/ Kamis, 25 Maret 2021 / 00.47.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM - MEDAN - Diberitakan dibeberapa media online, seorang oknum wartawan media online kena pukul oleh sekelompok orang yang menghadang truk tangki pembawa BBM (bahan bakar minyak) diduga minyak subsidi Bio Solar yang ceritanya dibawa ke Sei Berombang Kecamatan Panai Hilir. 

Seperti dikutip dari detikkasus.com, oknum wartawan ini mendengar adanya penghadangan truk tangki berisikan BBM dihadang oleh sekelompok orang yang dikabarkan anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Labuhanbatu.

Menurut informasi, oknum wartawan ini tidak diketahui alasan sebenarnya menghampiri kejadian penghadangan truk tangki yang diduga berisikan BBM solar bersubsidi di Jalan Lintas Ajamu Desa Teluk Sentosa Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu. 

Kisah pertama didapat dari beberapa media online menerbitkan, oknum wartawan ini hendak meliput kejadian penghadangan 3 truk tangki yang melintas di Jalan Lintas Ajamu dan menghampiri ke lokasi kejadian penghadangan. Selayaknya seorang wartawan, mewawancara kepada sekelompok orang yang menghadang truk tersebut.

"Apa alasan dan dasar menghadang dan memberhentikan mobil tangki tersebut ?,"kata oknum wartawan kepada sekelompok orang penghadang itu yang mengaku telah menggunakan etikanya sebagai wartawan. Sampai kedua kalinya, salah seorang sekelompok penghadang truk tangki yang diduga berisi BBM solar bersubsidi mengatakan, truk tangki itu tidak di izinkan melintas.

Berlanjut tanya jawab, oknum wartawan ini malah berlaga argumen dengan kelompok penghadang truk tangki tersebut. Dan seorang rekan yang diawal ikut serta bersama oknum wartawan media online itu berkomentar. Komentar dari rekan oknum wartawan media online ini seperti bukan seorang wartawan, dan seolah - olah menjadi juru bicara (jubir) supir truk tangki yang diduga berisi BBM bersubsidi tersebut.

“Kemudian terjadi adu argumen. Teman saya MRH (inisial) menjelaskan berulang kali bahwa BBM yang dibawa Mobil tangki itu memiliki dokumen yang jelas,"kata oknum wartawan yang membela rekannya seolah - olah juru bicara supir truk tangki. 

Oknum wartawan ini sembari ikut mempertahankan argumen rekannya. Ingin menjelaskan, bahwa truk tangki yang diduga bermuatan BBM bersubsidi tersebut memiliki dokumen yang sah. Tak sempat menjelaskan, oknum wartawan media online yang disinyalir belum jelas tujuannya berada dilokasi penghadangan, alhasil kena bogem mentah dari kelompok penghadang truk tangki.

"Akan tetapi, saat saya turut menjelaskan duduk persoalannya saya langsung dipepet sekelompok tambahan orang yang saya lihat berkisar 10 orang menghampiri dan memukul mata saya,” terang oknum wartawan sambil mengarahkan telunjuk jarinya ke arah mata sebelah kiri yang masih terlihat memar sewaktu di konfirmasi awak media.

Menghindari pengroyokan tersebut, oknum wartawan ini mencoba menyelamatkan diri dengan lari. Namun, memang nasib sial/apes, oknum wartawan ini dikejar dan kepalanya dijotosi kelompok penghadang truk tangki tersebut.

Mendengar kejadian hal tersebut, petugas dari Kepolisian Sektor (Polsek) Panai Tengah tiba di lokasi untuk melerai dan mencari tahu permasalahan yang sedang terjadi sebenarnya. Akhirnya, sekelompok penghadang truk dan oknum wartawan dilerai.

“Ia bang. Saat petugas Polsek Panai Tengah tiba di TKP, pelaku berada disitu. Saya minta Kanit Res nya mengamankan pelaku. Namun, kata Kanit nya, kalau kita ambil disini khawatir nanti ribut. Sabar ya bang Bud. Itu ucapan Kanit Res nya,”ucap oknum wartawan ini dengan percaya diri.Oknum wartawan bersama rekannya dan supir truk tersebut, diarahkan petugas ke Mapolsek Panai Tengah. 

Sampai di Polsek, para supir truk tangki yang diduga berisikan BBM bersubsidi diminta menunjukan kelengkapan dokumen kepada Kapolsek Panai Tengah AKP Rusdi Koto SH. Dari pemeriksaan dokumen, salah satu dari ketiga truk tangki tersebut dokumennya tidak lengkap dan di limpahkan ke Polres Labuhanbatu.

Oknum wartawan yang kena bogem mentah tersebut mempertanyakan perkara yang menimpa dirinya yang dianiaya ingin membuat laporan polisi. Namun, AKP Rusdi Koto mengarahkan agar oknum wartawan media online tersebut membuat laporan ke Polres Labuhanbatu. 

Terkait oknum wartawan dan rekannya seolah - olah sebagai juru bicara supir truk tangki, Ketua DPD Perkumpulan Jurnalis Indonesia (PJI) Demokrasi Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Irfandi melalui Kepala Bidang Kesejahteraan dan Pengabdian Ricky Faerdinal SE mengatakan, sebagai junalis/wartawan seharusnya netral dalam melakukan tugas liputan. Tidak melanggar UU Pokok Pers No.40 Tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalis (KEJ). 

"Wartawan harus netral, bukan memihak. Ketika melakukan peliputan, dia harus melakukan tugas pokok dan fungsinya sebagai wartawan. Kalau hal seperti yang diceritakan tersebut, kita tanya kembali kepada dirinya (oknum wartawan) tersebut. Sebagai jurnalis kah di lokasi, atau sebagai apa hingga bisa mengeluarkan statment dokumen truk tangki yang diduga berisi BBM solar bersubsidi tersebut lengkap,"terangnya. Rabu (24/3/2021).

Sama halnya, lanjut Ricky Faerdinal, ketika ada kejadian penghadangan sekelompok orang terhadap truk tangki yang dicurigai, pihak Aparatur hukum seharusnya melakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

"Seharusnya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kejadian itu. Pemeriksaan dilakukan dari kelengkapan dokumen. Polres atau Polsek tanya sama instansi terkait. Kalau hal seperti BBM, ke BPH Migas. Mereka (BPH Migas) berhak menyatakan dokumen itu lengkap atau tidak. Intinya saksi ahli harus diturunkan. Kasus tersebut sepertinya harus dilanjutkan pemeriksaannya. Kembangkan dokumen membawa BBM nya dan kasus penganiayaannya,"jelasnya.

Untuk kelangkaan BBM, setidaknya pihak Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu harus mengambil langkah cepat dalam mengatasi permasalahan nelayan. "Kewajiban Pemkab Labuhanbatu harus cepat ditangani permasalahan BBM solar ke nelayan,"ujarnya. (PS/Red)

Komentar Anda

Terkini: