Banjir Di Desa Perbangunan Asahan, Kapolsek Bersama Gerakan Jum'at Berseri Memberikan Bantuan

/ Minggu, 06 Desember 2020 / 22.14.00 WIB


POSKOTASUMATERA.COM-ASAHAN
Kegiatan bakti sosial (Baksos) Polsek Sei Kepayang bersama dengan grup  Gerakan Jum'at Berseri  (GBK) binaan  Polsek Sei Kepayang melaksanakan kegiatan pembagian sembako kepada masyarakat Desa Perbangunan yang terkena dampak bencana alam berupa Banjir.

Kapolsek Sei Kepayang, Kabupaten Asahan,AKP Sabran MP, S.H, beserta Kanit Provos AIPTU H.Purba dan 
Ketua Gerakan Jumat berseri,Ratna Lely Manurung,SE  bersama Perwakilan PMI kisaran,memberikan bantuan sembako kepada warga desa Perbangunan yang terkena musibah bencana alam berupa Banjir.

"Giat Baksos Polsek Sei Kepayang merupakan wujud kemanusiaan untuk meringankan beban masyarakat yang terkena musibah bencana alam berupa Banjir,"sebut Kapolsek.

Sedangkan kedatangan Palang merah Indonesia (PMI) mendata kelengkapan Posko ,dan dampak yang terkena musibah. Ujar AKP Sabran.

"Disampaikan nya dalam menghadapi situasi ini agar masyarakat tetap semangat dan tetap berkordinasi dengan pemerintah,dan semoga musibah ini segera berakhir,"ucap Kapolsek.

Dengan adanya bantuan berupa beras,Indomie,dan telur dapat meringankan beban masyarakat yang terkena musibah. 
Bahwa Kehadiran Polri ditengah-tengah masyarakat semakin menambah  kepercayaan masyarakat terhadap Polri sehingga terciptanya situasi yang aman dan damai. harapan Kapolsek.



Sementara itu ,Kepala Desa Perbangunan, Arinton Sihotang mengatakan,banjir yang merendam ratusan rumah warga di desa nya itu sudah terjadi selama 10 hari. Ketinggian air sudah mencapai 1 meter sehingga areal pertanian tanaman padi warga juga terendam banjir.

Selain rumah terendam banjir, tanaman padi warga juga terendam air sehingga terancam gagal panen. Banjir ini diakibatkan intensitas hujan yang cukup tinggi dalam beberapa minggu belakangan ini,sementara aliran air sungai yang ada di sekitar desa ini tidak berjalan maksimal. 

"Kami telah mendirikan posko sejak lima hari lalu,sementara ketinggian air masih belum turun mencapai 1 meter dan lahan-lahan pertanian tanaman padi yang menjadi sumber mata pencarian masyarakat disini juga terancam gagal panen,"ungkap Arinton Sihotang.


(PS/SAUFI)






Komentar Anda

Terkini: