Institut Teknologi Del, Memori Dan Mimpi Luhut Panjaitan 17 Tahun Lalu

/ Sabtu, 08 September 2018 / 12.12.00 WIB
Foto Bersama Luhut Panjaitan Dengan Dosen, Staf, Pengurus Yayasan Del Dan Para Wisudawan - Wisudawati. POSKOTA/OKTA

POSKOTASUMATERA.COM - SAMOSIR - "Hari ini Kami berada di Del, tempat Saya dan Istri membangun mimpi bersama sejak 17 Tahun lalu. Sebuah mimpi untuk Indonesia yang kami mulai dari Desa Simargala di Pinggiran Danau Toba".

Demikian dikatakan Menteri Kemaritiman RI Luhut Panjaitan saat melepas Wisudawan - Wisudawati Institut Teknologi Del di Desa Simargala Samosir yang di Share nya melalui Whatsapp ke Group WA Insan Pers dan LSM, Sabtu (8/8/2018). 

Pada dinding Whatsappnya Luhut memaparkan kenangannya, bahwa dulu tempat tersebut hanyalah Hamparan Tanah Kosong tempat kerbau-kerbau ditambatkan. Sekarang, Institut Teknologi Del telah berdiri megah diatas Tanah tersebut. 

"Dulu tempat ini hanyalah Hamparan Tanah Kosong tempat kerbau-kerbau ditambatkan. Sekarang, Institut Teknologi Del telah berdiri megah di sini", ucap Luhut  

Ditambahkannya, Pihaknya kemarin menyambut kedatangan para Mahasiswa dan Mahasiswi Baru dan pada kesempatan tersebut, telah melepas Wisudawan dan Wisudawati. Dan sejak Tahun 2000 hingga 2018, Institut Teknologi Del telah meluluskan sebanyak 1.305 Siswa.

"Kemarin kami menyambut kedatangan para Mahasiswa Mahasiswi baru dan hari ini melepas Wisudawan Wisudawati. Mulai 2001 sampai 2018, sudah 1.305 siswa diluluskan", ungkap Luhut.

Dijelaskannya, Perguruan Tinggi tersebut didirikan untuk anak-anak setempat yang tidak bisa pergi ke Jawa melanjutkan Kuliah. Sehingga, mereka tetap bisa mendapat Pendidikan yang terbaik di Desa. Dan nantinya diharapkan bisa melahirkan pemikir-pemikir atau Ilmuwan Indonesia dari Daerah yang bisa berkontribusi di Tingkat Nasional, bahkan Dunia.

"Kami sadar ini adalah mimpi yang besar. Tidak mungkin kami kerjakan sendiri. Kami selalu didukung oleh orang-orang terbaik di sekitar kami. Mereka adalah para Dosen, Staf, Pengurus Yayasan Del, Rekan dan Mahasiswa-Mahasiswi itu sendiri", urai Luhut.

Menurutnya, melihat usaha dan pengabdian tersebut, Ia percaya mimpi tersebut dapat terwujud suatu saat nanti. Mungkin 10 atau 20 bahkan 30 Tahun lagi. Dimana saat itu, Ia dan Istri mungkin sudah pergi meninggalkan Dunia ini. Tapi dirinya percaya, mimpi tersebut akan tetap hidup bersama mereka.

"Inilah sumbangan kecil kami dari Kampung, untuk Indonesia. Tapi bagi kami, inilah juga pencapaian terbesar sepanjang hidup. This Is Our Legacy. Dan Kami mengucapkan terimakasih untuk setiap Pribadi yang mau berbagi mimpi yang sama dengan kami selama ini", tutup Luhut. (PS/OKTA)
Komentar Anda

Terkini: