Pj Bupati Dairi: Kita Masih Butuh Kolaborasi dan Kerja Keras

/ Sabtu, 08 Juni 2024 / 07.46.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM – DAIRI -   Percepatan penurunan prevalensi stunting menjadi prioritas nasional saat ini, dengan target 14% pada tahun 2024, dan target Sumatera Utara (Sumut) untuk tahun ini adalah untuk mencapai 1 digit pravelensi stunting.

Untuk memastikan pencapaian target tersebut, diperlukan konsolidasi dan koordinasi seluruh pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah, serta meluncurkan pelaksanaan dan pencapaian program, mengidentifikasi kendala dan tantangan di lapangan sekaligus menyepakati aksi bersama.

Demikian disampaikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Dairi, Surung Charles Bantjin dalam Koordinasi dan Advokasi Intervensi Serentak Dalam Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se Provinsi Sumatera Utara di Hotel Santika Premiere Diandra, Medan, Senin (3/6/2024).

Pj Bupati Surung Charles Bantjin menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka stunting, di antaranya intervensi perangkat daerah di desa lokus stunting.

Selain itu, Dinas Kesehatan melakukan pemantauan tumbuh kembang balita di posyandu, edukasi memberikan tambahan asupan gizi pada balita gizi kurang.

 “Prevalensi stunting di Kabupaten Dairi masih tergolong tinggi yang artinya masih diperlukan kerja keras untuk mencapainya,” tegas bupati.

Sebelumnya, dalam penutupan serta penguatan, Pj Gubsu Hasanudin menyampaikan bahwa Pemerintah Pusat senantiasa fokus memberikan perhatian melakukan pencegahan dini dalam upaya mengatasi stunting di berbagai daerah di Indonesia melalui program Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.

Program ini kata Hasanudin dirancang dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua pihak bergerak seirama dengan sasaran yang tepat.

Dia memastikan program Intervensi Serentak yang diumumkan bulan Juni ini menjadi langkah pencegahan yang lebih efektif daripada hanya mengobati. Pasalnya, ia menilai selama ini stunting masih banyak karena pencegahan yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat masih terlalu kurang.

” Kita tidak perlu membahas masalah keterbatasan anggaran. Banyak hal lain yang belum bisa kita maksimalkan sementara banyak ruang yang bisa kita gunakan untuk program ini termasuk penggunaan Dana Desa (DD), namun harus tepat sasaran sehingga berdaya guna. Ini jadi tanggung jawab moral kita bagi generasi mendatang. Saya optimis, melihat kehadiran kita di sini, tidak hanya 14 persen, tapi satu digitpun saya yakin kita bisa mencapainya,” kata Hasanudin mengakhiri.

Hadir dalam kegiatan ini, Pj. Sekda Jonny Hutasoit, Kadis Pemdes, Simon Tonny Malau, Kadis Kesehatan, dr. Henry Manik, Kadis P3AP2KB, dr. Ruspal Simarmata, Kepala Bappeda, Romedi Bangun dan beberapa staf dari OPD terkait. (PS/K.TUMANGGER/KANSIOM).

Komentar Anda

Terkini: