Raibnya Aset Gedung Sakasanwira Belum Dipolisikan, Diskop UMKM Medan ‘Ngeles’, Inspektorat dan Dinas PKPCKPR Medan Bungkam

/ Jumat, 28 Juni 2024 / 03.02.00 WIB

 

 

POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Raibnya aneka ragam aset di Gedung Pusat UMKM Sakasanwira di Jalan Kapten Rahmad Budin Kelurahan Terjun Medan Marelan hingga kini tak diketahui ujungnya.

Alih-alih mengusut pelaku pencurian aset-aset diperkirakan bernilai ratusan juga di Gedung Pusat UMKM dibangun dengan APBD Kota Medan tahun 2023 senilai Rp. 2,8 Miliar ini, para pejabat di Pemko Medan terkesan ngeles dan bungkam atas kondisi itu. 

Sumber wartawan, Rabu (26/6/2024) menyebutkan, pada Sabtu 22 Juni 2024 siang, pegawai Dinas Koperasi (Diskop) UMKM Medan menyambangi Polsekta Medan Labuhan guna melaporkan kehilanga aset di gedung yang digadang-gadang jadi pusat usaha mikro, kecil dan menengah ini.

Namun apa dinyana, pegawai ini tak mengetahui barang apa saja yang hilang dan akhirnya balik kanan karena tak bisa memenuhi kelengkapan laporan polisi. “Ya bagian aset pulang, tak bisa lapor ke polisi. Karena ada kelengkapan yang belum dipenuhi,” ujar sumber. 

Kapolsekta Medan Labuhan Kompol PS Simbolon kepada wartawan, Rabu (26/6/2024) membenarkan datangnya pegawai Diskop UMKM Medan untuk melaporkan kehilangan aset Gedun Pusat UMKM Sakasanwira ke kantornya, namun calon pelapor tak mengetahui detail dan jumlah barang yang hilang. 

“Setelah saya cek anggota bang. Memang benar ada pegawai gedung itu yang datang akan melapor. Tapi mereka tak tahu apa saja yang hilang. Jadi petugas meminta mereka melengkapi data dan informasi,” pungkas Kompol PS Simbolon. 

Baca Juga : 

https://www.poskotasumatera.com/2024/06/berbiaya-miliaran-gedung-sakansanwira.html

'NGELES' DAN BUNGKAM

Kepala Diskop UMKM Medan Benny Iskandar Nasution kepada wartawan, Rabu (26/6/2024) meminta menghubungi Kabid Koperasi dan UMKM Anwar Syarif. Terpisah di hari yang sama, Anwar Syarif meminta awak media menghubungi Bagian Aset Agus Purnomo. 

Pegawai Bagian Aset Diskop Medan Agus Purnomo kepada wartawan, Rabu (26/6/2024) terkesan ngeles dengan mengatakan, Dinas nya hanya menerima penyerah terimaan Gedung Pusat UMKM Sakasanwira Medan Marelan pada Desember 2023 hanya nilai dan gedung utama tanpa diketahui detail asetnya.

“Saat serah terima di Desember 2023 lalu, saya bukan bagian aset. Saat itu dijawab Pak Franc. Tapi setahu saya serah terima hanya disebutkan pencatatan nama gedung dan nilai gedung. Tak ada detail aset di dalam dan nilai harganya. Barulah tanggal 17 Mei 2024 keluar pengelolaannya. Baru saya ajukan ke Pak Kadis untuk menjaga itu. Saat SPT keluar, kondisi nya seperti itu (banyak aset raib,red),” ujarnya.

Agus Purnomo kembali menerangkan, serah terima kepada Kadiskop UMKM Medan pada Desember 2023 ditandatangani oleh Sekda Kota Medan. 

Diakuinya, pada Sabtu 22 Juni 2024 bersama pegawai penjaga gedung dan staff lain Diskop UMKM Medan datang ke Polsekta Medan Labuhan. Namun dia kembali ngeles tak tahu apa yang mau dilaporkan. 

“Kalaus saya mau melaporkan ke polisi apa yang mau dilaporkan, barangnya saja saya tak tahu. Disuruh juru periksa polisi konfirmasi antara Dinas Koperasi dan Perkim,” ungkapnya. 

Ditanya, sejak serah terima pada Desember 2023, Agus Purnomo mengaku, Gedung Pusat UMKM Sakasanwira Medan Marelan masih dikuasai oleh Dinas PKPCKPR Medan selaku instansi yang membangun proyek itu.

“Pernah saya tanya ke bagian Aset Dinas PKPCKPR Medan tapi saya diminta melihat kontrak. Mana ada kewenangan saya melihat kontrak,” katanya lagi. 

Dia mengaku tak tahu berita acara penyerahan Gedung Pusat UMKM Sakasanwira Meda, namun dipastikan saat serah terima hanya disebutkan Nama Gedung dan Nilai nya saja. “Saya tanya kepada bagian aset yang lama. Ini barangnya mana?,” ujarnya. 

Belum diperoleh informasi dari Kepala Inspektorat Medan dan Kadis PKPCKPR Medan. Kedua pejabat ini tak merespon konfirmasi wartawan yang dilayangkan, Rabu (26/6/2024). Pejabat bergaji besar ini bungkam atas tindaklanjut dan respon mereka atas raib aset aset di Gedung Pusat UMKM Sakasanwira Medan. 

https://www.youtube.com/watch?v=pGRoSRKyG-U

Diberitakan sebelumya, Gedung Pusat UMKM Sakasanwira di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan yang biaya pembangunannya 2,85 miliar di APBD 2023 dituding terlantar dan banyak aset-asetnya raib. Terlihat kondisi kupak kapik disana sini. Banyak aset gedung pusat UMKM ini yang hilang. 

Aset yang hilang diantaranya, Plang Papan Nama Sakasanwira, Pagar Besi, Gerbang Besi, Kabel-kabel listrik, puluhan lampu penerangan, puluhan meja dan kursi, kloset dan pintu kamar mandi,kran-kran air dan banyak aset lainnya. 

Jika ditaksir, kerugian kehilangan aset Gedung Pusat UMKM Sakasanwira Medan Marelan ini mencapai ratusan juta rupiah. Angka yang fantastis dan terkesan mubajir. 

Namun pejabat di Diskop UMKM Medan kompak ogah dituding telantarkan gedung gagasan mulia Walikota Medan Bobby Nasution itu. Namun dua pejabat di Diskop UMKM Medan yang berbeda soal kondisi gedung saat serah terima dari Perumahan Kawasan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (PKPCKTR) Kota Medan pada Januari 2024 lalu. 

Kadiskop UMKM Medan Benny Iskandar Nasution kepada wartawan, Jumat (21/6/2024) mengaku, saat serah terima Gedung Pusat UMKM Sakasanwira Medan Marelan dilaksanakan dengan baik dan sesuai. 

Namun dihari yang sama Kabid UMKM Diskop UMKM Medan Anwar Syarif malah mengaku, saat serah terima kondisi aset di gedung dikerjakan CV Tri Prima Nusantara dengan total Harga Penawaran Sendiri (HPS) Rp. 2.856.515.000,- sudah banyak yang hilang. 

“Saat serah terima ke kami baik baik saja bang. Yang ada ada tenggat waktu kita menerbitkan SPT saat akan menempatkan pegawai, itulah berhilangan. Saat serah terima ada juga yang hilang,” kata Benny Iskandar bernada ragu. 

Bak pepatah, lempar batu sembunyi tangan, statemen kedua pejabat bergaji besar ini diduga berinotasi keraguan saat ditanya adakah dinas lain yang bertanggungjawab. Baik Kadis maupun Kabid, kompak mengaku belum mengetahui detail barang-barang yang merupakan aset Gedung Sakasanwira yang hilang. 

Anehnya lagi, kasus raibnya aset-aset di gedung mewah itu belum dilaporkan ke polisi. “Ini saya sudah perintahkan Kabid untuk melaporkan ke Polisi bang. Atau untuk detailnya, saya minta abang hubungi Kabid saya aja ya,” tutup Benny Iskandar. 

Kabid UMKM Diskop Medan Anwar Syarif dalam wawancara dengan media ini via ponselnya, Jumat (21/6/2024) juga mengaku belum mengetahui detail aset yang hilang maupun nilai kerugiannya. Alasannya klasik, ada pegawai bidang barang barang dan harga barang tak diketahuinya karena urusan dinas lain. 

“Kan itu diserahkan ke kita Januari 2024 kalau tak salah. Kondisi nya berhilangan lah. Besi besinya itu, sekat sekatnya lah. Makanya kita antisipasi, kita tempatkan jaga malam. Aku lupa ini bang tanggal serah terima nya. Kan serah terima itu penerima barang,” jawabnya dibalik ponselnya. 

Ditanya detail laporan, baik jumlah dan nilai kerugian Pemko Medan, Anwar Syarif tak tahu. “Kan pengurus barang kan posisinya disana. Aku Kepala Bidang Koperasi UKM bang. Yang bangun lah yang tahu. Serah terima lebih dari Januari. Mengapa saya tak tahu bang, karena dinas yang bangunlah yang tahu harganya,” bebernya. 

Dituding, Diskop UMKM Medan cuek dalam mengelola gedung Sakasanwira, Anwar Syarif menuding wartawan mengarahkan dengan mengemop (ngancam,red) sembari mengatakan, gedung itu dijaga personil Diskop UMKM Medan setiap malam. 

“Kalau kami cuek takkan kami tempatkan personil di situ. Berhujan hujan anak-anak disitu, begadang-begadang. Abang jangan mengarahkan kekgitu. Ada SPT nya bang. Kan aku udah sampaikan informasi ada personil kita yang jaga malam, tiba-tiba abang bilang masyarakat yang jaga. Jadi seolah-olah abang kayak ngemop aku,” katanya lagi. 

Dimintai tanggapan bahwa gedung Sakasanwira hanya dijaga relawan dari Masyarakat Kelurahan Terjun setelah banyak barang yang hilang, Anwar Syarif membantahnya dan masih mengaku ada staff Diskop UMKM Medan yang menjaga siang dan malam. 

“Itu tak betul bang. Aku punya bukti foto personil kita tiap malam berjaga disitu,” jawabnya membantah gedung Sakasawira dijaga relawan dari masyarakat di Kelurahan Terjun. 

Dimintai langkah Diskop UMKM Medan atas hilangnya aset, dikatakannya, ada personil yang menjaga Gedung Sakasanwira yakni disiang hari pegawai wanita dan malam pegawai pria. Dikatakanya juga mereka kordinasi dengan Lurah Terjun dan Camat Medan Marelan membuat posko. 

Namun atas raibnya aset, Anwar Syarif hanya mengaku akan melaporkan ke polisi. “Kita pastikan dulu serah terima dari Perkim ke Dinas Koperasi di bagian penerima barang. Karena aku bidang UMKM, maka aku didelegasikan Pak Kadis untuk menjawab abang,” jawabnya. 

Menanggapi statemen Ketua DPRD Medan Hasyim SE yang meminta Walikota Medan dan Aparat Penegak Hukum (APH) mengusut masalah itu, Anwar Syarif hanya menjawab singkat dengan mengatakan hak yang menyampaikan statemen. 

Dicecar hingga kini belum melaporkan ke polisi atas raib nya aset di gedung Sarasanwira, dia mengaku akan melaporkan ke polisi. “Itu yang akan kita bikin (lapor polisi,red) abang ku,” pungkasnya. (PS/RED)



 

Komentar Anda

Terkini: