POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Guna mengoptimalisasi dan
akselerasi pelayanan publik di Kota Medan, harus memiliki fungsi pengembangan
inovasi administrasi negara serta fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan
instansi pemerintah di bidang administrasi negara.
Salah satunya dengan mengetahui indeks kepuasan, para
peserta dapat mengevaluasi sendiri kinerja dan mengetahui tolak ukur kepuasaan
secara menyeluruh terhadap hasil pelaksanaan pelayanan yang telah diberikan
oleh unit penyelenggara pelayanan publik di Kota Medan.
Hal ini disampaukan Walikota Medan Drs H T Dzulmi
Eldin S MSi MH diwakili Assisten Administrasi Umum (Asmum) Renward Parapat
resmi menutup Workshop Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kota
Medan Tahun Anggaran 2019 di Le Polonia Hotel Medan, Selasa (18/6).
Asmum menjelaskan, dari indeks kepuasan tersebut dapat
dilakukan intervensi peningkatan atau penguatan di setiap unsur yang lemah
melalui inovasi, yang diharapkan semua OPD saling bersinergi untuk mempercepat
dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kota Medan.
"Sebuah fakta yang jujur namun menyakitkan bahwa
hingga saat ini pelayanan publik di Kota Medan masih belum optimal seperti yang
diharapkan. Meski langkah-langkah perbaikan juga telah dilakukan, untuk itu
kita harus mampu mengubah paradigma lama dalam melayani masyarakat," jelas
Renward.
Lebih lanjut Renward mengungkapkan dalam rangkaian
kegiatan workshop ini juga, saudara-saudara telah mengikuti kunjungan
Benchmarking To Best Practise. Tentunya para peserta bisa mengadopsi cara baru,
ide baru dan cara berfikir baru yang dimiliki oleh instansi yang menjadi lokus
kunjungan yang telah terbukti memiliki pengalaman dalam akselerasi pelayanan
publik berbasis inovasi untuk diterapkan atau dimodifikasi di Kota Medan sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan.
"Saya tunggu ide-ide kreatif saudara, dan suatu
saat nanti Kota Medan menjadi tujuan Benchmark bagi daerah lain dan menjadi
contoh dalam pelayanan publik yang terbaik di Indonesia," ungkapnya.
Dari hasil workshop ini, terdapat 6 inovasi terbaik
yang telah tercipta selama diklat tersebut. Keenam materi tersebut yakni
Verolin (sistem untuk verifikasi reklame secara online) dengan inovator Bayu
Sogara Siregar SE MM dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Aladin (aplikasi
penilaian mandiri online untuk pelayanan ijin toko obat dan apotik) dengan
inovator Oki Leksmana SKM dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP, dan Sitancap
(sistem digital pelayanan cepat dan terpadu untuk data kependudukan) dengan
inovator Adisti Maritadinda Admar ST MSi dari Dinas Disdukcapil.
Selanjutnya, Jumat Berkah (kemudahan dalam perbantuan
pelayanan ijin usaha bagi pengusaha UMKM di Kota Medan) dengan inovator Khairil
Amri Pulungan SP dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Seraton (sistem laporan
kematian online) Elvianty Pohan SE dari Dinas Disdukcapil, Si-Surat (sistem
pelayanan dan informasi surat masuk dan surat keluar) dengan inovator Endang
Agus Susanto dari Bagian Umum Setda Kota Medan (khusus untuk inovasi ini bisa
direplikasi diseluruh OPD di Kota Medan). Dari ke 6 inovasi tersebut, dipaparkan
3 yang paling baik
Menanggapi ke 3 inovaai yang di paparkan peserta,
Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKD &
PSDM) Kota Medan Muslim SSos MSP sangat mengapresiasi atas terbentuknya inovasi
tersebut, dan mengucapkan terima kasih kepada para peserta karena sudah
mengikuti workshop ini dengan semaksimal mungkin.
Kemudian Muslim berharap dengan diadakannya workshop
ini dapat memberikan serta menciptakan pelayanan publik dengan mudah.
Masyarakat tidak perlu repot-repot lagi datang ke suatu tempat, sekarang hanya
lewat online saja.
"Sekarang masyarakat tidak perlu repot-repot jika
ingin mengurus sesuatu hanya dari aplikasi online saja karena tujuan pelayanan
ini adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
dari kita. Apapun sistem inovasi yang dibuat nantinya dapat memudahkan
masyarakat Kota Medan," harap Muslim.
Penutupan workshop ini ditandai dengan menanggalkan
tanda peserta kepada 3 orang yakni Bayu Sogara Siregar SE MM dari Dinas
Penanaman Modal dan PTSP, Oki Leksmana SKM dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP,
dan Adisti Maritadinda Admar ST MSi dari Dinas Disdukcapil.(PS/RYANT)