Ternyata Ini Penyebab Siswa di Kecamatan Belimbing Belajar di Sanggar Seni

/ Selasa, 30 Oktober 2018 / 02.41.00 WIB

POSKOTASUMATERA.COM-MUARA ENIM-Akibat kekurangan ruang kelas siswa-siswi SMP Negeri 1 Belimbing harus belajar di Sanggar Seni dan Ruang Laboratorium IPA.

Dari pantauaan media ini di lapangan, Senin (29/10/2018) kekurangan dua ruangan itu diakibatkan oleh lebihnya kapasitas siswa dalam setiap kelasnya yang mana dalam setiap kelas maksimal jumlah siswa hanya 32 peserta didik berdasarkan permen Diknas no.25 dan 26 tahun 2017 tentang PPDB sekolah tingkat SMP.

Dari data yang berhasil dihimpun jumlah siswa baru pada tahun ajaran 2017-2018 SMP Negeri 1 Belimbing menerima sebanyak 217 siswa yang harusnya dibagi menjadi tujuh ruangan agar sesuai dengan Permen tersebut.

Kepala SMP Negeri 1 Belimbing saat disambangi media ini menerangkan sebelum melaksanakan PPDB tahun ajaran 2017-2018 SMP Negeri 1 Belimbing pada tahun anggaran 2017 telah mengajukan permohonan penambahan ruangan kelas baru kepada Pemerintah daerah kabupaten Muara Enim.

Dari hasil pengajuaannya proposal itu akhirnya SMP Negeri 1 Belimbing dimasukan ke dalam list untuk pembangunan satu gedung yang terdiri dari dua buah ruang kelas baru dan bantuaan empat buah pintu WC sekolah.

"Kita menerima siswa sebanyak tujuh Rombel pada tahun ajaran ini karena kebutuhan masyarakat sekitar akan pendidikan dan saat 2017 lalu Kepala SMP Negeri 1 Belimbing mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan untuk penambahan dua ruang kelas baru. Dari ajuaan itu kita sudah masuk list untuk dibangunkan ruangan itu pada tahun 2018 ini. Namun hingga sekarang pembanguan gedung itu tak kunjung dibangun," terang Dewi Kartika Sari kepala SMP Negeri 1 Belimbing di ruang Kerjanya.

Lebih lanjut Dewi mengatakan ketika pihaknya mengkonfirmasi ke Dinas Pendidikan dibatalkannya pembangunan satu unit gedung yang terdiri dari dua ruang kelas itu dikarenakan pemangkasan anggaran yang dilakukan oleh Badan Anggaran.

Maka dari pada itu Dewi mengatakan pihaknya berinisiatif untuk mengatasi kekurangan ruang kelas ini menggunakan Sanggar Seni dan Ruang Laboratorium IPA.

"Kita terpaksa menggunakan Sanggar Seni dan Lab. IPA untuk mengatasi kekurangan ruangan ini dan terkait mobiler kita usahakan memperbaiki eks mobiler yang sudah rusak serta kekurangannya kita lakukan pembeliaan menggunakan dana BOS," lanjutnya.

Kemudiaan Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Muara Enim melalui Kabid SPM Rizal Alfian saat dihubungi via telpon pribadinya membenarkan adanya kekurangan ruangan itu dan dia mengatakan bahwa pihaknya telah menerima proposal pengajuan penambahan gedung baru pada tahun 2017 lalu.

"Benar sudah ada pengajuaannya permohonan penambahan gedung baru yang terdiri dari dua lokal dari SMP Negeri 1 Belimbing, Namun hal itu harus dibatalkan oleh Tim anggaran.

"Akibat dampak pemangkasan anggaran pembangunan fisik pada Dinas pendidikan  tahun 2018 ini karena adanya penyediaan pakaian seragam sekolah untuk siswa baru dan kenaikan honor guru sehingga anggaran pembanguan fisik harus terpangkas," terang Rizal.

Sementara itu anggota DPRD Muara Enim Faizal Anwar saat ditanya terkait kekurangan Rombel di SMP Negeri 1 Belimbing menegaskan bahwa pihaknya belum mengetahui adanya pembatalan itu.

Dia meminta supaya dinas terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk menindak lanjuti permasalahan ini untuk menjadikan skala prioritas terhadap pembangunan yang sudah masuk kedalam APBD untuk dipatuhi.

"Kita belum mengetahui adanya pembatalan itu, namun jika benar adanya pembatalan tersebut maka tidak dapat serta Merta dibatalkan dan harus sesuai dengan mekanisme yang ada. Jika hal itu sudah direncanakan dan tertuang kedalam APBD maka hal itu harus menjadi skala prioritas dan harus dipatuhi oleh siapapun," tutup Faizal.(PS/EDWARD)
Komentar Anda

Terkini: