Kapoldasu Irjend Pol Martuani Sormin Siregar Kunjungi Rutan Kabanjahe

/ Minggu, 16 Februari 2020 / 00.54.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-KARO- Kunjungan Kapoldasu ke Tanah Karo, dalam penanganan Kerusuhan di Rutan Kabanjahe, 
Direktur The Jakarta Institute (TJI) Reza Fahlevi mengapresiasi penanganan cepat dan tepat Kapolda Sumatera Utara (KAPOLDASU) Irjen Pol Martuani Sormin Siregar beserta jajarannya dalam mengantisipasi rusuh di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Kabanjahe, Sumut.

Beliau mengatakan tidak perduli orang-orang yang membencinya "Karena yang dilakukan Kapoldasu merupakan yang terbaik untuk negeri, khususnya bagi Kamtibmas di Sumut," ungkap Reza, Kamis (13/2/2020) malam.

Reza menambahkan, bagi Kapoldasu , kasus rusuh di Kabanjahe hanya perkara kecil. Mengingat beliau, lanjut Reza, sudah dua kali menjadi Kapolda di daerah rawan, salah satunya Papua.

"Yang jelas, kita semua anak muda yang peduli terhadap masa depan generasi bangsa dari kejahatan Narkoba, mendukung penuh Kapoldasu Irjen Pol Martuani Sormin Siregar untuk memberantas peredaran gelap Narkoba di Sumut dan menindak tegas pelaku rusuh Rutan Kabanjahe yang ternyata bandar Narkoba," harap Reza.

Sebelumnya diketahui, Kapoldasu telah meminta anak buahnya memeriksa 20 saksi untuk mencari dalang provokator kerusuhan dan pembakaran Rutan Kelas II B Kabanjahe yang terjadi kemarin siang. Kesemuanya merupakan warga binaan. 

Seperti diberitakan, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin Siregar menduga empat warga binaan yang sebelumnya berkonflik dengan penjaga rutan merupakan dalang kerusuhan.

"Yang memprovokasi kami sudah tau identitasnya dan dilakukan penyidikan tambahan. Untuk pengrusakan dan pembakaran sudah 20 saksi, nanti akan kami pisahkan, untuk aktor intelektualnya adalah 4 orang itu, sudah ditangani," ungkap Irjen Pol Martuani Sormin Siregar Kamis (13/2/2020).

Irjen Pol Martuani menyebut ke empat warga binaan yang merupakan warga binaan yang menjalani hukuman karena kasus penyalahgunaan narkotika itulah yang awalnya bermasalah dengan penjaga rutan.

"Empat warga binaan ini adalah warga binaan masih melakukan peredaran narkotika, makanya diberikan sangsi oleh petugas. Ketika diberikan sangsi ada pertentangan, dan didukung warga binaan lain. Ribut dan didukung oleh warga binaan lain, sehingga menimbulkan permasalahan. Untuk penjaga cuma ada 9 orang, jadi mereka kewalahan. Mereka mulai karean soladiritas, mengguncang sel dan lainnya, mulailah melakukan pembakaran," jelasnya.

Martuani Sormin Siregar menambahkan, berkordinasi dengan Kanwil Kumham Sumut, para warga binaan telah dipindahkan ke empat Lapas, diantaranya, Lapas Sidikalang 34 orang, Lapas Hinai Langkat 76 orang, Lapas Binjai 61 orang, dan di lapas Tanjung Gusta Medan 20 orang. Sementara 199 orang, masih di Rutan Tanah Karo karena belum menjalani proses. 

Pantauan Poskotasumatera.com pada Sabtu (15/02/2020) di sekitar Mapolres Tanah Karo situasi sudah kondusif, tampak beberapa kerabat para tersangka dan Napi Rutan Kabanjahe hendak menjenguk para kerabat mereka yang di tahan di Mapolres Tanah Karo.(PS/BUDIMAN S)


Komentar Anda

Terkini: