRY 


POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE – Tim Kesehatan Puskesmas Kandang Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe terlihat sangat antusias dalam melakukan kunjungan ke Gampong-Gampong  dan Sekolah- sekolah untuk memantau dan melihat langsung kesehatan masyarakat, terutama pada anak-anak yang mengalami lambat pertumbuhan dari biasanya anak-anak normal. 


Hal itu merupakan komitmen Pemerintah kota Lhokseumawe melalui Dinas Kesehatan, Puskesmas, Pustu dan Poskesdes dalam menurunkan prevalensi angka stunting di kota Lhokseumawe, demikian diutarakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza melalui Kepala Puskesmas Kandang Jufriyadi SKM kepada rekan media, Senin 26 Ferbuari 2024 kemarin.


Disebutkan Jufriyadi, tim kesehatan tidak saja memantau balita stunting, petugas Puskesmas Kandang kerap juga menyalurkan makanan tambahan ke Desa-desa melalui Puksemas Pembantu (Pustu) maupun Pos Kesehatan Desa atau Poskesdes. Diantaranya adalah memberikan Kapsul Vitamin A kepada balita secara rutin, hal itu bertujuan untuk membentuk balita sehat dan kuat sehingga terhindar dari stunting.


Tim kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) aktif turun ke Gampong-Gampong dan sekolah untuk memantau kesehatan masyarakat, terutama kesehatan anak. “Kami tim kesehatan Puskesmas kandang aktif turun ke 7 desa di kemukiman kandang dan sekolah-sekolah yang berada di wilayah tersebut. Hal tersebut merupakan upaya pemerintah dalam rangka menekan angka stunting di Kecamatan Muara Dua,” jelas Jufriyadi SKM.


Tim Puskesmas Kandang dalam beberapa  hari ini memantau langsung kesehatan anak di Gampong Mns Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Bersamaan dengan  itu, kata Jufriyadi, pihaknya juga rutin menyalurkan makanan tambahan kepada ibu hamil dan anak melalui Postu dan Poskesdes di setiap desa, hal itu bertujuan untuk memberi asupan gizi tambahan pada anak dan ibu hamil.


“Pemberian asupan Gizi tambahan kepada anak dan ibu hamil juga sangat penting untuk kehatan mereka dan janin, sehingga prevalensi stunting sudah kita lakukan pencegahan dari masa dalam kandungan” terang Jufriyadi.


Lanjut Jufriyadi, pemberian kapsul Vitamin A kepada balita merupakan hal penting yang rutin kami lakukan. Karena melalui Kapsul Vitamin A balita mendapatkan asupan zat gizi esensial yang dibutuhkan, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan fisik baik serta mental berkualitas sebagai generasi yang sehat.

Tim kesehatan Puskesmas Kandang melakukan penimbangan berat badan balita.

Menurutnya, kesehatan balita atau anak merupakan modal penting untuk membangun masa depan yang cerah dan produktif.

“Pemberian zat gizi yang tepat berperan penting dalam perjalanan pertumbuhan anak-anak. Salah satu zat gizi yang mampu melindungi anak-anak dari beberapa risiko penyakit dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan lebih optimal adalah vitamin A,” ungkap Jufriyadi.


Bahkan pada masa usia dua bulan, anak bisa mendapatkan berupa suplementasi vitamin A Kapsul Biru (dosis 100.000 IU) untuk bayi umur 6-11 bulan dan Kapsul Merah (dosis 200.000 IU) untuk anak umur 12-59 bulan. Vitamin A dalam bentuk kapsul merah juga diberikan kepada ibu nifas.


Selain itu, Vitamin A bukan hanya berperan menjaga kesehatan mata, vitamin A juga memiliki banyak manfaat lainnya, seperti mencegah xeroftalmia, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit, mencegah infeksi, membantu beradaptasi dalam melihat dari terang ke gelap, mencegah kelainan pada sel epitel seperti selaput lendir, mencegah mata kering, serta mencegah kebutaan.


Namun jika balita mengalami kekurangan vitamin A memiliki dampak buruk bagi tumbuh kembang anak. Defisiensi vitamin A berhubungan dengan kegagalan pertumbuhan anak dengan berbagai cara, antara lain : Diare karena terjadi gangguan integritas mukosa gastrointestinal berakibat pada menurunnya penyerapan gizi yang menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan kerentanan penyakit menular.


Gangguan sintesis dan sekresi hormon pertumbuhan dalam sel-sel hormon pertumbuhan hipofisis yang mengakibatkan kegagalan pertumbuhan somatik, terutama pada balita. Hubungan antara kekurangan vitamin A dan terhambatnya pertumbuhan pada anak kemungkinan disebabkan oleh efek langsung vitamin A terhadap regulasi pertumbuhan dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi atau penyakit menular, ujar Jufriyadi.


Oleh sebab itu, pola pemberian vitamin A dan gizi yang cukup bagi ibu2 hamil dan balita sangat penting untuk menciptakan ketahanan tubuh dan pertumbuhan balita. Melalui tim kesehatan Puskesmas Kandang akan dapat memberikan kontribusi yang banyak untuk prevalensi angka stunting di Muara Dua Kota Lhokseumawe.


Jufriyadi mengapresiasi kebijakan Pj Walikota Lhokseumawe, Kadinkes Lhokseumawe, dalam penanganan stunting, khususnya terkait program yang menggerakkan seluruh perangkat kerja Pemerintah Kota Lhokseumawe yang sangat peduli terhadap upaya penurunan stunting.


"Oleh sebab itu, keluarga harus menjadi fondasi untuk membentuk anggota berkualitas dan mengajak seluruh pemangku kebijakan di kota Lhokseumawe dapat terus bergandengan tangan untuk melakukan upaya penurunan prevalensi angka stunting," ujarnya.


Dia meyakini, dengan pendekatan konvergensi, kepedulian sosial, dan gotong royong, angka stunting bisa ditekan turun mencapai target nasional 14 persen. Kita juga mengajak keluarga untuk memanfaatkan potensi lokal dalam pemenuhan gizi keluarga untuk mempercepat penurunan stunting, salah satunya melalui budidaya ikan dan ketahanan pangan.


Ka Puskesmas Kandang yang langsung "gaspol" dalam program percepatan penurunan stunting.

"Saya berterima kasih dan mengapresiasi instruksi Pj Walikota Lhokseumawe yang sesaat usai dilantik langsung menggerakkan banyak pihak untuk ikut terlibat sebagai Bapak/Bunda Asuh bagi Anak Stunting," ujarnya.


Upaya penurunan stunting dan pola hidup sehat dapat terus ditingkatkan di tengah masyarakat. Dia mengatakan, Puskesmas Kandang berkolaborasi dan melibatkan BKKBN dalam berbagai upaya penurunan stunting.

"Saya siap bantu ibu untuk sama-sama berjuang. Kami diberi kesempatan untuk memajukan Muara Dua," katanya Jufriyadi SKM.  (ADV)

Komentar Anda

Terkini: