Aksi Protes Puluhan Masyarakat Nelayan Minta Pemerintah Provinsi Mengkaji Ulang Penutupan Alur sungai Di Asahan

/ Kamis, 28 Februari 2019 / 00.22.00 WIB
Puluhan Masyrakat Nelayan aksi Protes Akan penutupan Alur Sungai, Minta Pemerintah Provinsi Mengkaji Ulang Dampaknya. POSKOTA/SAUFI

POSKOTASUMATERA.COM - ASAHAN - Akan diadakannya penutupan alur Sungai Bandar, diketahui ternyata berdampak dapat mengganggu aktifitas Perahu Nelayan, kondisi ini membuat Masyarakat Nelayan Gelar Aksi Spontan melakukan Protes akan hal tersebut, Selasa,(26/2/2019).

Pantauan POSKOTASUMATERA.COM, Masyarakat Nelayan tersebut menaiki beberapa Perahu Kapal Kayu, terlihat menuju perusahaan pihak pengembang PT PP dengan membawa spanduk pertanda sikap tegas protes penutupan alur sungai dimaksud.

Saat berada dilokasi PT PP, Koordinator Aksi mewakili Masyarakat Nelayan Ramadhan Batubara menjelaskan, bahwa Protes kerasnya tersebut adalah sebagai langkah Masyarakat Nelayan menolak dan memprotes rencana PT PP untuk menutup Sungai. 

Dijelaskan Ramadhan lagi,  hal tersebut disampaikan dikarenakan sungai tersebut hingga saat ini masih merupakan sumber penghasilan dari kehidupan Masyarakat Nelayan.

"Kami, tidak setuju sungai ini ditutup" . Bahwa ini adalah aksi spontan pertama Kami dan langkah selanjutnya, kami akan melakukan aksi ke Pemerintah Kabupaten Asahan, Bupati Asahan, DPRD Asahan, Dinas PUPR Kabupaten Asahan, hingga apabila tidak disahuti, Kami juga akan membawa permasalahan ini bila perlu ke Pemerintah Provinsi (Provsu) Sumatera Utara supaya permasalahan ini ditindak lanjuti karena sungai ini tidak boleh di tutup", tegaskan Ramadhan.

Dalam orasinya, pihaknya berharap Masyarakat Sei Dua Hulu kabupaten Asahan dan Nelayan Asahan ini agar tetap bersatu memperjuangkan komitmennya. Serta kepada Pemerintah, melalui aksi spontan tersebut, dapat cepat tanggap untuk menanggapi permasalahan yang ada ditengah - tengah masyarakat.

Koordinator Aksi Ramadhan Batubara Saat Disambut Pihak PT PP. POSKOTA/SAUFI

Dikarenakan, kalau melakukan Pembangunan seharusnya terlebug dahulu mengkaji Dampak Sosial kepada masyarakat dan harus mengutamakan Kearifan Lokal, serta mengkaji dengan Analisis Dampak Lingkungan yang terjadi dari Proyek yang akan dilaksanakan.

"Apabila juga tidak disahuti dan tidak di respon, Ramadhan dan Masyarakat Nelayan tersebut berjanji akan terus menerus menyuarakan hal ini dengab menggelar aksi hingga sampai pihak Masyarakat Nelayan menemui kepastian bahwa sungai ini betul tidak ditutup", cetus Ramadhan.

Disaat itu, Salah satu anggota dari keluarga besar PT PP sebagai pihak Pengembang Ludfi mengatakan, pihaknya saat itu menerima aspirasi warga Masyarakat Nelayan yang telah datang. 

"Dan kami terbuka untuk diajak dialog bersama agar dapat solusi yang terbaik hingga tidak merugikan pihak mana pun", sebut Ludfi.

Dikatakan Ludfi lagi, saat ditanyai Wartawan mengenai akan Penutupan Alur Sungai, sebelumnya hal itu telah di sosialisasikan pihak Kepala Desa, mungkin itu belum menyentuh semuanya. 

"Jadi untuk kedepan ini akan Kita adakan buat Sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat tersebut, Kita rangkul, Kita beri penerangan hingga dapat solusi yang terbaik", kata Lutfi. (PS/SAUFI).

Komentar Anda

Terkini: