Gunakan Sistem Luring, Pelajar MIN 1 Tapsel Belajar di Rumah Warga

/ Selasa, 11 Agustus 2020 / 17.51.00 WIB
                                             

POSKOTASUMATERA.COM-TAPSEL-  Ditengah pandemi covid 19, berbagai macam cara digunakan untuk tetap melakukan proses belajar bagi pelajar MIN 1 Tapsel yang terletak di desa Panobasan Kecamatan Angkola Barat, salah satunya adalah sistem luring atau luar jaringan di rumah warga.

Kepala MIN 1  Kabupaten Tapanuli Selatan Drs.H. Zamil Tanjung  Senin (10/8) di ruang kerjanya mengatakan bahwa pelajar MIN 1 Talan menggunakan sistem luring atau luar jaringan di luar Sekolah dan belajar di teras rumah warga secara berkelompok.

Sistem luring ini sama halnya dengan tatap muka belajar, namun untuk tetap menjaga protokol kesehatan pelajar, pihak Sekolah membagi beberapa kelompok, minimal siswa dalam satu kelompok sebanyak 10 orang dan maksimal 15  orang," beber Kasek.
                                   
Lebih lanjut disampaikan Kasek," pelajar MIN 1  Tapanuli Selatan saat ini sistem belajar mengajar kami disebut luring, dimana  guru mengajar secara langsung dan berkelompok, saat ini siswa/i yang berkumpul 10 orang.

Selain itu, pihak sekolah juga menerapkan jaga jarak untuk siswa dan tetap menggunakan masker saat proses belajar berlangsung.

Saat ini, pelajar MIN. 1 Tapsel melaksanakan proses belajar di  rumah warga masyarakat.


“Untuk proses belajar kita tetap mengedepankan protokol kesehatan, dimana pelajar tetap jaga jarak dan menggunakan masker saat belajar.

Pihak sekolah juga menerapkan sistem luring ini mengingat semua siswa tidak memiliki android sebagai sarana belajar daring, meski memiliki nadroid kata guru kelas, kendala kembali pada pembelian paket data, dimana orang tua siswa di sekolah tersebut rata-rata bekerja sebagai petani yang hanya mengandalkan hasil panen untuk kebutuhan sehari-hari.

“Sekolah lain banyak yang menggunakan sistem online, namun kami banyak pertimbangan untuk menerapkan itu, karena di sekolah kami ini orang tua siswa mayoritas bekerja sebagai petani, untuk kebutuhan sehari hari saja sangat sulit, sehingga tidak mungkin dapat dipaksakan untuk membeli android," beber Tanjung.

Lebih lanjut disampaikannya," Proses belajar mengajar dengan sistem luring ini untuk tahun ajaran baru, terus dilaksankan proses belajar mengajar, dimana pihak sekolah akan terus menerapkan sistem ini, dan tetap mengikuti aturan Pemerintah.( PS/BERMAWI)
Komentar Anda

Terkini: