MIRIP: Oknum mirip Kepala Badan P2RD Sumut, SH dan beberapa rekannya digrebek di Hotel Bintang di Medan terlihat di foto yang beredar di jagad maya. POSKOTA/INT
POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Rekaman
dan foto-foto penggrebekan dugaan perjudian orang mirip Kepala Badan
Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Sumatera Utara, SH bersama
beberapa rekannya di Hotel Garuda Medan menjadi viral media sosial beberapa
hari ini.
Bagaimana
tidak, kejadian tanggal 20 Mei 2018 lalu itu terekam Pemimpin Redaksi Media
Online Dinamika Rakyat Berita Arif Tampubolon.
Viralnya
rekaman ini, tersebar diduga saat kasusnya berakhir di kantor polisi dengan
klarifikasi oknum PNS dan rekan-rekannya
tak terbukti berjudi. Terperiksa pun dibebas keluar dari Mapoldasu.
Namun
naas nya, sang wartawan malah mendapat teror dengan dipecahkannya kaca mobil Soluna
miliknya di Jalan Datuk Kabu Kelurahan Denai Kec. Medan Denai, Kamis 7 Juli 2018
lalu oleh 2 Orang tak dikenal (OTK) mengendarai Sepeda Motor.
Merasa tak
ada masalah sebelumnya, Arif jelas menduga, teror itu berkaitan dengan adanya
rekaman penggrebekan polisi atas dugaan perjudian PNS dan 4 rekannya itu. “Saya
tak ada masalah sebelumnya lalu menerima teror seperti itu maka ini kemungkinan
berhubungan dengan rekaman saya ini,” kata Arif, Senin (9/7/2018) pada wartawan
sembari membenarkan rekaman video itu orang mirip SH itu.
Pekerja
pers senior ini menjabarkan, penyebaran video ini guna diketahui masyarakat
agar jelas karena dalam kasus serupa juga seorang Pejabat Dinas Kelautan dan
Perikanan Sumut saat ini masih mendekam di jeruji penjara.
TEROR: Pemimpin Redaksi Dinamika Rakyat Arif Tampubolon yang menjadi korban teror pecah mobil yang dialaminya di Jalan Datuk Kabu Medan Denai. POSKOTA/INT
Menanggapi
hal ini, Selasa (10/7/2018) Kabid Humas Poldasu Kombes Tatan Dirsan Atmaja
mengklarifikasi penyebaran rekaman itu. Dalam siaran persnya, dia menjelaskannya,
Tim Unit 5 Subdit III Ditkrimum Poldasu yang dipimpin AKP Eliakim melakukan penindakan
pada seorang PNS dan beberapa warga sipil yang diduga berjudi.
Setelah
dilakukan pemeriksaan, lanjutnya, memang ditemukan ada beberapa kartu joker di
tempat tidur namun tak ditemukan uang sebagai alat tukar, hingga karena tak
memenuhi aspek yuridis maka terperiksa dilepas.
Belum
ada tanggapan dari Kaban P2RD Sumut, SH menanggapi hal ini. Wartawan
menghubungi ponselnya, Selasa (10/7/2018) terdengar nada tak aktif. (PS/INT/RED)