PDI Perjuangan Dukung Perang Lawan Radikalisme.

/ Jumat, 11 Oktober 2019 / 15.09.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COMMEDAN - Seruan Presiden Joko Widodo melakukan perang melawan radikalisme pasca penusukkan Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang pada Kamis kemarin, patut mendapat apresiasi dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk PDI Perjuangan. 

Karena, keberadaan paham radikalisme yang telah menjurus pada tindakan kekerasan dan terorisme sudah sampai pada ambang batas yang tidak dapat di toleransi lagi. Demikian disampaikan Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Japorman Saragih, Japorman Saragih, kepada wartawan, Jumat (11/10) di Medan. 

Disebutkan, paham radikalisme yang berkembang di Indonesia sudah tidak lagi sebatas pada cara berpikir, tetapi sudah terorganisir menjadi sebuah gerakan politik. 

“Berbahayanya dari gerakan politik kelompok radikalisme ini adalah mereka tidak mempercayai ruang demokrasi yang konstitusional dalam memenangkan kepentingan politiknya. Cara-cara terorisme lebih mereka kedepankan dan tidak perduli siapa pun korbannya, termasuk keluarganya sendiri,” ujar Japorman. 

Gerakan politik kelompok radikalisme ini, jelas Japorman, telah sangat meresahkan masyarakat dan dapat mengancam keamanan dan keutuhan NKRI. Mereka menggunakan berbagai cara untuk melakukan teror. Mulai dari teror dengan menggunakan bom, bom bunuh diri, penembakan aparat kepolisian, persekusi dan tindakan kekerasan (anarkisme), dan terakhir penikaman dengan menyasar langsung objek serangannya yaitu salah satu tokoh pimpinan di Indonesia.

Sementara secara terpisah, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Aswan Jaya, usai salat Jumat kepada Poskota sumatera menyatakan, seruan perang melawan radikalisme ini sebaiknya langsung pada bentuk yang nyata. Yakni dengan menyiapkan berbagai perangkat hukum dan memobilisasi aparat keamanan untuk memburu setiap gerak yang mengandung potensi radikalisme politik.


“Perang melawan terorisme ini juga harus melibatkan seluruh elemen bangsa. Karena, potensi terorisme dari gerakan radikalisme politik ini akan memakan korban fisik kepada siapa saja, tidak saja tokoh dan pimpinan bangsa tetapi juga kepada anggota masyarakat yang secara nyata menentang dan ikut melawan gerakan radikalisme politik ini,” jelas Aswan. 

PDI Perjuangan, lanjut Aswan, meminta kepada aparat keamanan untuk mengevaluasi kembali protokoler pengamanan para tokoh dan pejabat negara di Republik ini, terutama kepada presiden, wakil presiden dan para menteri. Peristiwa penikaman terhadap Wiranto menjadi bukti bahwa aparat keamanan lengah dan lalai. 

“Cukuplah hanya sekali ini saja terjadi. Karenanya kami, dari PDI Perjuangan mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungannya masing-masing dari berkembangnya gerakan radikalisme politik yang dapat membahayakan kerukunan yang selama ini telah terbangun”. 

Semoga bangsa Indonesia tetap dalam lindungan Allah Tuhan Yang Maha Esa dan segera keluar dari ujian dan cobaan yang sedang dihadapi, tutup Aswan.(PS/HASAN)
Komentar Anda

Terkini: