POSKOTASUMATERA.COM-SERGAI-Program
100 hari Kapoldasu antara lain adalah penertiban pasar dan premanisme, reklame
yang tidak membayar pajak, serta penertiban pos polisi yang didirikan tidak
pada tempatnya.
“Semoga
sebelum saya mengakhiri jabatan nantinya masih dapat memberikan yang terbaik
bagi masyarakat Sumut,” kata Kapoldasu Irjen Pol Drs. Agus Andrianto, SH, Senin
(15/10/2018) menjalin silaturahmi dan Kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten
Serdang Bedagai (Sergai) bertempat di Aula Sultan Serdang.
Dalam
arahan dan bimbingan Irjen Pol Drs. Agus Andrianto, SH menyampaikan biografi
antara lain lahir dari keluarga ASN dan ekonomi pas-pasan sehingga tidak
canggung lagi berada diantara hadirin sekalian.
Selanjutnya,
kata Kapoldasu kepada aparat Kepolisian pada tingkat Polres hingga kebawah
diperintahkan agar melakukan survey 15 hal yang disukai dan 15 hal yang tidak
disukai masyarakat terkait pelayanan Polri. Setelah dapat, maka laksanakan apa
yang disukai masyarakat, tinggalkan yang tidak disukai masyarakat.
Terkait
penyampaian Bupati tentang 7.000 orang yang menggerakkan roda pemerintahan
dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat, dipesankan agar semua tidak
mudah terbawa oleh berita hoax atau bahkan terukur pada politik indentitas dan
adu domba yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Dia menyampaikan
komitmennya dalam rangka menjaga kekondusifan daerah dari persoalan semisal
perbedaan tata cara beragama, provokasi serta pencegahan kriminal serta
peredaran narkoba.
Sementara
tentang BBM untuk masyarakat petani, diminta kepada pihak pemerintah Desa atau
Lurah agar hendaknya memberikan bekal surat menyurat kepada yang bersangkutan, tujuannya
agar memang BBM dalam negeri sehingga kebutuhan masyarakat akan BBM dapat
tercukupi dan ketahanan pangan kita menjadi kuat
“Mari
sama-sama hentikan politik adu domba dan provokasi karena tidak ada
gunanya,terlebih kita adalah bangsa yang bermartabat dan tidak terpengaruh hal
sedemikian,” tambah Kapoldasu.
Terkait
konflik tanah agar aparat pemerintah mulai dari desa hingga kecamatan dapat
berhati-hati dan teliti agar terhindar dari permasalahan hukum.Jika
permasalahan dapat di selesaikan baik-baik,maka selesaikanlah,karena paradigma
menghukum orang dan memasukkan kedalam penjara bagi kami bukanlah sebuah
tujuan.
Turut
hadir Bupati Sergai Ir H Soekirman, Kapolres Sergai AKBP Juliarman Eka
Pasaribu, SH, SIK, MH, Kajari Sergai Jabal Nur, SH, MH, Wabup H Darma Wijaya,
para Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Kakan Kemenag Dr H Muhammad Safi'i, para
Camat, Tenaga Penyuluh, Tenaga Kesehatan, Tenaga Kependidikan dan Kepala Desa
se-Kabupaten Sergai.
Bupati
Sergai Ir H Soekirman dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang dan
terimakasih atas kunjungan kerja dan silaturahmi Kapolda Sumut pada hari ini.
Bupati Menyampaikan tentang kondisi geografis Kabupaten Sergai.
Selain
itu disampaikan potensi tenaga ASN antara lain tenaga pendidik dan tenaga
kesehatan serta pegawai instansi atau dinas sejumlah lebih kurang 7.000 orang
dibantu 3.000 tenaga honorer yang menjadi tulang punggung berjalannya roda
pemerintahan di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat. Selain itu ada 243
Kepala Desa dan Lurah yang tersebar di penjuru daerah.
“Sergai
saat ini sedang viral karena saat ini isu parahnya korupsi di Sergai, namun hal
ini diserahkan semua kepada proses hukum yang berlaku sehingga masyarakat
kembali tenang dan tidak terprovokasi,” kata Bupati.
Ditambahkan
Bupati Soekirman, saat ini terkait musim turun tanam, Pertamina mengalokasikan
7,3 liter bahan bakar untuk sektor pertanian hendaknya memang benar-benar
terpenuhi adanya. Untuk itu diminta kepada pihak kepolisian jika ada petani
yang membeli bahan bakar di SPBU dengan menggunakan jerigen mohon untuk tidak
dikenakan sanksi.
Konflik
perikanan dan kelautan tidak begitu bergejolak, demikian juga dengan konflik
perkebunan yang memang ada, namun tidak begitu bergejolak adanya, ujarnya.
Lanjutnya,
memasuki tahun politik, agar dicermati bahwa kita hendaknya tetap bersatu walau
berbeda pilihan, karena kebanggaan kita saat ini semakin mendunia. Sebagai
contoh kesuksesan Indonesia menggelar Asian Games dan Asian Games Tahun 2018.
Soekirman
juga menyampaikan istilah 6 Ng, yaitu ngayomi (membimbing), ngancani (menjadi
teman), ngewangi (melindungi), ngajeni (mengajarkan), dan ngangenin
(menumbuhkan rindu) serta ngimpeni (diimpikan). “Jika hal tersebut dapat
terpenuhi maka Polri akan semakin dicintai dan mendapatkan dukungan penuh dari
masyarakat, tutup Bupati Soekirman,” katanya.
Menaggapi
tentang 6 Ng harapan Bupati dan masyarakat, Agus Andrianto menekankan dan
meyakini bahwa jika 15 hal yang di sukai masyarakat sesuai perintahnya kepada
jajaran kepolisian Sumut dapat di jalankan dengan sebaik-baiknya, maka 6 Ng
tersebut akan dapat terpenuhi.
Pada
kesempatan tersebut Kapolda Sumut memberikan nomor pribadinya kepada masyarakat
yang komplain terhadap pelayanan kepolisian Sumut. "Silahkan sampaikan
komplain tersebut ke 082165469213,semoga saya dapat membantu masyarakat
sekalian," pungkas Kapoldasu. (PS/RIADI)
Acara
diisi dengan dialog dan tanya jawab
dengan Kapolda Sumut terkait hukum dan konsekwensinya bagi
masyarakat.(PS/RIADI)