Klarifikasi Sekfung PP GMKI, Akui Tutup Pintu Tidak Enak Dengan Tetangga Kamar

/ Jumat, 19 Oktober 2018 / 16.41.00 WIB
Sekfung Or Dimisionare PP GMKI S (Kiri) & SOM (Kanan). POSKOTA/OKTA

POSKOTASUMATERA.COM - RANTAUPRAPAT - Terkait Pemberitaan yang telah beredar seputar ditemukannya Ketua Cabang GMKI Rantauprapat dengan Sekretaris PP GMKI sedang berduaan didalam sebuah Kamar Penginapan Permata Inn, Sekfung Or Dimisioner PP GMKI Inisial S, layangkan Klarifikasi pemberitaan Via Whatsapp.

Jumat, (19/10/2018) sekira Pukul 15.39 Wib dalam Klarifikasinya menyebutkan :

Kepada yang terhormat pimpinan redaksi media Poskotasumatera.com

Sehubungan dengan pemberitaan media POSKOTASUMATERA.COM Pada tanggal 19 Oktober 2018 dengan judul *"Ketangkap basah..Ketua GMKI Rantauprapat & Sekfung pusat Berduaan di kamar penginapan"* maka saya ingin menggunakan hak jawab saya.

Pemberitaan tersebut menurut saya terlalu berlebihan dan dapat mencoreng nama baik saya baik secara pribadi maupun organisasi. Sebab pemberitaan tersebut seolah membuat saya sedang melakukan tindakan asusila atau hal yang bertentangan dengan hukum ataupun moral.

Kejadian tersebut sebenarnya diawali oleh beberapa kejadian sebelumnya di hari yang sama dengan kronologi sebagai berikut:
- Pada hari Sabtu 13 November 2018 sekitar pukul 20.00-21.00 Pengurus dan anggota GMKI cabang Rantauprapat datang menjemput saya untuk berangkat ke lokasi acara LDK yang akan dilaksanakan di Siguragura. Karena semua peserta telah kumpul, kamipun berangkat. Ditengah perjalanan terjadi perselisihan pribadi didalam mobil antara Ketua cabang dengan seorang temannya (belakangan saya ketahui bernama Amos dan bukan merupakan anggota GMKI) yang saat itu menjadi Sopir. Karena pertengkaran itu, ketua cabang (Son On May Sigalingging) lalu meminta untuk turun dari mobil.

Kami yang berada di mobil yang lain di telfon oleh salah satu anggota untuk berbalik arah karena posisi kami berada di depan. Kami lalu berbalik arah untuk mengetahui apa yang terjadi.

Ternyata pertengkaran antara ketua cabang dengan dengan saudara Amos belum selesai. Entah mengapa beberapa anggota pun ikut terbawa emosi pada saat itu. Perjalanan sempat ingin dilanjutkan, namun karena ada 2 orang yang enggan lagi untuk melanjutkan perjalanan akhirnya keberangkatanpun di batalkan. Kamipun kembali ke Rantauprapat, perjalanan saya menyarankan kepada beberapa pengurus untuk tetap melaksanakan agenda meski tempatnya di Rantauprapat.

Sekitar pukul 23.50 Ketua cabang datang menjumpai saya di penginapan, di halaman parkir katanya ada seorang teman yang menunggu. Atas saran teman tersebut makanya dia datang untuk meminta maaf. Dia menangis dan meminta maaf atas kejadian yang baru saja terjadi. Karena merasa tidak enak dengan tetangga kamar saya lalu menutup pintu. Di kamar itu saya lalu memberinya nasehat tentang sikapnya. Sambil menghisap rokok di sudut bawa kasur. Lampu utama dalam kondisi mati tetapi tetap terang karena ada lampu lain yang tetap menyala. Berselang beberapa menit kemudian terdengar ketukan pintu. Saya langsung bangkit berdiri dan membuka pintu. Ternyata yang mengetuk pintu adalah saudara Amos teman bertengkar saudara ketua cabang di perjalanan tadi. Sambil merekam dan mengancam. Saya lalu duduk kembali di posisi awal saya sembari bingung dengan maksud saudara amos tersebut.

Seperti itulah kronologi kejadian yang sebenarnya. 
Jadi saya berharap agar kejadian tersebut tidak usah dilebih-lebihkan. 

Terkait dengan masalah internal organisasi kami, biarlah pula masalah itu kami selesaikan secara internal.

Teriring salam dan Doa.
SUMARTONO
Sekfung Or Dimisionare PP GMKI.

Beberapa Menit kemudian pada Hari yang sama, Jumat (19/10/2018) sekira Pukul 15.41 Wib, S kembali mengirimkan lanjutan Klarifikasi menyebutkan, Itu penjelasan saya mas okta. Mohon kerjasama rekan2 media. Mohon maaf jika ada yang keliru.

Masih pada Hari Jumat (19/10/2018) sekira Pukul 15.49 Wib saat dikonfirmasi ulang oleh Awak Media dengan ucapan, Ok baik mas. Saya konfirmasi lagi, kenapa harus ditutup pintu dan lampu tetap dimatikan dan kenapa  harus malu dengan tetangga kamar, toh bukan urusan pribadi, ini kan urusan organisasi. Mas kan tau SOM itu perempuan....mhn konfirmasi.

Saat itu juga, Jumat (19/10/2018) sekira Pukul 15.54 Wib S menjawab dengan mengatakan, "bahwa Saya orang baru di situ. Saya secara pribadi meresa tidak enak jika ada orang yang nangis tapi nanti di liat orang atau mengganggu mereka.. Lampu sejak awal memang mati dan selama saya di tempat itu, lampu utama jarang saya nyalakan karena terlalu terang, saya merasa cukup terang dengan lampu yang ada.. Lagian aku pikir Ketua cabang akan segera pergi dari tempat itu karena ada temannya yang menunggu.

Selanjutnya, pada Jumat yang sama (19/10/2018) sekira Pukul 15.55 Wib Klarifikasinya lagi dengan mengatakan, Mungkin githu aja yah mas. Mohon di bantulah Saudara SOM itu, dia jarang menghadapi konflik. Dia masih dalam tahap latihan, toh dia baru menjadi ketua cabang. Teman2 media adalah partner mahasiswa dalam berjuang. Makasih banyak mas.

Dan saat jawab Awak Media dengan ucapan, Ok lah kalau begitu, konfirmasi ini saya akan muat sebagai klarifikasi.

Saat yang sama juga, Jumat (19/10/2018) sekira Pukul (16.01) S membalas, Makasih banyak mas. Sukses selalu. (PS/OKTA)
Komentar Anda

Terkini: