POSKOTASUMATERA.COM - MEDAN - Sebanyak 952 rumah penduduk dan 65 rumah ibadah rusak parah dan sedang. Lokasi rumah penduduk, rumah ibadah dan fasilitas umum lainnya yang rusak tersebar hampir di seluruh wilayah Kecamatan yang ada.
Namun dilihat dari jumlah bangunan yang rusak, Kecamatan Parmonangan mengalami dampak lebih besar karena pusat gempa kedalaman 10 km, berada di Desa Aek Raja, Kecamatan Parmonangan. Sebanyak 313 rumah penduduk dan 16 rumah ibadah rusak di Kecamatan Parmonangan.
Kecamatan Tarutung 118 rumah penduduk dan 8 rumah ibadah rusak, Kecamatan Sipoholon 254 rumah penduduk dan 17 rumah ibadah rusak, Kecamatan Siatas Barita 174 rumah penduduk dan 9 rumah ibadah rusak, Kecamatan Parmonangan 313 rumah penduduk dan 16 rumah ibadah rusak, Kecamatan Pagaran 74 rumah penduduk dan 14 rumah ibadah rusak
Kemudian, Kecamatan Pahae Jae 18 Ruko terbakar di Pasar Sarulla, diduga akibat korsleting listrik pasca gempa, Kecamatan Siborongborong 1 rumah ibadah rusak, Kecamatan Sipahutar 1 rumah penduduk rusak.
Selain rumah penduduk dan rumah ibadah rusak sebagai dampak terjadinya gempa, kerusakan lainnya adalah 22 ruas jalan, 9 infrastruktur jembatan, 16 fasilitas pendidikan (gedung sekolah), 2 fasilitas kesehatan, 24 kantor pemerintah, 3 kantor swasta, 12 tembok penahan tanah (TPT), 32 saluran irigasi, 1 tempat wisata, tiang listrik, lampu penerangan jalan serta 9 fasilitas air bersih.
Data tersebut, diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Taput (Tapanuli Utara) yang merilis update terbaru kerusakan bangunan dan fasilitas umum lainnya pasca gempa, Sabtu (1/10/2022), pukul 22.30 WIB.
"Kita meminta kepala desa, Muspika tetap waspada, membangun dapur umum, membangun posko. Takutnya masih ada gempa susulan. Kita harapkan bantuan semua pihak, kita harapkan tidak ada lagi gempa susulan," ujar ujar Bupati Tapanuli Utara Nikson sesuai dilangsir dari medanbisnisdaily.com. PS/MBDC/Red-04)
Sumber : medanbisnisdaily.com.
