Plt.Kadis Pendidikan Pakpak Bharat Mengakui : Agar Menggunakan Tukang Tidak Punya Afliasi ke Franc

/ Rabu, 09 September 2020 / 00.34.00 WIB

 

POSKOTASUMATERA.COM-PAKPAK BHARAT- Plt.Kadis Pendidikan Kasiman Berutu mengakui ada pernyataannya kepada sekolah (mendahi sekolah ) yang mengerjakan DAK saat ini,agar menggunakan tukang tidak punya berafiliasi ke Franc.

Itulah pengakuan Plt.Kadis Pendidikan Kasiman Berutu kepada wartawan diruang kerjanya,Selasa (08/09/2020) sambil menunjukkan di HPnya tentang hal status pernyataannya di group yang dibuat mereka.

Memang saya akui ada pernyataan itu,tetapi pernyataan yang saya buat itu hanya untuk intern atau di group kami yang telah kami buat. Adapun nama group itu “Pengawal Netral ASN”,supaya para ASN itu netral dalam situasi Pilkada.Karena kami mendapat informasi,bahwa sering kami dengar ada pro-proan terhadap  kedua kandidat tersebut,sehingga pada tanggal 4 Agustus 2020,kami buatlah salah satu group,yaitu group Pengawal Netral ASN.

Karena sebelumnya ada kami dengar pro-proan,baik terhadap Sonni maupun terhadap Franc.Dan ada laporan bahwa tukang diproyek DAK tersebut,ada yang sangat getol dan mengajak kepada salah satu kandidat untuk memilih franc,juga mengajak untuk memilih Sonni.

Dengan adanya pernyataan saya itu di group pada tanggal 22 Agustus 2020,ada salah satu dari anggota group itu menscreenshot ,tentang pernyataan tersebut,dan di share pula ke medsos atau facebook. Padahal itu hanya untuk di group saja,dan tidak untuk disebarkan.

Sebenarnya kalau di group itu kian dibuat dengan pernyataan “setuju”,saya rasa tidak masalah,yang menjadi masalah adalah ketika di share ke medsos atau ke facebook.Namun saya mencari tau siapa yang menyebarkan tersebut,dan saya ketahui siapa yang menshare,rupanya tetap dari anggota group itu,dan mengakui kesalahannya,urainya.

Perlu diketahui,bahwa yang mengerjakan proyek  DAK adalah Kepala Sekolah,sementara  Kepala Sekolah yang mendapat DAK adalah PNS. Artinya kalau dipakai tukang pro Sonni atau tukang pro Franc ,inikan menjadi kurang tepat.Maka seharusnya para tukang dipakai yang netral dan tidak mengajak-ngajak kesalah satu kandidat.

Mendukung tidak salah,tetapi ketika situkang itu mengajak kepada salah satu kandidat,pasti kurang tepat,sebab proyek DAK itu yang mengelola adalah Kepala Sekolah yaitu PNS. Beda kalau proyek itu para pemborong yang mengerjakan,siapa saja tukangnya atau berafiliasi kepada salah satu kandidat tidak masalah bagi kita.

Kita tau bahwa pemborongnya boleh dikatakan Kepala Sekolah (PNS) atau swakelola kepala sekolah,jadi kalau tukangnya berafilasi  kesalah satu kandidat  ini akan merusak nama kepala sekolah itu sendiri, ungkap  Plt.Kadis Pendidikan Kab.Pakpak Bharat Kasiman Berutu. (POSKOTASUMATERA.COM)

 

Komentar Anda

Terkini: