Kepedulian Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo Minta Gus Irawan Bantu Siswi Terancam DO Soal SPP di SMAN 1 Panai Hilir

/ Kamis, 07 Maret 2024 / 20.02.00 WIB

 


POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Viralnya siswi SMAN 1 Panai Hilir Labuhanbatu yang terancam putus sekolah karena terancam Drop Out (DO) akibat menunggak SPP. Partai Gerindra bergerak cepat mengantisipasi masalah ini. Perintah langsung diberikan Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra Hashim Djojohadikusumo kepada Ketua Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu.

Ketua Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu mengaku ditelpon langsung Hashim Djojohadikusumo adik kandung Prabowo terkait persoalan yang dihadapi seorang siswa di Labuhanbatu.

“Saya di telpon Pak Hashim untuk membantu biaya sekolah dan keperluannya sampai si anak tamat sekolah. Pak Hashim menaruh perhatian serius dan Gerindra Sumut akan membantu penuh,” kata Gus Irawan, Kamis (7/3/2024).

Gus mengatakan, Gerindra Sumut langsung berkoordinasi ke pihak terkait dan mengecek  situasi dan kondisi anak tersebut dan alhamdulillah UPT Dinas Pendidikan Provinsi di Labuhanbatu bergerak cepat dan membantu membiayai siswi tersebut sampai tamat sekolah.

“Kami apresiasi UPT Dinas Pendidikan yang merespons cepat sehingga si anak tersebut bisa melanjutkan sekolahnya,” kata Gus Irawan.

Pun demikian, lanjut Gus Irawan, Gerindra akan membantu dan memantau terus perkembangan si anak tersebut agar sekolahnya tetap berjalan dengan baik tanpa kekurangan hal apapun agar dia bisa belajar.

Gus Irawan menghimbau kepada seluruh kader Gerindra di Kab/kota se Sumut agar punya sensitifitas lebih agar tidak ada lagi kejadian serupa seperti yang terjadi di Panai Hilir Labuhanbatu.

“Gerindra berkomitmen untuk pendidikan masa depan anak Bangsa. Kami terimakasih banyak ke Pak Hashim yang begitu cepat merespons dan mendorong kami untuk terus berbuat hal baik untuk masyarakat,” tutup Gus Irawan.

Diberitakan media nasional, sebuah unggahan yang menjelaskan seorang siswi dikeluarkan oleh pihak SMA Negeri 1 Panai Hilir di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut) karena menunggak SPP selama tiga bulan heboh di media sosial. Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut pun menjelaskan soal hal itu.

Dalam unggahan itu, Senin (4/3/2024), terlihat seorang siswi berada di depan gerbang sekolah. Disebutkan jika siswi itu dikeluarkan dari sekolah karena tidak mampu tiga bulan.

"Ini seorang siswi yang dikeluarkan dari sekolah SMAN 1 Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu, gara-gara tidak mampu membayar SPP selama 3 bulan dan baju olahraga," demikian tertulis di unggahan itu.

Dijelaskan juga jika orang tua siswi tersebut meminta agar anaknya tetap bisa bersekolah ke kepala sekolah. Namun permintaan tersebut tidak digubris.

"Ibunya bermohon agar anaknya tidak dikeluarkan dari sekolah dan meminta kebijaksanaan kepala sekolah tapi tidak ditanggapi," sambungnya.

KEMBALI SEKOLAH
Kabid SMA Dinas Pendidikan Sumut M Basir Hasibuan mengatakan jika siswa tersebut sudah kembali bersekolah pada Jumat (1/3/2024). 

Hal itu setelah dia menelpon Kepala Cabang (Kacab) Dinas Pendidikan di sana dan kepala sekolah.

"Begitu kita dapat info malam Jum'at langsung kita hubungi Kacab dan Kepsek nelpon saya, besoknya Jumat sudah kembali masuk," sebut M Basir Hasibuan.

Terkait dengan uang SPP siswi tersebut ke depannya, Basir mengaku belum mengetahui informasi lengkapnya. Namun dia memastikan akan gratis jika siswi tersebut merupakan anak miskin dengan PIP maupun PKH. "Untuk SPP saya belum dapat, tapi jika beliau anak miskin ada PIP dan PKH, saya bisa jaminkan gratis," pungkasnya. (PS/RED/DTC)


 

Komentar Anda

Terkini: