Statemen Politikus ‘Ikan Lele’ Harus Jadi Bahan Intropeksi Politisi dan Masyarakat

/ Jumat, 06 Agustus 2021 / 14.26.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-JAKARTA-Statemen Politikus ‘Ikan Lele’ yang disampaikan Prof Abdul Mu'ti Sekretaris PP Muhammadiyah diharapkan menjadikan politisi dan masyarakat mengintropeksi diri.

“Stetamen Politikus ‘Ikan Lele’ yang disampaikan seorang Prof Abdul Mu'ti, harus kita cermati baik-baik. Beliau itu tidak hanya Sekretaris PP Muhammadiyah, melainkan beliau salah satu negarawan yang merupakan aset bangsa saat ini. Pastinya ungkapan itu harus jadi bahan intropeksi bagi semua politisi dan bahkan bahan introspeksi kita semua saat kita menghadapi bencana non alam pandemi COVID-19,” kata Anggota DPR RI H Arteria Dahlan ST SH MH, Jumat (6/7/2021) dalam keterangan pers nya. 

Menurut Arteria, sosok Prof Abdullah Mu’ti dikenal irit bicara dan tidak pernah mau tampil ke permukaan, hingga kalau saat ini beliau sampaikan istilah politikus ‘ikan lele’, tentu sudah seyogyanya menjadi signal atau pertanda masyarakat semua harus mawas diri, tahu memposisikan diri. 

“Statemen Negarawan sebagaimana disampaikan Prof Abdullah Mu’ti seyogyanya membuta kitas semua tahu bahwa saat ini bukan waktunyabuntuk saling menyalahkan, saling merasa benar sendiri dan membuat sekat satu sama lain, akan tetapi sudah saatnya kita semua untuk saling menghadirkan rasa kesetiakawanan sosial dan gotong royong satu padu dalam satu gerak rampak barisan yang sama dalam menghadapi pandemi covid 19 ini,” ujar Politisi dari PDI Perjuangan ini. 

Arteria menambahkan, kesederhanaan Prof Abdullah Mu’ti  menyampaikan seruan moral yang cukup pedas namun cukup obyektif dan rasional kalau bijak menerimanya. Sebab, pada situasi sulit saat ini, secara kasat mata masih melihat ada beberapa pihak yang memanfaatkan momen pandemi demi kepentingan pribadi, golongan atau kelompoknya. 

“Saya pribadi mengapresiasi sikap kritis semua pihak yang senantiasa mengawal atau mengkritisi giat giat penanganan pencegahan penyebarluasan Covid-19 yang dilakukan oleh Pemerintah. Itu bagus, untuk pendewasaan demokrasi dan saya pikir baru pada kebijakan inilah komunikasi politik antara pemerintah dan rakyatnya hadir begitu transparan dan tanpa sekat,” terangnya. 

Akan tetapi Arteria Dahlan tetap berharap, agar setiap dan segala kritik yang dihadirkan tentunya harus proporsional, obyektif, berdasar dan feasible untuk dikerjakan. “Kan kalau mau jujur,  fungsi pemerintahan negara ini sudah hampir seluruhnya fokus pada penanggulangan covid dan pemulihan ekonomi nasional, jd kalau dibilang pemerintah abai ya juga tidak benar,” ujar.

Legislator dapil Jawa Timur VI ini berharap, semua dapat mempercayai langkah langkah yang dikerjakan pemerintah, mengikuti dengan seluruh protokol yang dihadirkan dengan penuh kedisiplinan serta semakin mempererat rasa kesetiakawann sosial dan gotong royong. “Dulu saya ingin jadi politisi karena politisi itu hadir dengan spirit kebangsaan, membangun peradaban dan semangat mempersatukan serta orientasinya penyelesaian. Yuk kita semua para politisi,  jangan mau jadi politisi Ikan Lele. Harusnya kita semua apalagi para politisi membangun narasi positif, semangat membangun, optimis dan memberikan solutif,” terang pria kelahiran Jakarta 7 Juli 1975 ini. 

Dia menerangkan, penanganan pandemi COVID-19 membutuhkan kerja bersama, baik pemerintah, masyarakat dan seluruh komponen bangsa. “Coba lihat negara negara lain, semuanya satu padu kompak antara pemimpin dan yang dipimpin. Karena musuhnya itu covid bukan sesama kita sendiri,” tegas Politisi berdarah Minang ini. 

Sebelumnya sebagaimana dilansir cnnindonesia, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti meminta masyarakat untuk mewaspadai politikus 'ikan lele' di tengah perburukan kondisi pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia saat ini. 

Istilah politikus Ikan Lele merupakan ungkapan yang dipinjamnya dari Mantan Ketum PP Muhammadiyah Syafi'I Ma'arif yang menunjuk pada mereka yang senang tampil memperkeruh suasana dan mengadu domba. 

"Politikus Ikan Lele itu adalah politisi yang semakin keruh airnya maka dia itu semakin menikmati kehidupannya. Sehingga sekarang ini banyak sekali orang yang berusaha memancing di air keruh dan banyak orang yang tidak sekadar memancing di air keruh tapi juga memperkeruh suasana," kata Mu'ti dalam keterangannya yang dikutip di situs Muhammadiyah, Kamis (5/8/2021) 

Ia mengungkapkan politikus Ikan Lele yakni mereka yang bersikap partisan dan menggunakan popularitasnya sebagai pendengung atau buzzer. Di setiap kelompok partisan, kata dia, ditengarai ada beberapa orang yang mengambil peran sebagai politisi ikan lele. 

Ia mencontohkan salah satunya, banyak di antara mereka yang mengaitkan teori-teori konspirasi bahwa virus corona adalah buatan China. "Saya kira pandangan-pandangan spekulatif itu tidak dapat kita benarkan tapi itu juga berseliweran di masyarakat sehingga dalam keadaan yang serba sulit seperti sekarang ini ada kelompok-kelompok seperti demikian," kata dia. 

Melihat hal itu, Mu'ti menegaskan Muhammadiyah tidak ingin masyarakat Indonesia terseret arus oleh tindakan tidak bertanggungjawab oleh para politisi ikan lele tersebut. (PS/IRFANDI/ CNN)

 

 

Komentar Anda

Terkini: