Mahasiswa KKN IPB "Beri Penyuluhan Pembuatan PGPR Menuju Masyarakat Maju

/ Rabu, 29 Juli 2020 / 19.54.00 WIB
Mahasiswa KKN IPB Saat Mempraktekan Pembuatan Pupuk Dari PGPR. POSKOTA/MIRUAN

POSKOTA SUMATERA.COM - BENGKULU - Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan usaha kegiatan pengabdian Mahasiswa kepada masyarakat yang juga merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi kepada masyarakat yaitu Secara teori, ilmu yang telah dimiliki oleh Mahasiswa di bangku Perguruan Tinggi berusaha diterapkan dalam kehidupan nyata untuk membantu masyarakat dalam memberdayakan potensi yang mereka miliki, demi kemajuan di Bidang Perekonomian di Pedesaan. 

Pada kesempatan ini Mahasiswa dari Perguruan Tinggi IPB mensosialisasikan ilmu yang mereka dapat selama dibangku kuliah yaitu di Desa Manau Sembilan Satu Kecamatan Padang Guci Hulu Kabupaten Kaur, dengan cara memberikan penyuluhan cara Pembuatan PGPR dan SILASE.

Hal ini dilakukan, arena warga di Desa Manau Sembilan Satu ini adalah sebagian besar masyarakatnya bermata pencarian Petani, sebagai profesi utama masyarakat setempat khususnya Tanaman Kopi dan Sawit.

Seperti yang di sampaikan Ketua Kelompok Mahasiswa IPB Nadia ketika di Wawancara Wartawan, Senin (27/07/2020), bahwa mereka sangat senang bisa berinteraksi secara langsung dengan warga Manau Sembilan.

"Karena  masyarakatnya sangat welcome dengan kedatangan Kami, sehingga Kami merasa dihargai dan termotivasi untuk sama-sama mencari pengalaman dan saling berbagi ilmu yang telah kami dapat melalui penyuluhan PGPR ini", Nadia.

Jelas Nadia, PGPR (Promoting Rhizobakteri) adalah sejenis Bakteri yang hidup di sekitar Perakaran Tanaman. Bakteri itu hidupnya secara berkoloni menyelimuti akar tanaman, sehingga dapat memberi keuntungan dalam proses fisiologi tanaman dan pertumbuhannya juga mengurangi penyakit atau kerusakan oleh Serangga.

Cara membuat PGPR yaitu dengan menyiapkan Biang PGPR yang dibuat dari akar Bambu sekira 250 Gram yang direndam dalam air selama 3 malam, kemudian kumpulkan bahan-bahanya berupa :

– 20 liter air
– 1/2 kg dedak/bekatul
– Terasi
– 1 sdm air kapur sirih
– Campur semua bahan, kemudian didihkan.
– Setelah dingin, campurkan 1 liter “biang PGPR”. Tutup rapat. Diamkan satu hingga dua mingggu.

Harap Nadia, dengan melalui Penyuluhan ini warga Mana Sembilan ke depannya dapat mengurangi penggunaan pupuk modern yang berbau kimia, akan tetapi sedikit demi sedikit dapat menerapkan pembuatan pupuk yang berasal dari bahan alami seperti yang telah jelaskan.

Sementara itu, Kepala Desa setempat Feri Sonevele SIP saat menyampaikan sambuatan di acara Sosialisasi Penyuluhan PGPR yang di gelar oleh Mahasiswa IPB itu, sangat menyambut baik dan memberikan suport serta menyampaikan rasa terima kasihnya, 

"Dengan harapan, ilmu yang diberikan selama KKN di Desa Kami ini dapat diterapkan buat masyarakat Kami dan bermanfaat bagi pertumbuhan perekonomian kedepannya", ungkap Feri. (PS/MIRUAN)
Komentar Anda

Terkini: