POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-Era perkembangan teknologi internet dan media sosial bisa menjadi ancaman di tengah kemajemukan di tengah tengah masyarakat. Sedikit saja memberikan informasi yang salah bisa menimbulkan potensi konflik.
Kepala Desa Siuhom Kecamatan Angkola Barat Amantua Simamora meminta kepada warga masyarakat untuk bisa bersikap bijak dalam menggunakan internet dan media sosial.
"Pertama, saya minta jangan menyebarkan berita yang menimbulkan kemarahan. Kedua double check, pastikan dari sumber yang jelas. Cek di link lainnya misalkan. Karena banyak ujaran kebencian dan hoax disebarkan melalui medsos," jelas Kades Siuhom kepada awak media online Rabu (12/1).
Bila hendak membuat berita di medsos harus dipikirkan sebelum di aplod di medsos agar tidak membuat keributan di tengah tengah masyarakat," ujar Kades Siuhom.
Ia juga meminta warga masyarakat untuk menciptakan ketenangan dan kenyamanan di tengah tengah masyarakat . Disamping juga menjaga perkataan dan perbuatan yang dapat menimbulkan keresahan di tengah tengah masyarakat.
"Kalau ada berita yang mengandung ujaran kebencian ya jangan disebarkan. Cukup dibaca hapus saja linknya," tegasnya.
Menurutnya, dengan posisi masyarakat yang beragam suku, agama, budaya berbeda serta akan memasuki bonus demografi beberapa tahun kedepan, tak perlu kita untuk saling menjelekkan, mengirimkan berita hoax yang bisa memecah belah dan jadi petaka demografi.
"Mari kita membangun media sosial untuk menjadikan karakter manusia inspiratif, berpikiran positif, membangun desa kita, dan menguatkan persatuan," tuturnya.
Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk rajin belajar, berjuang, berinovasi, tidak mencari kesalahan dan bekerja untuk Desa kita lebih baik ke depan," ujarnya.(PS/BERMAWI)
