Pasca Bentrokan OKP Di Medan, Ini Penjelasan Ketua Organisasi Terkait Tudingan Penyerangan.

/ Selasa, 10 September 2019 / 14.20.00 WIB
Ket Foto:Pasca Bentrokan OKP yang ada di Medan.(POSKOTA/RIADI)
POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Pasca terjadinya bentrokan antar organisasi kepemudaan (OKP) di Jalan Eka Rasmi, Kecamatan Medan Johor pada Minggu (8/9/2019) kemarin mengakibatkan dua orang terluka.

Seperti diberitakan sebelumnya, usai kejadian, lokasi dipadati oleh petugas baik dari TNI maupun pihak kepolisian.

Warga sekitar, Iwan Kolam (49) mengatakan, kejadian sekitar pukul 17.00 WIB.

Saat itu, sekelompok Organisasi Kepemudaan (OKP) tiba-tiba datang dengan jumlah banyak serta lengkap dengan senjata tajam.

"Kami gak pernah urusin orang. Termasuk organisasi di sini. Sebelumnya memang tidak ada masalah. Kita duduk-duduk di situ. Tiba-tiba mereka datang menyerang kira-kira pukul 17.00 WIB," ujar pria berbaju hitam saat ditemui wartawan di lokasi.


Pantauan wartawan,satu unit mobil petugas bak terbuka terlihat telah mengangkut tiga unit sepeda motor di mana dua jenis metik dan satu Yamaha King.

Terkait peristiwa tersebut, Iwan yang merupakan warga sekitar mengatakan bahwa kelompok organisasi kepemudaan tersebut diduga telah berniat melakukan penyerangan dari awal.

"Diduga mereka memang udah berniat dengan membawa senjata. Ya kita membela diri. Apalagi ini kan kampung kita kan posisinya di serang," jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan Iwan, akibat peristiwa tersebut ada dua infonya yang luka dari kubu sebelah.

"Kalau untuk yang datang awal ya sebenarnya kami mengenali.Namun datang tahap kedua ya kami tidak kenal siapa-siapa saja," katanya.

Iwan menambahkan akibat peristiwa tersebut, dirinya mengatakan wajar warga marah karena diserang kampung halamannya.

"Karena kampung kita diserang. Saya rasa wajar kalau marah warga sekitar hingga bentrok. Kalau untuk masalah atau pemicu awal, saya memang tidak tahu," pungkasnya.

Terpisah, terkait tudingan adanya penyerangan, Ketua Pemuda Pancasila (PP) Medan Johor, Noval, membantah telah melakukan penyerangan.

Menurutnya, awalnya sejumlah pengurus Pemuda Pancasila (PP) Medan Johor usai melaksanakan rapat pemilihan pengurus (RPP) tingkat anak ranting.

"Usai RPP sembari terpilihnya ketua yang baru, para pengurus memilih untuk duduk-duduk di salah satu warung yang kebetulan berada tepat di depan rumah Ketua IPK Medan Johor.
Setibanya di warung secara tiba-tiba massa IPK mendatangi kami dan terjadi cekcok mulut. Lalu, selang tidak berapa lama datang Ketua PAC IPK Medan Johor melakukan penyerangan," ujarnya, Selasa (10/9/2019).

Saat nongkrong di warung, sambung Noval, kebetulan ingin bertemu kawan-kawan dari IPK.

Massa Pemuda Pancasila tidak ada yang membawa senjata tajam sebagaimana pemberitaan telah beredar.

"Tidak ada kami bawa senjata tajam. Memang saat bertemu jumlah massa kami sangat banyak karena baru selesai mengadakan RPP. Bahkan, saya juga membawa para Srikandi Pemuda Pancasila nongkrong di warung dan bertemu para rekan dari IPK," ungkapnya sembari mengaku sangat menyayangkan aksi penyerangan tersebut.

"Perlu diketahui selama ini hubungan antara Pemuda Pancasila dan IPK di Kecamatan Medan Johor berjalan baik dan harmonis. Namun, sore kemarin tanpa diduga dan diharapkan terjadi aksi penyerangan," katanya.

Noval menambahkan akibat penyerangan menyebabkan satu anggota terluka dan satu anggota kritis yang masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.
(NET/PS/RIADI)
Komentar Anda

Terkini: