Kontestasi Pilkada 2020, P2TB Harapkan Walikota/Wakil Walikota Dapat Merobah Problematika Sosial Di Tanjungbalai

/ Rabu, 10 Juli 2019 / 12.00.00 WIB
Suasana Acara Halal Bihalal Putra/i Terbaik Bersama Tokoh Masyarakat Dan Focus Group Discussion Quo Vadis Tanjungbalai. POSKOTA/SAUFI

POSKOTASUMATERA.COM - TANJUNGBALAI - Peduli Penggiat  Tanjungbalai (P2TB) Kota Tanjungbalai dibentuk berdasarkan gagasan dari kawan - kawan yang berprofesi sebagai Penggiat Sosial yang mencoba memberikan pandangan serta gagasan tentang Problematika Sosial yang terjadi di Kota Tanjungbalai dalam momentum menghadapi Kontestasi Pilkada pada Tahun 2020 mendatang.

Ketua Panitia Andrian Sulin SH didampingi Kepengurusan Tim Pemuda (P2TB) tidak menutup kemungkinan  akan mendukung terhadap Calon, namun sebelum jauh berjalan kepada  posisi dukungan, terlebih dahulu fokus kepada persoalan mencari figur yang mampu menjawab Problematika Sosial yang ada di Kota Tanjungbalai. 

Hal ini ditekankannya, melihat kilas balik selama empat tahun terakhir masa kepemimpinan Walikota Fanjungbalai HM Syahrial SH MH.

Menurutnya, saat ini beragam Problematika timbul baik dari sisi Ekonomi, Pendidikan Kesehatan, kemudian Jnfrastruktur dan persoalan lainnya baik di Bidang Sosial Kemasyarakatan, salah satunya hal yang sangat urgen, yakni menyikapi persoalan tentang Standar Kesehatan Masyarakat. 

"Kita banyak melihat Problematika, baik Persoalan Gizi Buruk, kemudian Persoalan Pinjaman sebanyak Rp.126 M (Seratus Dua Puluh Enam Miliar) untuk Pembangunan Rumah Sakit Tipe C", ungkapnya.

Kemudian, katanya, Pelayanan Kesehatan tersebut masih amburadul, serta Pelayanan Kesejahteraan Perawat Magang Tenaga Medis yang sampai hari ini belum tertuntaskan. Kemudian, menyikapi sisi Pendidikan itu banyak sekali problem - problem, baik itu tentang tidak tepatnya sasaran bantuan Siswa Miskin untuk Pendidikan.

Dijelaskannya lagi, kemudian Persoalan terkait Indikasi Penggunaan Dana Bos yang tidak sesuai dengan aturan dan peraturan berlaku, serta lain sebagainya yang menyelimuti hitamnya perjalanan Dunia Pendidikan di Kota Tanjungbalai, tidak terlepas dari segi Kepemerintahannya.

"Kita melihat bahwa Ombudsman sudah menempatkan Pelayanan Publik di Kota Tanjungbalai sebagai Pelayanan Rendah di ssumatera Jtara. Dari sisi Perekonomian, Kita melihat tingkat kemiskinan sudah semakin meningkat, kemudian tanggungan di PKH, Tanggungan Negara terhadap masyarat Pra Sejahtera yang dinaungi PKH Kota Tanjungbalai, jumlahnya semakin bertambah, itu menandakan bahwa tingkat kemiskinan di Kota Tanjungbalai sudah meningkat", ucap Sulin.

Sulin juga menerangkan lagi, jika dipandang dari sisi Kelautan, masih banyak Nelayan yang belum mendapatkan haknya sebagai Nelayan. Dan masih banyak persoalan baik dari proses Komplik Sosial yang berkaitan dengan para Nelayan, kemudian batas Zona Wilayah Tangkap dan persoalan - persoalan lainnya diperairan.

Isu terpenting dan tidak bisa dianggap sepele adalah, adalah merebaknya informasi miring tentang Kots Tanjungbalai sebagai Pusat Peredaran Narkoba.

Menurutnya lagi, ini adalah PR besar, dimana masyarakat Tanjungbalai nantinya, harus mampu melihat Figur Pemimpin yang mampumenjawab persoalan tersebut. Seperti yang telah disampaikan dan uraikan pada Pertemuan yang diadakan di Grand Sigie, mengajak seluruh yang hadir saat itu, diabtaranya para Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Penggiat Sosial lainnya.

"Mudah - mudahan lahirnya gagasan yang di bentuk oleh Pemuda dari  (P2TB) mampu menjadi persentatif dari masyarakat. Intinya, kita bukan bicara ganti Walikota 2020 tetapi Kita ingin mencari figur yang mampu menjawab persoalan dan tantangan Problematika Sosial Kita di Pilkada 2020 mendatang", harap Sulin.

Pihaknya berharap, Tanjungbalai nantinya ada progresif yang mampu menjawab Problematika yang ada. Kegiatan tersebut diharapkannya menjadi prekat seluruh masyarakat Tanjungbalai dan mempunyai gagasan yang cemerlang yang menjawab Problematika yang kkita paparkan.

"Harapan yang paling penting bagi Kami dari Penggiat Peduli Kota Tanjungbalai (P2TB), bahwa Calon Walikota itu mampu diterima oleh semua elemen masyarakat baik dari Elemen Nelayan, Elemen Pemuda, Elemen Masyarakat, Elemen Etnis, Kepercayaan dan Agama, kemudian dari yang penting intinya mampu menjunjung tinggi Nilai dan Budaya Kota Tanjungbalai. Dan Kita juga berharap figur pemimpin ke depan itu lebih memiliki Nilai Toleransi yang sangat luas kepada semua Elemen, karena di Tanjungbalai ini adalah Kota yang Heterogen, Kota yang dinaungi oleh beragam Suku Etnis Budaya dan Agama. Dan Kita ingin sama - sama melihat Pemilihan Walikota Tanjungbalai dapat melahirkan Calon Pemimpin Kota Tanjungbalai yang mampu membantah dan mampu melakukan tindakan tegas, agar Tanjungbalai tidak kembali mendapatkan tudingan predikat sebagai Kota Intoleran di Indonesia sesuai dengan kajian dari setara Jnstitute yang baru dirilis beberapa waktu ini di Media", sebutnya.

Sedangkan pada sisi Pemerintahan, tambahnya, pihaknya menilai ini merupakan cambuk yang buruk kepada Kita ketika Pemerintah Kota mendapatkan predikat Disclaimer terkait Pengelolaan Anggaran yang menandakan betapa tidak  profesionalnya Walikota dalam menggerakkan Mesin Organisasi, Mesin Birokrasi untuk melakukan pendataan serta melakukan  Pengelolaan Sistem Keuangan Daerah, sehingga Persoalan Kerugian Keuangan mewarnai jalannya roda Kepemerintahan di Kota Tanjungbalai.

Dikatakannya lagi, seberapa besarpun Kerugian Daerah jika ditangani dengan sistem Keuangan yang baik, mungkin saja hasilnya tidak Disclaimer. Namun relaitanya, sistem pelayanan Keuangan Daerah carut marut. Ditambah lagi Kerugian Daerah yang begitu besar, sehingga memposisikan Tanjungbalai pada opini Disclaimer berdasarkan Hasil Audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK - RI) Sumatera Utara pada Tahun 2018 ini .

"Itu merupakan satu cambuk yang keras bagi masyarakat Kita, untuk itu Kita membutuhkan figur yang mampu menjawab Problematika Sosial untuk Kota Tanjungbalai kedepan", tegas Sulin 

Pantauan Wartawan pada pelaksanaan acara kegiatan, diketahui Walikota 
Tanjungbalai HM Syahrial SH MH tidak hadir mengikuti kegiatan Halal Bihalal dari Pemuda Penggiat Peduli Tanjungbalai (P2TB) tersebut.(PS/SAUFI).
Komentar Anda

Terkini: