POSKOTASUMATERA.COM-MEDAN-Jabatan
silih berganti, amanah tugas silih bertukar. Maka dalam pisah sambut Kapoldasu
kali ini, Irjen Drs Paulus Waterpauw akan menjadi sosok yang dikenang karena
gebrakan penegakan hokum humanis dan tegas sedangkan sosok Kapoldasu Brigjen Drs
Agus Andrianto SH menjadi harapan baru masyarakat pencari keadilan.
Dalam
rangkaian pisah sambut Kapoldasu, Kamis (23/8/2018) digelar Farawell Parade di
Lapangan KS Tubun Mapoldasu dilanjutkan Kesan dan Pesan Kapoldasu lama dan baru
pada malam harinya di Grand Aston Convention Hall.
Dalam Farawell
Parade, Kapoldasu Brigjen Agus Andrianto mengharapkan semua personil di Poldasu
menerimanya dalam memimpin untuk melanjutkan kebersamaan dan sinergitas yang
telah terbangun dengan baik selama ini.
“Pada
kesempatan yang berbahagia ini, saya dan keluarga, berharap dapat diterima menjadi
bagian dari keluarga besar Polda Sumatera Utara dan mohon doa restu serta
partisipasinya yang baik, sehingga saya dapat melaksanakan amanah sebagai
pejabat baru Kapolda Sumatera Utara dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Disampaikannya,
jabatan Kapoldasu diterimanya sesuai surat telegram ST/2015/VIII/KEP/2018 tanggal
13 Agustus 2018. “Saya mendapat kepercayaan yang diberikan oleh pimpinan Polri untuk
memimpin sebagai Kapolda Sumatera Utara. Hal ini merupakan suatu kehormatan dan
amanah yang harus saya laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab,” katanya.
Dia
mengaku bukan orang baru di Polda Sumut karena bertugas sebelumnya sebagai Wakapoldasu,
namun keberadaannya tidak akan berarti apa–apa jika tanpa dukungan dari semua
pejabat utama dan para Kapolres/tabes jajaran, serta seluruh anggota Polda Sumut.
“Dukungan
dan loyalitas yang selama ini telah diberikan kepada Bapak Irjen Pol Drs.
Paulus Waterpauw, kiranya juga dapat diberikan kepada saya dalam rangka mengimplementasikan
visi dan misi Polri,” ajaknya.
Dia
meramalkan, semakin kompleksnya masalah yang akan dihadapi, sebagaimana karena masih
ada beberapa pekerjaan rumah yang harus segera ditindaklanjuti, terutama dalam
menangani terorisme, kejahatan konvensional seperti curas, curat, curanmor,
kemacetan lalu lintas, perjudian, kasus tanah, narkoba, illegal logging dan
human trafficking yang cukup tinggi.
“Begitu
juga dengan potensi konflik sosial (seperti intoleransi) serta kesiapan
menghadapi PAM Pilpres dan Pileg tahun 2019 khususnya di wilayah Sumatera Utara.
Selain itu, keberagaman suku dan agama yang ada bukanlah sebagai sumber
perpecahan, tetapi sebagai potensi kekayaan daerah yang harus bisa kita kelola
dengan sebaik–baiknya untuk pembangunan daerah, dengan membangun sinergitas
yang harmonis bersama para toga, tomas dan todat serta stake holder terkait,
sehingga kerukunan antara umat beragama di wilayah sumatera utara dapat terus
terjaga dan sitkamtibmas yang aman dan kondusif dapat kita pelihara,” paparnya.
Irjenpol
Drs Paulus Waterpauw menjabat Kapoldasu selama 1 tahun, 1 bulan, 12 hari dan
saat ini ditugaskan di Lemhanas RI yang telah membuat berbagai terobosan
kreatif dan keberhasilan selama menjabat.
Selanjutnya,
dalam Syukuran dan peyampaian pesan dan kesan Kapoldasu di Grand Aston Convention
Hall pada malam harinya, Irjen Drs Paulus Waterpauw bersama istri mengenakan
baju kebesaran suku Papua dan menyampaikan ucapan perpisahan dengan mata
berlinang.
Acara
ini dihadiri segenap Pejabat Utama Poldasu, Pj Gubernur Sumut, Ketua DPRD
Sumut, Pangdam I BB, Danlanud Soewondo, Danlantamal I Belawan, Walikota Medan, Kapolresta
Medan dan Kapolres jajaran Poldasu, Anggota Komisi III DPR RI Raden Romo Syafii
dan Junimar Girsang dan ratusan masyarakat dari politisi, pengusaha dan
pimpinan media massa. (PS/RIADI)