Srikandi Parlemen Nurbayan, Pastikan Akses Kesehatan Merata untuk Semua Masyarakat Kota Lhokseumawe

/ Rabu, 06 Maret 2024 / 06.47.00 WIB

Srikandi Parlemen Lhokseumawe | Nurbayan, S.Sos, M.Kom

POSKOTASUMATERA.COM – Semua orang tentu ingin sehat. Jika terpaksa sakit, mereka pasti ingin lekas diobati agar sembuh kembali. Tak peduli miskin atau kaya, muda maupun tua, laki-laki atau perempuan, apapun ras, suku, dan agamanya. Oleh karena itu, penting untuk memastikan tersedianya akses layanan kesehatan bagi semua orang tanpa membedakan latar belakang sosial-ekonominya.

Tugas kita bersama untuk berefleksi tentang upaya pemerintah kota Lhokseumawe dalam mewujudkan akses kesehatan bagi semua masyarakat. Dengan tema Kesehatan untuk Semua di Mana Saja, ini ditujukan untuk mendorong pencapaian Cakupan Kesehatan yang Universal, demikian diutarakan oleh Nurbayan srikandi Parlemen DPRK Lhokseumawe kepada Poskota baru baru ini.

Sebagai kondisi di mana semua orang dan masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang mereka perlukan tanpa mengalami kesulitan finansial. Setiap orang dimungkinkan untuk mengakses layanan yang dapat mengatasi penyebab utama penyakit dan kematian, dan memastikan bahwa kualitas layanannya cukup baik untuk meningkatkan kesehatan orang-orang yang menerimanya di kota Lhokseumawe.

Sambung Nurbayan, aspek penting yang perlu digarisbawahi adalah ‘tanpa mengalami kesulitan finansial.’ Artinya, akses kesehatan yang diperoleh masyarakat di Lhokseumawe harus tidak memberatkan secara finansial, sehingga mereka terhindar dari ancaman menjadi miskin gara-gara berobat. 

Lanjutnya,  sehat sebagai ‘baik seluruh badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit)’. Mendefinisikan arti kesehatan secara lebih luas, yaitu ‘keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis’.

Tampak bahwa undang-undang mengaitkan secara erat kesehatan dengan produktivitas sosial dan ekonomi seseorang. Kesehatan adalah hak setiap orang. ‘setiap orang berhak atas tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya, termasuk hak atas pangan, pakaian, perumahan dan perawatan kesehatan serta pelayanan sosial yang diperlukan’., ujar Srikandi Parlemen Lhokseumawe ini.

Hal ini juga diakui dalam konstitusi Indonesia yang menyebutkan bahwa ‘setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan’ 

Dalam konteks ini, kewajiban menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan berada di pundak negara, sebagaimana ditegaskan dalam UUD 45 pasal 34 ayat 3. Dalam pelaksanaannya, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Diperlukan peran serta swasta dalam upaya memberikan akses layanan kesehatan bagi semua. 

Sebagai gambaran, data Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) 2018 menyebutkan bahwa jumlah rumah sakit swasta adalah 1.016 dengan tingkat pertumbuhan 7% per tahun. Adapun rumah sakit pemerintah berjumlah 1.804 dengan tingkat pertumbuhan 3% per tahun.

Angka-angka tersebut mengindikasikan peran penting sektor swasta dalam dunia kesehatan di Tanah Air. Upaya paling nyata dari pemerintah untuk memastikan ketersediaan akses kesehatan bagi semua adalah penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah diperkenalkan sejak 2014. Dengan target cakupan sekitar 260 juta orang dan layanan yang komprehensif.

Dengan adanya jaminan kesehatan, masyarakat tidak merasa harus menabung uangnya untuk mengantisipasi sakit di masa depan, sehingga uang tersebut dapat diputar dan menggerakkan ekonomi. Selain itu, ongkos yang dikeluarkan pun makin berkurang, karena kondisi kesehatan masyarakat secara umum membaik.

Ibarat pengobatan, persoalan tersebut adalah rasa pahit yang menyergap lidah ketika dan sesaat setelah minum jamu. Rasa pahit itu nantinya akan hilang, sehingga yang tersisa adalah rasa bugar sebagai efek dari jamu tadi.

Terlepas dari arti penting peran UHC, harus diingat lagi bahwa pengobatan paling murah adalah pencegahan, tutur Nurbayan.

Karenanya, menggalakkan pola hidup sehat adalah elemen penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Upaya menangani isu kesehatan di hilir (mengobati orang sakit) harus dibarengi dengan upaya menangani hulunya (mencegah orang agar tidak sakit).

Puskesmas Blang Cut Kecamatan Blang Mangat memperoleh Pelayanan Kesehatan terbaik. 
Hasil Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan Kementerian Kesehatan misalnya, menunjukkan bahwa prevalensi kanker naik dari 1,4% menjadi 1,8%, stroke naik dari 7% menjadi 10,9%, dan penyakit ginjal kronik naik dari 2% menjadi 3,8%.

Penyakit-penyakit tersebut kebanyakan dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak sehat.

Karenanya, penanaman pola hidup sehat sejak dini agar menjadi bagian integral dari pertumbuhan tubuh dan kesadaran anak amat penting dilakukan.

Selain kesehatan fisik, yang juga tak kalah penting adalah kesehatan mental yang berguna untuk memenuhi kebutuhan kebahagiaan dan ketenangan dalam kehidupan seseorang. Kesehatan mental dapat terwujud dalam keharmonisan antara fungsi-fungsi jiwa, serta kemampuan untuk menghadapi masalah-masalah yang muncul, dan akhirnya secara positif membawa kebahagiaan dan kemajuan seseorang. 

Seseorang harus mampu mewujudkan keharmonisan antara fungsi jiwanya seperti berpikir, merasa, dan lain-lain, serta mereka senantiasa berpikir secara positif dan mampu menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi dalam hidupnya.

Dalam kesehatan mental, terdapat beberapa kriteria orang yang sehat secara jiwa dan mental, antara lain: mampu menyesuaikan diri dengan baik pada kenyataan, adanya kepuasan dalam diri, baik kepuasan atas usaha atau memberi sesuatu, adanya hubungan antarmanusia yang baik, seperti sikap saling tolong-menolong, dapat introspeksi diri, menyelesaikan permusuhan secara tenang, dan mempunyai rasa kasih sayang. 

Hal tersebut wajib dimiliki oleh setiap individu, karena berhubungan dengan kondisi kesehatan mental mereka. Jika kriteria tersebut dapat dimiliki oleh setiap individu, maka dapat mengurangi terjadinya kondisi mental yang tidak sehat pada individu.

Terdapat hal yang berpengaruh besar terhadap kesehatan mental seseorang, yaitu perasaan, pikiran/kecerdasan, kelakuan, dan kesehatan badan. Secara langsung ataupun tidak langsung keempat hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi mental seseorang. 

Contohnya, seseorang yang menderita penyakit jantung bertahun-tahun dan tak kunjung sembuh walaupun telah berobat ke berbagai dokter maupun pengobatan tradisional, tetapi tetap saja penyakitnya tak kunjung sembuh. Kondisi ini menimbulkan stres berkepanjangan dan ia merasa bahwa kehidupan yang diberi oleh Tuhan terasa tak adil baginya. 

Dari contoh tersebut, kita bisa menggambarkan bahwa kondisi kesehatan jasmaniah secara tidak langsung juga mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Dan tentu jikalau seseorang tak mampu menjaga dirinya dari hal buruk yang dapat berpengaruh pada kondisi mental mereka, maka dapat berdampak negatif bagi kehidupannya, demikian ungkap Nurbayan anggota DPRK Lhokseumawe. (ADV)


Komentar Anda

Terkini: