POSKOTASUMATERA.COM – DAIRI - Menindaklanjuti pelaksanaan pembangunan pertanian terpadu di Sumatera Utara melalui klaster pembangunan food estate pada kabupaten sentra produksi pertanian, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengadakan pembahasan rencana aksi pembangunan pertanian terpadu di Sumatera Utara, Jumat (2/9/2022) di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara jalan Sudirman nomor 41 Medan.
Pembahasan
rencana aksi tersebut dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi,
Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto, Dirjen Prasarana
dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Ali Jamil, Bupati Dairi Eddy Keleng
Ate Berutu dan para bupati.
Dalam paparan
materinya,menyampaikan beberapa usulan terkait pengembangan pertanian terpadu
di mana Dairi telah menentukan titik lokasi untuk pengembangan dimaksud. Lokasi
dimaksud diperuntukkan bagi holtikultura dan pangan.
“Untuk
holtikultura yang ditanam kentang, cabe merah dan bawang serta kubis, lahan
yang disediakan 500 hektar di Kecamatan Parbuluan, kami siap untuk
melakukannya,” kata Eddy Berutu.
Untuk
holtikultura, Bupati Dairi menjelaskan telah menyiapkan 100 hektar bibit untuk
kubis, kentang 150 hektar, cabai 100 hektar, dan bawang 50 hektar.
“Kami juga
sudah menyiapkan mekanisme KUR klaster kepada para petani dengan bunga rendah
yakni KUR klaster kopi dan jagung.
Ditemui usai
pertemuan tersebut, Eddy Berutu menuturkan ada 2 sentra yang diusulkan untuk
menjadi tulang punggung pertanian di Dairi guna mendukung Sumatera Utara.
Sentra itu
yakni holtikultura di Kecamatan Parbuluan mengingat saat ini kebutuhan seperti
cabai dan kentang sudah mulai sulit di dapatkan.
“Kecamatan
Parbuluan masyarakatnya siap dan komit ditugaskan untuk menjadi sentra
pertanian terpadu holtikultura,” ujarnya di dampingi Kepala Dinas Pertanian,
Ketahanan Pangan, Perikanan Robot Simanullang dan Sekretaris Bappeda Romedi
Bangun.
Selain holtikultura,
Bupati Dairi Eddy Berutu juga mengusulkan sentra jagung yang di khususkan di
Kecamatan Tanah Pinem, di beberapa desa yang lahannya telah disiapkan untuk
dijadikan sebagai sentra jagung.
Pemerintah
daerah juga Ia ucapkan menghimpun para petani dalam sebuah ekosistem, yakni KUR
klaster yang bekerjasama dengan Bank Sumut guna mendukung para petani dalam
mengembangkan hasil produksi pertaniannya seperti penyediaan bibit, penyertaan
modal dan pembeli (off taker) yang akan membeli hasil pertanian.
“Kita berharap
kepada Pak Menteri Pertanian, Pak Gubernur Sumatera Utara, untuk membantu
Kabupaten Dairi dalam membangun infrastruktur dasar seperti jalan, embung,
gudang untuk tempat penyimpanan, sehingga para petani bisa bekerja sendiri
dengan sistem yang telah disiapkan. Tadi saya mendengar langsung keputusan dari
Pak Gubernur Edy Rahmayadi untuk menyetujui Tanah Pinem sebagai sentra jagung.
Kebijakan
sudah ada, kita harapkan implementasinya sesuai dengan yang Beliau sampaikan.
Saya usulkan juga ini sudah harus dimulai dari sekarang agar momentum produksi
pertanian yang meningkat ini bisa selaras dengan upaya kita untuk menahan
inflasi yang harus kita tangani bersama sama,” kata Bupati Dairi Eddy Berutu. (PS/K.TUMANGGER).