Kapoldasu Tekankan Penertiban Pasar, Premanisme dan Reklame Ilegal

/ Senin, 15 Oktober 2018 / 22.53.00 WIB




POSKOTASUMATERA.COM-SERGAI-Program 100 hari Kapoldasu antara lain adalah penertiban pasar dan premanisme, reklame yang tidak membayar pajak, serta penertiban pos polisi yang didirikan tidak pada tempatnya.

“Semoga sebelum saya mengakhiri jabatan nantinya masih dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat Sumut,” kata Kapoldasu Irjen Pol Drs. Agus Andrianto, SH, Senin (15/10/2018) menjalin silaturahmi dan Kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) bertempat di Aula Sultan Serdang.

Dalam arahan dan bimbingan Irjen Pol Drs. Agus Andrianto, SH menyampaikan biografi antara lain lahir dari keluarga ASN dan ekonomi pas-pasan sehingga tidak canggung lagi berada diantara hadirin sekalian.

Selanjutnya, kata Kapoldasu kepada aparat Kepolisian pada tingkat Polres hingga kebawah diperintahkan agar melakukan survey 15 hal yang disukai dan 15 hal yang tidak disukai masyarakat terkait pelayanan Polri. Setelah dapat, maka laksanakan apa yang disukai masyarakat, tinggalkan yang tidak disukai masyarakat.

Terkait penyampaian Bupati tentang 7.000 orang yang menggerakkan roda pemerintahan dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat, dipesankan agar semua tidak mudah terbawa oleh berita hoax atau bahkan terukur pada politik indentitas dan adu domba yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.

Dia menyampaikan komitmennya dalam rangka menjaga kekondusifan daerah dari persoalan semisal perbedaan tata cara beragama, provokasi serta pencegahan kriminal serta peredaran narkoba.

Sementara tentang BBM untuk masyarakat petani, diminta kepada pihak pemerintah Desa atau Lurah agar hendaknya memberikan bekal surat menyurat kepada yang bersangkutan, tujuannya agar memang BBM dalam negeri sehingga kebutuhan masyarakat akan BBM dapat tercukupi dan ketahanan pangan kita menjadi kuat

“Mari sama-sama hentikan politik adu domba dan provokasi karena tidak ada gunanya,terlebih kita adalah bangsa yang bermartabat dan tidak terpengaruh hal sedemikian,” tambah Kapoldasu.

Terkait konflik tanah agar aparat pemerintah mulai dari desa hingga kecamatan dapat berhati-hati dan teliti agar terhindar dari permasalahan hukum.Jika permasalahan dapat di selesaikan baik-baik,maka selesaikanlah,karena paradigma menghukum orang dan memasukkan kedalam penjara bagi kami bukanlah sebuah tujuan.

Turut hadir Bupati Sergai Ir H Soekirman, Kapolres Sergai AKBP Juliarman Eka Pasaribu, SH, SIK, MH, Kajari Sergai Jabal Nur, SH, MH, Wabup H Darma Wijaya, para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Kakan Kemenag Dr H Muhammad Safi'i, para Camat, Tenaga Penyuluh, Tenaga Kesehatan, Tenaga Kependidikan dan Kepala Desa se-Kabupaten Sergai.

Bupati Sergai Ir H Soekirman dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih atas kunjungan kerja dan silaturahmi Kapolda Sumut pada hari ini. Bupati Menyampaikan tentang kondisi geografis Kabupaten Sergai.

Selain itu disampaikan potensi tenaga ASN antara lain tenaga pendidik dan tenaga kesehatan serta pegawai instansi atau dinas sejumlah lebih kurang 7.000 orang dibantu 3.000 tenaga honorer yang menjadi tulang punggung berjalannya roda pemerintahan di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat. Selain itu ada 243 Kepala Desa dan Lurah yang tersebar di penjuru daerah.

“Sergai saat ini sedang viral karena saat ini isu parahnya korupsi di Sergai, namun hal ini diserahkan semua kepada proses hukum yang berlaku sehingga masyarakat kembali tenang dan tidak terprovokasi,” kata Bupati.

Ditambahkan Bupati Soekirman, saat ini terkait musim turun tanam, Pertamina mengalokasikan 7,3 liter bahan bakar untuk sektor pertanian hendaknya memang benar-benar terpenuhi adanya. Untuk itu diminta kepada pihak kepolisian jika ada petani yang membeli bahan bakar di SPBU dengan menggunakan jerigen mohon untuk tidak dikenakan sanksi.

Konflik perikanan dan kelautan tidak begitu bergejolak, demikian juga dengan konflik perkebunan yang memang ada, namun tidak begitu bergejolak adanya, ujarnya.

Lanjutnya, memasuki tahun politik, agar dicermati bahwa kita hendaknya tetap bersatu walau berbeda pilihan, karena kebanggaan kita saat ini semakin mendunia. Sebagai contoh kesuksesan Indonesia menggelar Asian Games dan Asian Games Tahun 2018.

Soekirman juga menyampaikan istilah 6 Ng, yaitu ngayomi (membimbing), ngancani (menjadi teman), ngewangi (melindungi), ngajeni (mengajarkan), dan ngangenin (menumbuhkan rindu) serta ngimpeni (diimpikan). “Jika hal tersebut dapat terpenuhi maka Polri akan semakin dicintai dan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat, tutup Bupati Soekirman,” katanya.

Menaggapi tentang 6 Ng harapan Bupati dan masyarakat, Agus Andrianto menekankan dan meyakini bahwa jika 15 hal yang di sukai masyarakat sesuai perintahnya kepada jajaran kepolisian Sumut dapat di jalankan dengan sebaik-baiknya, maka 6 Ng tersebut akan dapat terpenuhi.

Pada kesempatan tersebut Kapolda Sumut memberikan nomor pribadinya kepada masyarakat yang komplain terhadap pelayanan kepolisian Sumut. "Silahkan sampaikan komplain tersebut ke 082165469213,semoga saya dapat membantu masyarakat sekalian," pungkas Kapoldasu. (PS/RIADI)

Acara diisi dengan dialog  dan tanya jawab dengan Kapolda Sumut terkait hukum dan konsekwensinya bagi masyarakat.(PS/RIADI)

Komentar Anda

Terkini: