POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Ditengah kinerja gemilang yang
dilakoni Kepala Kejaksaaan Tinggi (Kajati) Sumut belakangan ini, ada saja isu
liar mendiskreditkan lembaga hukum ini. Hoax terakhir, beredar isu ada pendemo
dianiaya di Kantor Kejatisu.
Hal ini tentunya tak benar dan dibantah Kajati Sumut melalui
Kasi Penkum Sumanggar Siagian. Karena faktanya, keamanan Kejati Sumut hanya
mengeluarkan 2 orang penerobos yang masuk ke gedung Kejati Sumut dengan
melompati pagar depan.
Kepada wartawan, Rabu (15/7/2020) juru bicara Kejati Sumut ini,
membantah kabar miring yang telah disebarluaskan secara sepihak oleh orang yang
tidak bertanggungjawab.
“Tidak pernah terjadi penganiayaan dalam bentuk apapun terhadap
pendemo. Apa yang dikabarkan itu sama sekali tidak benar, kami tidak pernah
melakukan penganiayaan kepada siapapun dalam bentuk apapun, kita ini paham akan
hukum, tidak mungkin melakukan hal-hal seperti itu," ujarnya.
Dia menduga, beredarnya kabar tak sedap yang dihembuskan kepada
publik demi kepentingan pihak-pihak yang kurang senang dengan institusi penegak
hukum di Sumut ini.
Dia menceritakan, Senin 13 Juli 2020 sekitar pukul 11:30 WIB, Staff
Seksi Penkum menerima aksi unjuk rasa PB Alamp di depan gedung Kejati Sumut
berjumlah 6 orang dengan dikawal Polsek Deli Tua dan petugas keamanan internal
kita," katanya.
"Pendemo awalnya meminta pihak Kejatisu menangkap dan
memenjarakan Kadis Bina Marga Sumut, Abdul Haris Lubis. Selanjutnya kami pun
menerima aspirasi mereka dan mengatasi akan menyampaikan prihal tersebut kepada
pimpinan," tandasnya.
Namun, massa yang merasa kurang senang karena tidak bisa bertemu
langsung dengan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu) ataupun
Wakajatisu dan Asintel Kejatisu, menerobos masuk dengan cara melompati pagar
bagian depan, yang diperkirakan memiliki tinggi sekitar 3 meter lebih.
Dijabarkannya, 2 dari enam orang massa berhasil melompati pagar
dan menerobos masuk ke gedung saat jam kerja. Mereka meminta untuk bertemu
secara langsung pimpinan di Kejatisu tanpa mengindahkan petugas yang berjaga..
"Jadi, setelah itu dua orang dari mereka melompati pagar
kita, katanya mau ketemu pak Kajatisu atau Wakajatisu, kalau keduanya tidak
berada ditempat, mereka juga memaksa untuk bertatap secara langsung dengan pak
Asintel, kami sempat bilang, pimpinan tengah tidak berada di tempat, sedang
keluar, tapi mereka tidak mau peduli dengan ucapan kita dan tetap terus
berjalan masuk menyusuri kantor sambil mengarah ke ruangan pimpinan kita,"
bebernya.
Meski telah beberapa kali mencoba memberikan penjelasan dan
pengertian secara persuasif kepada sang pendemo yang menerobos masuk kantor
Kejatisu, kedua orang tersebut tetap tak bergeming. Akhirnya, pihak Kamdal dan
Penkum mengamankan keduanya dan menggiring mereka ke arah luar kantor.
"Jadi, setelah kita lakukan upaya persuasif dan tidak juga
diindahkan merek, akhirnya kita amankan dan kita arahkan ke luar kantor, karena
memang sudah membuat kegaduhan di dalam sini, namun tetap saya ulangi sekali
lagi, tidak ada pemukulan ataupun penganiayaan dalam upaya kami mengamakan
mereka," tegasnya. (PS/IRFANDI)