HAPALAN: Guru Pembimbing Ahmad Ihsan Pakpahan,S.Pd sedang memberikan arahan dihadapan pelajar yang sedang menghapal Al Qur'an. POSKOTA/BERMAWI
POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Sebagai
bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT dan penekanan disiplin pelajar, Kepala
MTs Negeri Sipirok Dulla Ritonga M.Pd.I melalui guru pembimbing Ahmad
Ihsan Pakpahan,S.Pd menghimbau kepada seluruh dewan guru terkhusus guru mata
pelajaran umum untuk memberi hapalan Alqur’an pada para pelajar.
Kegiatan ini dilakukan
sejak sekolah di Bulan Ramadhan 1439 H yang di berlakukan seluruh kelas dari
kelas VII sampai kelas IX.
Kegiatan ini
dilaksanakan selama 30 menit diawal pelajaran. Dewan guru yang bersangkutan
memerintahkan siswa maju kedepan untuk membaca surat pendek tersebut tanpa
melihat al-qur’an, jika tidak hapal maka akan ditanyakan pertemuan berikutnya.
Kepala MTsN Sipirok
Dulla Ritonga,M.Pd.I menyampaikan kegiatan ini mendapat respon positif dari
salah satu orang tua Siswa karena untuk meningkat minat baca Al-Qur’an bagi
siswa/I MTs Negeri Sipirok dan juga membantu guru- guru PAI yang ada
di MTs Negeri Sipirok untuk mengetahui mana siswa yang sudah atau belum
bisa membaca Al-qur’an.
Kegiatan ini juga
diharapkan dapat meningkatkan akidah dan akhlak siswa- siswa MTs Negeri Sipirok
dan ketika dia menyelesaikan pendidikannya di MTs N Sipirok dia sudah bisa
membaca Al-qur’an walau hanya Surat- Surat Pendek.
“Kita berharap juga juga
kepada anak anak kita semua agar meramaikan mesjid dengan sholat berjemaah.
Jaga nama baik sekolah dan kerjakan amalan amalan di luar Sekolah. Kita juga
berharap kepada orangtua untuk memberikan motivasi kepada anak anak kita dalam
melaksanakan amal ibadah di bulan Puasa Ramadhan 1439 H,” kata Dulla Ritonga.
Sementara orang tua
siswa, H Siregar mengaku amat mendukung kegiatan hapalan Al Quran bagi para
pelajar MTs Sipirok ini. “Sejak ada hapalan Al Qur'an dan surat-surat
pendek ini anak saya mau kembali mengaji dan banyak anak- anak di desa kami
yang terutama sekolah di MTsN Sipirok ini sangat bersungguh sungguh belajar di
rumah karena takut di Sekokah hapalan tidak dapat,” katanya. (PS/BERMAWI)