Ny Ainal A Hanan, TP-PKK dan Kader Posyandu Berperan Penting Cegah Stunting

/ Sabtu, 06 April 2024 / 01.17.00 WIB

Ny Ainal A Hanan melihat langsung bayi stunting di Desa Pusong Baru. FOTO | DAHLAN AMRY 

POSKOTASUMATERA.COM | LHOKSEUMAWE-- Peran TP-PKK Gampong dan Kader Posyandu dalam wilayah kota Lhokseumawe Sangat penting dalam mencegah Stunting di tingkat gampong atau desa.  Menurut riset yang dilakukan kemenkes bekerjasama dg dr. Tan Sot Yen, hasilnya menyebutkan bahwa ujung tombak intervensi Stunting adalah kader PKK dan kader Posyandu.

Peran PKK harus aktif agar angka Stunting turun. Saya yakin jika ibu-ibu PKK disini aktif, kader Posyandunya juga aktif, InsyaAllah angka Stunting di kota Lhokseumawe pasti akan turun secara cepat, demikian ungkap Ketua TP PKK Kota Lhokseumawe Ny Ainal A Hanan kepada Poskota belum lama ini di Lhokseumawe.

Tadi pak Kadinkes, Safwakiza sudah menjelaskan, ada bantuan khusus untuk bagi ibu hamil KEK yang diberikan melalui dana BOK untuk pencegahan Stunting melalui Puskesmas.

Pastikan data-data pencatatan balita ini dilakukan dengan benar. 

Koordinasikan dengan tim kesehatan agar data-data anak balita ini benar-benar akurat dan tidak blong, kata Ainal A Hanan.

Ny Ainal A Hanan juga meminta kepada kader PKK untuk selalu membawa pita LILA. Jika ada ibu hamil, ukur LILA nya. "Pita LILA, itu harus tersedia terus, kalau ada yang hamil coba di cek. Kita harus peduli, kalau ada ibu hamil yang kurus tolong di cek ya", pesan isteri Pj Walikota Lhokseumawe ini.

Kita harus pastikan ibu hamil mendapatkan asupan makanan bergizi dan kaya protein hewani dan banyak konsumsi sayur, agar tidak menjadi ibu hamil yang anemia.

"Jika ibu hamil anemia, maka resiko anak menjadi Stunting pasti akan sangat besar. Masalah Stunting bukan hanya persoalan anak pendek. Yang paling berbahaya itu perkembangan otaknya. Jadi jangan dianggap remeh", tutup Ainal Ketua TP PKK Kota Lhokseumawe.

Apa saja ciri-ciri anak yang stunting? Berikut penjelasannya:

1. Proses Pertumbuhan Melambat

Ciri anak stunting yang paling umum terlihat adalah pertumbuhan yang melambat. Pertumbuhan anak dianggap melambat jika tinggi badannya tidak sejalan dengan usianya. Kondisi ini dapat terjadi akibat keterlambatan pertumbuhan tulang anak.

Untuk memeriksa apakah pertumbuhan fisik anak sesuai dengan kurva pertumbuhan yang seharusnya, anak harus menjalani pemeriksaan rutin oleh dokter, bidan, atau di pelayanan kesehatan. Biasanya, pemeriksaan ini juga melibatkan pengukuran berat badan dan lingkar kepala anak.

2. Berat Badan Menurun

Anak yang mengalami stunting sering kali memiliki berat badan di bawah rata-rata atau bahkan sangat rendah. 

Permasalahan berat badan ini disebabkan oleh kekurangan nutrisi, pola makan yang tidak seimbang, serta tingkat metabolisme tubuh yang rendah pada anak.

Penurunan berat badan ini bisa berdampak negatif terhadap perkembangan fisik dan pertumbuhan si Kecil, sehingga mengganggu potensi pertumbuhan yang sehat.

3. Turunnya Kekebalan Tubuh

Selain adanya perubahan pada pertumbuhan, ciri anak stunting lainnya adalah si Kecil jadi mudah sakit akibat adanya penurunan daya tahan tubuh.  Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Immunology pada tahun 2022, anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi serius yang disebabkan oleh penyakit infeksi. Hal ini terjadi karena malnutrisi dapat mengakibatkan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh.

4. Lambatnya Pertumbuhan Gigi

Ciri anak stunting berikutnya adalah keterlambatan pertumbuhan gigi. Namun, perlu dicatat bahwa keterlambatan pertumbuhan gigi juga dapat dipicu oleh gangguan pada gusi atau tulang rahang.

Jika si Kecil mengalami keterlambatan pertumbuhan gigi, Bunda bisa segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebabnya.

5. Memiliki Perkembangan Kognitif yang Lambat

Stunting bukan hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik pada anak, tetapi berpengaruh juga pada perkembangan si Kecil.

Anak-anak yang mengalami stunting berisiko mengalami gangguan perkembangan dan kemampuan kognitif pada tahap awal kehidupan mereka, sehingga cenderung menunjukkan prestasi akademis yang kurang optimal dibandingkan dengan anak-anak yang tumbuh secara normal.

Kekurangan gizi secara berkepanjangan dapat menyebabkan si Kecil mengalami kesulitan dalam menjaga konsentrasi, sulit menerima setiap informasi, dan menghadapi kesulitan dalam menyerap pelajaran yang diberikan.

Penurunan kemampuan kognitif ini bisa berdampak negatif pada prestasi belajar anak di sekolah.

6. Proporsi Tubuh Anak Tampak Lebih Kecil dari Anak Seusianya

Ciri anak stunting sering kali memiliki proporsi tubuh yang cenderung normal, tetapi tampak lebih muda atau kecil untuk usianya. Hal ini bisa dilihat dari perbandingan antara tinggi badan, berat badan, dan perkembangan dengan anak sebayanya. Meskipun si Kecil mungkin tampak sehat secara umum, kondisi ini biasanya menunjukkan bahwa anak-anak tersebut mengalami keterlambatan pertumbuhan. (ADV)


Komentar Anda

Terkini: