dr. Ferdian Subhan: Waspadai Irama Jantung, Orang Normal Tidak Dapat Dengarkan Denyut

/ Sabtu, 23 Maret 2024 / 23.35.00 WIB

Ilustrasi gangguan penyakit jantung 

POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE --- Kesehatan saat ini menjadi hal utama. Menjaga kesehatan lebih murah dibandingkan saat sakit. Salah satu hal yang bisa dilakukan masyarakat adalah mewaspadai gangguan irama jantung.

"Orang normal tidak dapat mendengarkan denyut jantungnya," kata dr. Ferdian Subhan Kepala Puskesmas Banda Sakti.

Menurutnya, Jantung adalah organ tubuh yang terbagi menjadi empat ruang. Dua ruang terletak di bagian atas, yaitu atrium (serambi) kanan dan kiri. Sedangkan dua ruang lagi terletak di bagian bawah, yaitu ventrikel (bilik) kanan dan kiri. Fungsi utama jantung adalah mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh bagian tubuh. Sehingga kerja jantung sangat penting untuk tubuh manusia.

Namun bila bermasalah, maka jantung akan sangat berbahaya. Bahkan jantung masih menjadi salah satu penyakit nomor satu yang membunuh manusia dengan cepat. Untuk itulah kita perlu hidup sehat, dan mengetahui tanda awal bila mana kalian merasa memiliki penyakit jantung. Hal ini agar kalian bisa dapat mengatasinya lebih awal.

Tanda awal serangan jantung yang pertama yaitu detak jantung yang tak beraturan. Kalian bisa merasakan tanda detak jantung tak beraturan ini terjadi selama satu hingga dua menit ya KLovers. Bila hal ini terjadi, maka bisa jadi itu merupakan sebuah tanda awal akan terjadinya serangan jantung.

Tidak hanya itu saja, hal ini biasanya muncul disertai juga dengan kecemasan terutama pada wanita. Kemudian bila sudah seperti itu maka biasanya membuat seseorang menjadi merasa pusing dan mudah kelelahan.

Ia menjelaskan, atrial fibrilasi adalah gangguan irama jantung yang tidak teratur dan dapat menyebabkan gagal jantung dan stroke. Atrial fibrilisasi juga bersifat insidental dan kadang-kadang bisa permanen.

"Setiap satu dari tiga orang berisiko mendapatkan atrial fibrilasi sepanjang hidupnya terutama di atas usia 55 tahun. Di Indonesia dan India, sekitar 600 hingga 700 kasus dalam 100.000 penduduk dan ini juga berakibat meningkatnya pembiayaan dan rintangan kesehatan untuk penyakit itu," katanya.

jantung berdebar pertanda apa 

dr. Ferdian menjelaskan saat ini ada teknologi untuk melihat gangguan irama jantung melalui teknologi Invasif Fractional Flow Reserve (FFR). Melalui teknologi tersebut dapat diketahui bagaimana aliran di pembuluh darah koroner dengan cara memasukkan alat ke dalam tubuh.

Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan juga meliputi Coronary Angiogram (CAG), Percutaneous Coronary Intervention (PCI), Intravascular Ultrasound (IVUS), FFR, Temporary Pacemaker, dan PPM Permanent Pacemaker.

Sementara penanganan gangguan aritmia, kata ia, dapat dilakukan dengan alat-alat medis yang berteknologi tinggi melalui prosedur ablasi jantung dan cyro ablasi. (ADV)

Komentar Anda

Terkini: