POSKOTASUMATERA.COM DAIRI - Program stunting merupakan salah satu isu strategis dalam hal penyusunan RPJMDes bagi 106 Desa yang melaksanakan Pilkades serentak tahun 2021 lalu. Hal tersebut dikuatkan dengan Komitmen Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu terkait percepatan penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Dairi di tahun 2022 ini.
Untuk itu, tim koordinasi penurunan stunting terintegrasi
Kabupaten Dairi melaksanakan analisis situasi yang merupakan aksi 1 pencegahan
dan penurunan stunting tahun 2022 yang diselenggarakan di aula Bappeda
Kabupaten Dairi, Senin (21/02/ 2022).
Beberapa topik pembahasan dalam pertemuan ini antara
lain, Analisis hasil pelaksanaan di Tahun 2021; Rencana dan Jadwal Pelaksanaan
di tahun 2022; Cakupan yang tersedia di Master Analisis situasi (Ansit); serta
membahas hasil analisis pengukuran tahun 2021.
Hadir dalam kegiatan ini Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) yang terlibat langsung dalam Tim Koordinasi Penurunan Stunting Terintegrasi
Kabupaten Dairi tahun 2022, seperti Bappeda yang diwakili oleh, Kabid P2M
Bappeda Koko. M. Angkat, SAP, MAP, Kabid Litbang Bappeda, Gema Sihite, DCN,
M.Kes, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan, dr. Edison Damanik, Kabid Pemdes, Dinas
PMD, Ratna Pasaribu, S.Sos, Kabid KB Dinas P3AP2KB, Anita Tumanggor, SKM, Kabid
Ketahanan Pangan Dinas Pertanian KPP, Meri Deborah Saragih, S.Pi, Kabid PAUD
Dinas Pendidikan, Marina Sinaga, SIP, Perwakilan Dinas Kominfo, dan Tim Ahli
Pendamping Desa, Vino S. Sembiring.
Mewakili Bappeda, Koko M. Angkat menyampaikan bahwa
terdapat banyak kemajuan terkait dengan pelaksanaan stunting di tahun 2021
sejak Kabupaten Dairi ditetapkan sebagai Lokus tahun 2020. Hal ini Ia katakan
dapat dilihat dari adanya 2 (dua) Penghargaan yang diterima oleh Kabupaten
Dairi di tahun 2021 seperti Kabupaten Yang memiliki komitmen tinggi dalam
percepatan penurunan stunting yang diterima saat peringatan hari kesehatan
nasional ke-57 tahun 2021.
Selain itu, jelas Koko Kabupaten Dairi juga mendapat
penghargaan sebagai kabupaten/kota dengan progres update data EPPGGM tertinggi
yang diterima Agustus 2021.
Koko menjelaskan, sesuai dengan hasil rekomendasi
penilaian kinerja kabupaten Dairi tahun 2021, Ia mengharapkan agar Dinas
kesehatan melakukan cek dan ricek data hasil pengukuran balita dan agar lebih
memaksimalkan program dan kegiatan yang ditampung di Dinas Kesehatan Tahun
2022.
“Peran desa serta sinkronisasi data antara bidan desa dan
KPM dalam penurunan prevelensi stunting di tahun 2022 lebih ditingkatkan
terlebih sudah ada Peraturan Bupati Dairi Nomor 1 tahun 2021 tentang peran desa
dalam stunting,” kata Koko.
Sekaitan dengan hal tersebut, Edison Damanik menyampaikan
Dinas Kesehatan yang merupakan penanggung jawab intervensi spesifik penanganan
stunting, akan berusaha lebih maksimal dalam hal pelaksanaan posyandu,
peningkatan kapasitas tenaga Kesehatan terlatih, dan penyediaan alat ukur.
Edison menambahkan bahwa hasil analisis data pengukuran
yang menempatkan dairi di angka prevelensi.
Sementara itu dalam pertemuan yang penuh interaktif ini,
Gema Sihite menyampaikan bahwa, pengadaan alat ukur yang sesuai standar seperti
Antropometri harus lebih diprioritaskan sehingga data hasil analisis pengukuran
di tahun 2022 akan lebih akurat..(PS/K.TUMANGGER).