Dinkes Lhokseumawe, Untuk Mencegah Kematian Ibu dan Anak, Buku KIA Wajib Dimiliki

/ Selasa, 30 April 2024 / 23.08.00 WIB
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE-- Meski angka kematian ibu dan anak secara global mengalami penurunan yang cukup signifikan, namun bebannya masih cukup tinggi, dimana pada tahun 2017 hampir 300 ribu perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan. Demikian pula pada bayi, dimana tercatat sekitar 5 juta kematian pada anak balita setiap tahunnya.

Melihat kondisi demikian, maka perlu dilakukan optimalisasi penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam mendukung kesehatan ibu dan anak, demikian dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Cut Fitri Yani SKM kepada Poskota belum lama ini di Lhokseumawe.

Lebih lanjut Cut Fitri mengatakan bahwa buku KIA memainkan peran penting sebagai alat berbasis rumah untuk memastikan kesehatan ibu dan anak yang berkelanjutan. Buku KIA adalah paduan bagi keluarga dan penyedia layanan kesehatan untuk mengidentifikasi awal masalah kesehatan selama masa kehamilan dan masa kanak-kanak. 

Dalam upaya untuk melakukan peningkatan pemanfaatan buku KIA, untuk mengadakan program pengembangan kapasitas kerja sama melalui pertukaran pengetahuan, keahlian, dan sumber daya.

Buku pegangan ini diharapkan dapat menjadi alat yang efektif untuk memantau penyediaan serta ketersediaan layanan kesehatan ibu dan anak yang esensial untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Sehingga akan membantu untuk menurunkan potensi kematian akibat persalinan pada ibu dan bayi di wilayah Pemerintahan Kota Lhokseumawe, ungkap Cut Fitri.

Untuk menunjang pelayanan kesehatan ibu dan anak tersebut, diperlukan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) dan pencatatan yang efektif dan efisien. Untuk itu, Kementerian Kesehatan menetapkan bahwa buku kesehatan ibu dan anak (Buku KIA) menjadi satu-satunya alat pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama nifas hingga bayi yang dilahirkan berusia 5 tahun, termasuk pelayanan imunisasi, gizi, tumbuh kembang anak dan KB.

Kementerian Kesehatan telah mencetak dan mendistribusikan Buku KIA ke daerah sejumlah 94% dari jumlah sasaran ibu hamil, dan seluruh Puskesmas telah menerima Buku KIA yang didistribusikan Dinas Kesehatan Kab/Kota.

Namun data survei kesehatan nasional (Sirkesnas 2016) menunjukkan sebanyak 81,5% ibu hamil menyatakan memiliki Buku KIA, namun hanya 60,5% di antaranya yang bisa menunjukkan buku KIA.

Ibu yang memiliki buku KIA lebih sering melakukan pemeriksaan kehamilan, lebih banyak bersalin dengan pertolongan tenaga kesehatan dan lebih banyak bersalin di fasilitas kesehatan dibandingkan ibu yang tidak memiliki Buku KIA. 

Bayi dari ibu yang memiliki Buku KIA juga lebih banyak mendapat imunisasi dasar lengkap daripada bayi dari ibu yang tidak memiliki Buku KIA, sehingga dapat disimpulkan bahwa Buku KIA berdampak positif pada perubahan perilaku ibu.

“Secara garis besar, terdapat dua elemen penting dari Buku KIA, yaitu media informasi dan media pencatatan (monitoring) di keluarga/masyarakat,” ungkap Cut Fitri.

Buku KIA mengintegrasikan beberapa catatan kesehatan di komunitas seperti Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengukur pertumbuhan dan perkembangan bayi balita, kartu imunisasi, kartu ibu dan beberapa hal lainnya. 

Buku KIA berisi informasi penting mengenai kesehatan ibu dan anak yang perlu dilakukan oleh ibu, suami dan keluarganya secara singkat dan padat, termasuk mengenai kewaspadaan keluarga dan masyarakat akan kesakitan dan masalah kegawatdaruratan pada ibu hamil, bayi baru lahir dan balita, sehingga pada akhirnya buku KIA menyumbang penurunan angka kematian bayi dan balita.

Manfaat Buku KIA tidak saja pada sektor kesehatan, tetapi sudah diintegrasikan dengan sektor lain, diantaranya surat keterangan lahir untuk mempermudah mendapatkan akte, buku pegangan pendamping Program Keluarga Harapan, sebagai media pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak anak di PAUD, Bina Keluarga Balita dan lain-lain. (ADV)

Komentar Anda

Terkini: